5 Waktu Haram dan Terlarang untuk Mengerjakan Sholat, Diantara Waktu Haram Tersebut Ada Tanduk Setan
5 Waktu Haram dan Terlarang untuk Mengerjakan Sholat, Diantara Waktu Haram Tersebut Ada Tanduk Setan
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Dasar kemakruhannya adalah Hadits Rasulullah saw. yang artinya: "Bahwasanya rasulullah Saw. melarang sholat sesudah sholat Ashar hingga terbenam matahari dan sesudah Subuh, hingga terbit matahari.(HR.Bukhari dan Muslim)
Pengecualian dari waktu tersebut; yaitu pada waktu matahari istiwa' (di tengah-tengah langit) pada hari Jum'at, berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud ra. walupun hadits mursal.
Pengecualian ini berlaku bagi siapapun termasuk yang tidak mendatangi sholat Jum'at dibolehkan melakukan sholat sunnat.
Adapun tempat yang dikecualikan dari lima waktu yang dimakruhkan, yaitu Makkah, baik sholat sunnat thawaf ataupun shalat sunnat lainnya, berdasarkan Hadits dari Ibnu Majah, An-Nasa'indan At-Tirmidzi dan At-Tirmidzi menyatakan Hadits itu hasan shahih.
Kemakruhan di dalam lima waktu tersebut, adalah bagi sholat yang tidak mempunya sebab.
Yang dimaksud dengan sebab ini adalah sebab yang mendahului atau sebab yang menyertai.
Di antara sholat-sholat yang mempunyai sebab adalah; mengqadha sholat yang telah luput waktunya, seperti sholat fardhu atau sholat sunnat yang sudah menjadi wiridan oleh seseorang.
Di dalam kelima-lima waktu tersebut, dibolehkan sholat janazah, sujud tilawah, sujud syukur, sholat gerhana dan shalat istisqak.
Termasuk sholat sunnat tahiyatul masjid dibolehkan apabila seseorang memasuki masjid untuk I'tikaf atau mengajar/mempelajari ilmu atau menanti waktu sholat menurut yang disepakati oleh jumhur Ulama, karena ada sebab yang berbarangan dengannya. (Imam Taqiyuddin,Kifayatul Akhyar, Vol I, hlm. 290-291).
• Bacaan Wirid Setelah Sholat Fardhu, Lengkap Arab, Latin dan Arti, Tambah Pahala Pengugur Dosa
• Bacaan Niat Sholat Ashar, Tata Cara & Bacaan Lengkap Latin dan Arti, Serta Keutamaan Sholat Ashar
• Tata Cara Sholat Jamak dan Qashar Lengkap dengan Niat Juga Artinya, Serta Alasan Diperbolehkan
Dua tanduk setan atau simbol-simbol dua tanduk, apa sih maknanya? Berikut penjelasannya seperti yang telah dibahas sebelumnya oleh Sripoku.com dikutip dari muslimahcorner.
Ternyata hal tersebut telah banyak diungkapkan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam melalui sabdanya.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya matahari, ketika terbit membawa tanduk setan. Ketika ia naik, tanduknya dilepaskan. Ketika berada di tengah ufuk, tanduknya dikenakan kembali.
Ketika tergelincir, tanduk itu ditanggalkan, dan dikenakan kembali ketika mendekati tenggelam. Ketika betul-betul tenggelam, tanduk itu ditanggalkan. Karena itu, janganlah kalian shalat pada tiga waktu tersebut,” (HR. Malik, Ahmad bin Hambal, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi).
“Sesungguhnya matahari terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setan pula,” (HR. Abu Dawud dan Muslim).
“Janganlah kalian mendekatkan shalat kalian dengan waktu terbit dan tenggelamnya matahari. Sebab, ia terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setan pula,” (HR. Bukhari).
Para ulama berbeda pendapat mengenai pengertian lahiriah dan hakiki dari “dua tanduk setan” tersebut.
Ada yang mengatakan itu memang benar-benar tanduk setan. Maksudnya adalah setan mengikuti matahari.
Setan menyertai terbit dan terbenamnya matahari agar para penyembah matahari yang bersujud pada matahari, sebenarnya bersujud pada setan.
Sehingga, setan dan pendukung-pendukungnya merasa orang-orang kafir tersebut bersujud padanya.
Pendapat lain adalah “tanduk” tersebut merupakan kiasan.
Makna kiasan “tanduk” tersebut adalah kehebatan, kesombongan, kekuasaan, dan kemampuan setan dan pendukung-pendukungnya.
Demikian, wallahu a'lam.
Jadi, inilah 5 waktu yang terlarang untuk sholat, kecuali sholat-sholat yang punya sebab seperti sholat tahiyatul masjid, kemudian sholat gerhana boleh dilakukan di waktu terlarang. Semoga bermanfaat.