Persaingan Pemilihan Bupati OKU Timur Memanas
Tensi politik di Kabupaten OKU Timur saat ini sudah meninggi jelang Pilkada 2020. Persaingan menuju kursi bupati sudah mulai terlihat.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Budi Darmawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Tensi politik di Kabupaten OKU Timur saat ini sudah meninggi jelang Pilkada 2020. Persaingan menuju kursi bupati sudah mulai terlihat. Para calon sudah mulai menunjukkan diri dengan mendeklarasikan diri menjadi cabup dalam kegiatan resmi mendeklarasikan diri menjadi cabup dalam kegiatan resmi dan tidak resmi.
Meskipun termasuk dalam kabupaten yang baru berdiri dan luas wilayah tidak besar, namun kabupaten OKU Timur sangat menentukan kepemimpinan tingkat provinsi. Harus diakui sejarahnya di Sumsel pertarungan memperebutkan posisi gubernur didominasi oleh tokoh asal Komering dan Basemah atau Musi. Siapa yang akan menjadi Bupati dan Wabup OKU Timur sangat berpengaruh dengan Pilgub yang akan datang.
Direktur Lembaga Survey Denokrasi (LSD) Mohammad Faizal SSos.I MHI menyebut ada tiga teori yang akan jadi referensi pendorong tingkat kepopuleran orang. Yakni modal politik, modal sosial, dan modal ekonomi.
"Modal politik, orang yang berada di tengah-tengah perpolitikan cenderung lebih mudah dikenal dan menjadi populer," ungkapnya, Senin (1/10/2019).
Untuk modal sosial. Kegiatan sosial yang dilakukan, makin banyak kegiatam sosial maka makin mudah dikenal.
Untuk modal ekonomi. Uang tidak segala-galanya. Tapi dengan uang bisa melakukan segala-galanya dalam tanda kutip.
Sebanyak 10 Bakal Calon Bupati yang Bupati OKU Timur yang telah mendeklarasikan yakni Kholid Mawardi, Beni Defitson, Fery Antoni, Oyong Damiri, Edward Jaya, Leo Budi Rahmadi, Sugeng Supriyanto, Linosin Hamlah, Faizal Habibur, Melinda Hamzah.
Menurutnya Faizal yang juga dosen STEBIS IGM, alasan LSD melakukan survei politik di Kabupaten OKU Timur adalah pertama persaingan politik di kabupaten OKU Timur saat ini sudah berjalan ketat. Kedua Pilkada di Kabupaten OKU Timur bisa menentukan peta politik di kancah Sumatera Selatan dan Kancah nasional untuk beberapa tahun ke depan.
Dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Demokrasi, ada lima tokoh menonjol akan bersaing ketat dalam perebutan kursi nomor 1 di Kabupaten OKU Timur. Namun popularitas lima kandidat akan bisa dikejar oleh lima calon lain yang juga menyatakan diri akan bersaing menjadi Bupati OKU Timur.
Melengkapi lima besar tokoh terpopuler di OKU Timur yang menyatakan diri akan maju sebagai calon Bupati OKU Timur, untuk urutan keenam adalah Mantan Ketua KPUD OKU Timur Leo Budi Rachmadi. Urutan ke tujuh adalah mantan calon Wakil Bupati yang dikalahkan pasangan Bupati dan wakil Bupati saat ini, Sugeng Suprianto.
Faizal Habibur, seorang pengusaha yang terkenal dengan usaha Pupuk dan Beras, menduduki peringkat Sembilan diapit oleh saudara kandung Gubernur Sumatera Selatan.
Melinda Hamzah yang duduk di posisi delapan dan Linosin Hamzah yang baru muncul kiprahnya di dunia perpolitikan di Kabupaten OKU Timur, kemudian masuk di sepuluh besar tokoh terpopuler di OKU Timur.
Kholid Mawardi wajar paling dikenal oleh warga Kabupaten OKU Timur, karena Ia saat ini menjabat sebagai Bupati OKU Timur.
Kegiatan-kegiatan pemerintahan dan aktifitasnya di dunia keagamaan khususnya di kalangan umat NU membuatnya diterima dengan baik oleh semua kalangan.
Mirip dengan kepopuleran Kholid Mawardi, Feri Antoni menduduki peringkat kedua Tokoh yang populer di Kabupaten OKUTimur. Politisi muda dengan wajah cukup Rupawan ini, sudah aktif bergerak ke pelosok-pelosok daerah di Kabupaten OKU Timur.
Kepopulerannya menyaingi Kholid Mawardi. Ia bisa saja menumbangkan Kholid Mawardi dalam perebutan kursi nomer satu di OKU Timur.
Ketua DPRD OKU Timur, Beni Defitson adalah politisi muda yang terkenal santun dan sangat di terima di kalangan masyarakat. Sebagai Ketua DPRD OKU Timur, Beni Defitson bisa aktif bergerak dan melakukan kegiatan-kegiatan politik di seluruh pelosok daerah OKU Timur.
Ia adalah tokoh muda yang mempunyai nilai tawar tinggi untuk duduk di kursi nomer satu di Kabupaten OKU Timur. Meskipun di Dapil pemilihannya sempat tersaingi oleh politisi baru, namun Ia adalah kandidat kuat untuk duduk di kursi Bupati OKU Timur.
Kejutan terjadi di posisi nomer empat tokoh yang menyatakan diri maju dalam Pilkada 2020 di OKU Timur. Oyong Damiri, pengusaha muda asal Komering ternyata cukup populer di kalangan masyarakat OKU Timur.
Meskipun usahanya tidak di wilayah OKU Timur, namun kehadirannnya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan membuat ia di kenal luas oleh warga OKU Timur. Usahanya sebagai importir bahan peledak untuk tambang membuatnya dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan penegak hukum. Ia adalah kuda hitam bisa membuat peta politik di OKU Timur berubah.
Ketegasan dan kedekatannya kepada penegak hukum membuat Ia diharapkan dapat bekerjasama dengan penegak hukum untuk mengatasi tindak kejahatan begal di OKU Timur yang terus terjadi. Meskipun kurang aktif di dunia politik, posisinya di nomer empat adalah kejutan.
Nomor lima diduduki oleh Edward Jaya. Ia adalah mantan calon bupati yang gagal saat berpasangan dengan Sugeng Suprianto pada pertarungan politik Pilkada 2014. Para pendukung Edward Jaya masih berharap ia kembali bertarung memperebutkan kursi nomer satu.
Tidak bisa dipungkiri Ia adalah tokoh masyarakat OKU Timur yang dikenal luas dan mempunyai jaringan kuat. Meskipun gagal dalam pertarungan di legislativ, namun pertarungan memperebutkan kursi Bupati adalah hal yang berbeda, karena sangat mengandalkan ketokohan para calon.
Menurut Ketua Lembaga Survei Demokrasi, ada hal yang menarik dari survey yang Ia lakukan di OKU Timur. Warga OKU Timur berharap Herman Deru saat ini bisa lebih jauh berkiprah di tingkat nasional. Mereka berharap putera daerah Sumatera Selatan bisa duduk minimal sebagai wakil presiden di masa yang akan datang.
“Selain itu, warga OKU Timur juga berharap kiprah Herman Deru bisa dilanjutkan oleh puterinya yang saat ini terpilih menjadi anggota DPR RI, Percha Leanpuri. Kalau berebut kursi di tingkat Bupati sepertinya tidak lagi. Dengan kepopulerannya Percha bisa dipersiapkan menjadi calon Gubernur di masa yang akan datang,” katanya.
Namun harus diingat, semua ini bisa menjadi bumerang bila Herman Deru tidak berhati-hati dalam melangkah. Karena terlalu banyak keluarganya yang menjadi pejabat di eksekutif dan legislatif, akan membuat masyarakat menjadi jenuh.
"Kita masih ingat dinasti Ratu Atut di Banten. Atau juga yang paling dekat dengan masyarakat Sumsel, yaitu kekalahan Dodi Alex Reza memperebutkan kursi Gubernur, salah satunya adalah jenuhnya masyarakat dengan dominasi keluarga Alex Noerdin. Yang pasti dari hasil survey dan analisa kami, perebutan kursi di Kabupaten OKU Timur akan berjalan cukup sengit dan kemungkinan peta politik berubah sangat mungkin terjadi,” papar kandidat Doktor ini. (Abdul Hafiz)
