Gara-gara Delay Dua Jam, Seorang Penumpang Garuda Ini Batal Bertemu Klien di Denpasar
Kabut asap kembali membuat sejumlah penerbangan dan kedatangan pesawat tertunda.
Penulis: Haris Widodo | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku, Haris Widodo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejumlah penerbangan dari bandara Sultan Machmud Badaruddin (SMB) II Palembang kembali delay Selasa (15/10/2019).
Hal ini dipengaruhi oleh cuaca yang dianggap tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan.
"Untuk satu penerbangan tujuan Denpasar Bali, iya ada delay karena cuaca.
Dan, maskapai Garuda yang membawa penumpang tujuan denpasar baru tiba jam 10 an.
Untuk penerbangan yang lain nanti saya kasih tau lagi ya,"kata Fahrozi, GM Angkasa Pura II.
Pantauan di lokasi, ada tiga penerbangan delay di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II akibat cuaca buruk.
Alhasil, penumpang terpaksa menunggu selama 4 jam.
Dari layar jadwal penerbangan di Bandara Kebanggaan masyarakat kota Palembang tersebut dari digital informasi yang disediakan 3 penerbangan domestik tujuan Jakarta, Lubuk Linggau, dan Denpasar terpaksa delay akibat kabut asap yang menyerang Bumi Sriwijaya tersebut
"Menunggu selama 4 jam katanya cuaca buruk terpaksa deh saya batal ketemu klien," ujar Ari kepada Sripo, seorang penumpang yang akan berangkat ke Denpasar menggunakan maskapai Garuda.
Ari menuturukan bahwasannya sejak pagi tadi dia sudah menunggu, sampai jadwal keberangkatan pesawat tiba dia belum juga berangkat
"Jadwal keberangkatan saya itu pukul 9.30, tapi delay dan katanya baru pukul 11.20,"kata Ari.
• Pantau Perkembangan Terkini Karhutla dan Kabut Asap,Herman Deru Sambangi Kantor BPBD
Lantaran Kabut Asap, Pesawat Skuad SFC Delay, Terjebak 30 Menit di Dalam Pesawat

Meski sempat delay pesawat Lion Air yang mengangkut skuad SFC tiba dengan selamat di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Babel, Selasa (15/10/2019) pagi tadi.
"Ini saya sudah mau masuk pesawat mau berangkat," ungkap pelatih Tim SFC, Kas Hartadi.
Pesawat Lion Air yang seyogiyanya dijadwalkan take off pukul 06.10.
Namun lantaran adanya kabut asap dan diberitahukan visibility (jarak pandang) hanya 400 meter, maka para penumpang harus menunggu sekitar 30 menit di dalam pesawat.
Setelah dirasakan jarak pandang aman, pesawat pun terbang meninggalkan Bandara Internasional SMB II Palembang.
Tiba di Pangkalpinang, Ambrizal Cs beristirahat dan sarapan di Hotel PIA. Sore harinya berencana melakukan latihan.
"Kita sudah tiba di Pangkalpinang. Sekarang istirahat di Hotel. Nanti sore kita nyari lapangan untuk latihan sore.
Kalau besoknyo Rabu (16/10/2019) jam setengah empat sore baru official trainning sekalian adaptasi lapangan Stadion Depati Amir. Alhamdulillah 18 pemain kita yang berangkat semua dalam kondisi fit, gak ada yang sakit. Ini mau lagi sarapan," kata Coach Tim SFCKas Hartadi.
Sebelumnya Kas Hartadi menginstruksikan bermain All Out untuk memetik kemenangan di laga pamungkas babak penyisihan Liga 2, pelatih Kas Hartadi mengingakan skuad SFC untuk bermain enjoy dan menghindari cedera menghadapi Aceh Babel United di Stadion Depati Amir Pangkalpinang, 17 Oktober mendatang.
"Yang pasti kita akan main menghindari cedera juga. Tetap main enjoy. Main tetap konsisten tapi saya tekankan pemain untuk menghindari cedera," ungkap Kas Hartadi.
Menurut Kas Hartadi bertekad tim asuhannya ini bisa memenangkan pertandingan sehingga berpeluang menjadi juara grup.
"Menghadapi Babel United kita nggak mungkin lepas. Kita ingin menang. Karena ini kita bisa juara grup juga. Kalau kita menang kemungkinan bisa juara grup," ujar pelatih kelahiran Solo.
Ke-18 pemain yang masuk line-up itu yakni Airlangga, Rizsky Dwi Ramadhana, Ambrizal, Hendri Satriadi, Ryan Wiradinata, Hapit Ibrahim, Yericho Christiantoko, Akbar Zakaria, Galih Sudarsono, Rahmad Juliandri, Monieaga Bagis Suwardi, Hendra Molle, Zulkifli Syukur, Ahmad Ihwan, Robby Andika, Yohanis Nabar, Aditiya Wahyudi, Bobby Satria.
• 20 Pejabat Pemkab Musirawas Ikuti Assesment di Polda Sumsel, Tahapan Lelang Terbuka JPTP
Dampak Kabut Asap, 10 Pesawat SMB II Alami Delay, Paling Sebentar Selisih Satu Jam

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Sumatera Selatan, membuat Kondisi kabut asap kian tebal dan pekat, sehingga berdampak pada penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II menjadi delay.
Seperti halnya sejak dini hari tadi hingga pukul 11:00 WIB, terdapat 10 pesawat alami delay atau tertunda keberangkatan akibat jarak pandang rendah mencapai 150 meter, dampak dari kabut asap, Senin (14/10/2019).
Hal itu terungkap berdasarkan data penerbangan dari AirNav Palembang, sehingga jadwal penerbangan harus berubah, antara lain:
1. Kode Pesawat AXM450/AK450 rute Palembang-Kuala Lumpur yang mulanya berangkat pada STD 00:55 berubah menjadi 01:30 dan sampai pada STA 02:55,"
2. Kode pesawat SJY082/SJ082 rute Palembang-Pangkal Pinang yang mulanya berangkat pada STD 00:35 berubah menjadi 02:55 dan sampai pada STA 03:35,"
3. Kode pesawat CTV989/QG989 rute Palembang-Batam yang mulanya berangkat pada STD 01:35 berubah menjadi 02:15 dan sampai pada STA 03:20,"
4. Kode pesawat CTV089/QG089 rute
Palembang-Halim PerdanaKusuma yang mulanya berangkat pada STD 01:15 berubah menjadi 02:10 dan sampai pada STA 03:20,"
5. Kode pesawat Won1750/IW1750 rute
Palembang-Bengkulu yang mulanya berangkat pada STD 02:20 berubah menjadi 03:20 dan sampai pada STA 03:55,"
6. Kode pesawat GIA266/GA266 rute
Palembang-Bali yang mulanya berangkat pada STD 02:30 berubah menjadi 04:45 dan sampai pada STA 08:40,"
7. Kode pesawat XAR779/XN779 rute Palembang-Adisuthipto Yogyakarta yang mulanya berangkat pada STD 02:40 berubah menjadi 04:00 dan sampai STA 04:40,"
8. Kode pesawat BTK6871/ID6871 rute Palembang-Tangerang Banten yang mulanya berangkat pada STD 02:30 berubah menjadi 03:30 dan sampai pada 04:05,"
9. Kode pesawat GIA7114/GA7114 rute
Palembang-Jambi yang mulanya berangkat pada STD 02:55 berubah menjadi 03:45 dan sampai pada STA 04:00,"
10. Kode pesawat LNI142/LNI142 rute
Palembang-Bangka Belitung yang mulanya berangkat pada STD 02:30 berubah menjadi 03:15 dan sampai pada STA 04:00,"
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari BMKG Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, tercatat jarak pandang terendah di Bandara SMB II, mencapai 150 Meter mulai pukul 06:00 Wib, dengan Suhu dan titik embun 23 derajat celcius serta tekanan Udara 1010 hPa.
Sedangkan jarak pandang penerbangan yang normal semestinya minimal 1.000 meter.
• Jual Sabu ke Polisi, Aries Sepriansyah Langsung Dibekuk, Lima Gram Sabu Buktinya
Penerbangan Delay Kualitas Udara di Angka 688 Berbahaya
Kondisi kabut asap yang begitu pekat kembali terjadi Senin (14/10/2019).
Tak sedikit pengendara yang terpaksa memperlambat laju kendaraan mereka lantaran jarak pandang yang rendah.
Hal ini pun berdampak pada sejumlah jadwal penerbangan, baik domestik dan penerbangan dengan rute internasional.
Kepala Kantor AirNav Cabang Palembang , Ari Subandrio menjelaskan bahwa jarak pandang pagi ini hanya 50 meter dan itu cukup berpengaruh pada maskapai yang hendak mendarat ke Bandara SMB II Palembang.
"penerbangan yang terdampak Sriwijaya dari Jakarta, Wingsair dari Pekanbaru dan Airasia dari Kuala Lumpur," ujarnya.
Sampai berita ini dibuat, kata Ari belum ada satupun maskapai baik dan dari Bandara SMB II Palembang yang diberangkatkan.
"Sementara belum ada yang landing, ada yang menunggu berangkat dari bandara keberangkatan," ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, pihak AirNav pun telah mengeluarkan Notice To Airmen (Notam) untuk maskapai sampai kondisi kabut asap dan jarak pandang membaik.
Berdasarkan pemantauan dari jadwal keberangkatan yang tertera di layar Informasi keberangkatan Maskapai Bandara SMB II Palembang, sedikitnya ada delapan penerbangan yang delay karena kabut asap.
Diantaranya, Sriwijaya Air tujuan Pangkal Pinang, Batik Air tujuan Jakarta, Garuda Indonesia Tujuan Jakarta, Wings Air tujuan Lubuk Linggau, Citilink tujuan Halim Perdana Kusuma, Xpress Air tujuan Jogjakarta, dan Citilink tujuan Batam
Sementara itu, Server milik Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih terpantau belum dapat diakses kembali dikarenakan server website yang masih down.
Oleh karenanya, Kepala Kantor BMKG Stasiun Kenten, Nuga Putrantijo menyebutkan pihaknya saat ini memantau kualitas udara di Kota Palembang khususnya secara manual.
"Server masih down, semua kita pantau manual. Terakhir angka kualitas udara kita di level Berbahaya 688 μgram/m3 pada pukul 08.00. Kami mengimbau agar masyarakat yang beraktifitas diluar ruangan untuk menggunakan masker," ujarnya..