Fenomena Nikah Muda Menurut KH Nawawi Dencik, hingga 4 Kriteria Jodoh Terbaik di Mata Allah SWT

Fenomena Nikah Muda Menurut KH Nawawi Dencik, hingga 4 Kriteria Jodoh Terbaik di Mata Allah SWT

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Sudarwan
https://www.instagram.com/rogerojey/
Fenomena Nikah Muda Menurut KH Nawawi Dencik, hingga 4 Kriteria Jodoh Terbaik di Mata Allah SWT 

Fenomena Nikah Muda Menurut KH Nawawi Dencik, hingga 4 Kriteria Jodoh Terbaik di Mata Allah SWT

SRIPOKU.COM - Setiap manusia sudah tentu memiliki cinta yang dianugerahkan Tuhan.

Oleh karena itulah setiap manusia tentu ingin memiliki dan mendapatkan cinta untuk menikah dan memiliki keluarga.

Namun tentu waktu menikah setiap manusia berbeda-beda.

Ada yang ingin mengejar karir terlebih dahulu baru berusaha mencari cinta sejati. 

Namun ada yang justru ingin cepat menikah, atau yang biasa dikenal dengan istilah menikah muda.

Belakangan menikah muda pun marak dilakukan oleh para anak muda, kira-kira bagaimana ya hukum nikah muda menurut Islam?

Guru Ngaji Upin-Ipin & Ustaz Nawawi Dencik Ajak Khatam Quran di Pedestrian Palembang, Sabtu (12/10)

Modal Minyak Lampu, Begini Kisah Perjalanan KH Nawawi Dencik hingga Jadi Imam Besar Masjid Agung

Nasihat Ust Nawawi Dentjik Alhafiz: Empat Kreteria Pembaca Alquran

Dalam wawancara bersama KH Nawawi Dencik, ia pun menjelaskan mengenai menikah dalam Islam.

Imam Besar Masjid Agung SMB Jayo Wikramo, menjelaskan jika kaitannya soal jodoh adalah benar-benar dari Allah SWT.

Jika kini banyak fenomena nikah muda, maka artinya jodoh seseorang tersebut sudah datang.

Seperti halnya rezeki, maut dan jodoh adalah ketentuan dari Allah dan merupakan hak prerogatifNya.

KH Nawawi Dencik menjelaskan panjang lebar, bahwa jodoh ia qada dan qadarnya Allah SWT.

Sebagai manusia, kita hanya diwajibkan untuk terus berusaha, berdoa dan tawakkal demi mendapatkan jodoh yang sesuai dengan keinginan masing-masing.

"Kalau masalah jodohkan itu Allah yang menentukan, bukan kita ya.

Makanya di dalam surah Ar Rum berbunyi:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." [Ar-Rum 21].

Nah artinya dalam permasalahan jodoh itu adalah Qada dan Qadarnya Allah, hak prerogatif dari Allah.

Para muttafsir menafsirkan kenapa ayat itu diawali dnegan kata khalak 'وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ', nah ini para muttafsir menafsirkan kalau sudah didahului oleh  خَلَقَ, maka itu adalah hak prerogatifnya Allah.

Tidak ada campur makhluk dalam penentuan jodoh seseorang, cuma selaku makhluk Allah, kita wajib berusaha," jelas Nawawi Dencik saat disambangi oleh Sripoku.com di kediamannya.

Lebih lanjut, Nawawi Dencik memberikan suatu contoh di masyarakat yang amat kerap terjadi terkait jodoh.

Ia memberi contoh mengenai para pasangan yang mungkin lama dalam menjalin hubungan, namun akhirnya kandas, karena tak jodoh.

Hal ini tentu membuktikan jika jodoh ialah ketentuan Allah yang dianugrahkan kepada umat-Nya.

"Setiap ketentuan tetap pada Allah, ga percaya?

Berapa banyak orang yang pacaran lama-lama, setahun, dua tahun bahkan mungkin bertahun-tahun, itu pas dilamar malah ditolak sama keluarga perempuan, ga jodoh.

Ada yang cuma bertemu satu kali, satu hari, satu minggu, pas negelamar lansung jadi.

Artinya, kita memang wajib berdoa, berusaha untuk menemukan jodoh yang diharapkan sesuai dengan agama," ujarnya kepada Sripoku.com.

Ayah 7 orang anak menuturkan ada 4 kriteria pasangan yang bisa dipilih untuk menjadi jodoh hingga akhir hayat.

Salah satu hal yang paling dianjurkan ialah menikah karena agamanya.

"Kan nabikan mengatakan begitu, "Nikahilah oleh kamu perempuan itu, dengan empat kriteria yang pertama bisa karena kecantikannya, harta, hasab, tapi nabi menekannya kepada yang ke 4 karena agama.

Karena dengan agama, walaupun sudah punya cucu masih tetap cinta, nah kalau menikah cuma karena kecantikan, sudah punya anak dua atau tiga, sudah kempoty mengempot, yaudah hilang.

Karena yang namanya cantikan relatif ya, harta juga kalau ga bisa menjaganya nanti lama-kelamaan habis, maka nabi menekankan kepada agamanya.

Pilih yang agamanya kuat, dengan agama yang kuat itu, insyaAllah dia akan langgeng.

litaskunuu ilaihaa waja'ala bainakum mawaddatan warahmatan jadi rahma itu, kasih sayang itu yang bisa membuat kelanggengan dalam rumah tangga.

Kalau bukan karena kasih sayang, misalnya sudah tua kempot mengempot semua pipi, gigi udah habis, mata kabur, pipi la kendur, makan bubur bejalan mundur, tinggal di kasur, dekat dengan kubur.

Nah jadi jangan pernah takit, hidup di dunia tak ada kasih sayang.

Jadi berdoa, berusaha, tawakkal, pasti Allah akan mengambulkan doa kita," tutupnya.

Nonton video selengkapnya di sini:

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved