Fenomena Mengais Emas di Lokasi Karhutla, Ternyata Selalu Dilakukan di Musim Kemarau

Perhiasan emas ditemukan warga di lokasi karhutla. Mereka pun diminta melapor ke Balai Arkeolog Sumsel.

Editor: Refly Permana
Antara News Sumsel/Arya/Aziz Munajar/19
Seorang pemburu benda zaman Kerajaan Sriwijaya yang tergabung dalam Komunitas Petualang Metal Detektor Indonesia, Arya, nampak tengah mendeteksi benda bersejarah di pinggir Sungai Musi.(Antara News Sumsel/Arya/Aziz Munajar/19) 

SRIPOKU.COM - Perhiasan emas bermunculan dari lokasi terbakarnya lahan gambut di kawasan Cengal OKI.

Balai Arkeolog Sumsel menduga benda-benda tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Pasalnya, Cengal masuk dalam jalurnya yang dilalui Kerajaan Sriwijaya saat itu.

Karang Agung Tengah, Air Sugihan, Tulung Selapan dan Cengal atau hampir seluruhnya daerah OKI merupakan pelabuhan dari Kerajaan Sriwijaya ketika itu. Berdasarkan penelitian dari Badan Arkeologi Sumsel, bila Pantai Timur Sumatera merupakan jalur pelayaran dari Kerajaan Sriwijaya.

Tertimbun Rawa Gambut, Benda Sejarah Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Ditemukan di Lokasi Karhutla OKI

10 Objek Wisata Menarik di Palembang, No 5 Lokasi Sakral yang Menyimpan Cerita Kerajaan Sriwijaya

"Pelabuhan Kerajaan Sriwijaya kemungkinan ada di Teluk Cengal, karena Teluk Cengal ini tembus ke Selat Bangka. Begitu pula di Pulau Maspari yang diduga dulu memiliki peran penting pada jaman Kerajaan Sriwijaya," ujar Kepala Balai Arkeologi Sumsel, Budi Wiyana, yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/10/2019).

Benda-benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini, mulai muncul ke permukaan setelah lahan-lahan gambut terbakar.

Sejak tahun 2015, benda-benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya mulai bermunculan dari lahan gambut yang terbakar.

Masyarakat akan melakukan pemburuan barang-barang peninggalan Kerajaan Sriwijaya saat kondisi kemarau.

Karena, ketika itulah barang-barang ini tidak tertutup air dan bisa digali untuk dicari.

Tindak Tegas Perusahaan Penyebab Karhutla

Atasi Karhutla, Sekali Siram Helikopter Tumpahkan 4 Ton Air

Dana Desa Dialokasikan Untuk Antisipasi Karhutla

"Penemuan barang-barang dari Kerajaan Sriwijaya ini, ada kemiripan dari peninggalan Kerajaan Punan di Vietnam pada abad 6, terutama temuan-temuan dari Cengal dan Air Sugihan. Karena, saat itu ada pernah ada perniagaan antara dua kerajaan ini," jelasnya.

Gerabah, tiang bahkan kemudi perahu yang panjangnya 3 meter sampai 6 meter ditemukan, kebanyakan sudah berada di atas tanah dan bahkan ada yang terbakar.

Karena ini, dianggap tidak berharga untuk masyarakat yang mencari barang peninggalan kerajaan Sriwijaya.

Namun, bagi Balai Arkeologi Sumsel barang ini sangat berharga. Dengan penelitian yang dilakukan, bisa menunjukan aktivitas di lokasi-lokasi tersebut.

Tak hanya aktivitas perniagaan yang dilakukan, tetapi juga pemukiman masyarakat saat itu.

"Kami hanya bisa berharap, bila masyarakat menemukan peninggalan Kerajaan Sriwijaya bisa dilaporkan sehingga bisa didata.

Meski, dari masyarakat tidak mau menyerahkannya. Namun, kami bisa mengetahui ada penemuan itu," ujarnya.

Karena saat ini, perburuan barang-barang peninggalan masyarakat lama dan dari Kerajaan Srwiijaya terus dilakukan.

Tiap musim kemarau, masyarakat tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi masyarakat dari luar juga ikut melakukan perburuan.

Penulis: M. Ardiansyah

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved