Tata Cara Sholat Istisqo (Istisqa), Sholat Minta Hujan, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doanya

Tata Cara Sholat Istisqo (Istisqa), Sholat Minta Hujan, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doanya

Penulis: Tria Agustina | Editor: Fadhila Rahma
Humas pemrov Sumsel
Gelar Sholat Istisqo Lagi, Herman Deru Berharap Kabut Asap Segera Berlalu 

Tata Cara Sholat Istisqo (Istisqa), Sholat Minta Hujan, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doanya

SRIPOKU.COM - Berikut ini tata cara sholat Istisqo (Istisqa), sholat minta hujan, lengkap dengan dengan bacaan niat dan doanya.

Sholat Istisqo atau Shalat Istisqa untuk minta hujan kepada Allah SWT, pun dilakukan sebagian masyarakat untuk meminta hujan akibat musim kemarau hingga mengakibatkan kekeringan.

Musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan adanya kekeringan, bahkan akibat kemarau dan tangan-tangan tak bertanggung jawab di wilayah Pulau Sumatera dan Kalimantan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Saat musim kemarau berkepanjangan terjadi, Umat Islam diajarkan untuk berdoa dan Solat meminta hujan turun kepada Allah SWT atau melaksanakan Sholat Istisqo atau Shalat Istisqa.

Berikut ini adalah tata cara dan tuntunan Sholat Istisqo atau Sholat Istisqa doa untuk meminta hujan kepada Allah SWT.

Prajurit TNI AD jajaran Kodam II Sriwijaya melaksanakan Sholat Istiqo di Masjid Raudhatul Ulum Makodam II Sriwijaya, Senin (26/8/2019).
Prajurit TNI AD jajaran Kodam II Sriwijaya melaksanakan Sholat Istiqo di Masjid Raudhatul Ulum Makodam II Sriwijaya, Senin (26/8/2019). (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Sholat Istisqo atau sholat Istisqa untuk meminta hujan atau Sholat Istisqa dilaksanakan dua rakaat seperti Solat Id.

Perbedaan keduanya terletak pada penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua.

Menjalankan shalat Istisqa, disunnahkan dikerjakan saat matahari mulai beranjak atau kira-kira sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Shalat Id.

Niat Sholat Istisqo (Istisqa)

أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ (……..) لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatal Istisqa’i rak’ataini (imaman atau ma’muman) Lillahi Ta’ala.

Artinya: Saya Niat Salat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam atau makmum) karena Allah Ta’ala “.

Jadwal Sholat atau Waktu Sholat untuk Daerah Kota Palembang, Hari Ini Kamis 19 September 2019

Tata Cara Sholat Istisqo (Istisqa), Sholat Minta Hujan, Lengkap dengan Doa Bahasa Arab dan Indonesia

Niat Sholat Dhuha, Tata Cara Serta Waktu Terbaik Mengerjakan Sholat Dhuha, Lengkap Doa Sesuai Sunnah

Gelar Sholat Istisqo Lagi, Herman Deru Berharap Kabut Asap Segera Berlalu
Gelar Sholat Istisqo Lagi, Herman Deru Berharap Kabut Asap Segera Berlalu (Humas pemrov Sumsel)

Bagaimana tata cara menjalankan sholat minta hujan? berikut tuntunannya dikutip dari fiqhindonesia.com;

Menjalankan salat disunnahkan dikerjakan saat matahari mulai beranjak atau kira-kira sepertiga jam setelah terbitnya matahari seperti waktu Shalat Id.

Pertama, Shalat Isitisqo terdiri dari dua rakaat, tanpa adzan dan iqamah.

Kedua, rakaat pertama bertakbir tujuh kali setelah takbiratul ihram. Sedangkan pada rakaat kedua jumlah takbirnya lima kali selain takbir ketika bangun dari sujud.

Ketiga, Kedua tangan diangkat pada setiap takbir, sambil memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersalawat kepada Rasulullah antara setiap takbir.

Keempat, setelah shalat imam disunnahkan menyampaikan khutbah di hadapan jamaah yang hadir, memperbanyak istighfar.

Dianjurkan kepada imam untuk menghadap ke kiblat lalu membalik selendangnya, dengan meletakkan yang semula di sebelah kanan ke sebelah kiri dan sebaliknya sembari tetap melantunkan doa kepada Allah.

hadits dari Abdullah bin Zaid:

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar menuju lapangan. Beliau meminta hujan kepada Allah dengan menghadap kiblat, kemudian membalikan posisi selendangnya, lalu shalat 2 rakaat,” (HR. Bukhari no.1024, Muslim no.894).

Disebutkan dalam hadits Ibnu ‘Abbas Radhiallahu’anhu:

“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berjalan menuju tempat shalat dengan penuh ketundukan, tawadhu’, dan kerendahan hati hingga tiba di tempat shalat. Lalu beliau berkhutbah tidak sebagaimana biasanya, melainkan beliau tidak henti-hentinya berdoa, merendah, bertakbir dan melaksanakan shalat dua raka’at sebagaimana beliau melakukan shalat ‘Id,” (HR. Tirmidzi no.558).

Berikut ini adalah tata cara dan tuntunan Sholat Istisqo atau Shalat Istisqa doa untuk meminta hujan kepada Allah SWT.

Melansir TribunJakarta.com tulisan Alhafiz K yang dilansir NU.or.id berjudul Tata Cara Shalat Istisqa atau Meminta Hujan, Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyampaikan, mereka Shalat Istisqa sebanyak dua rakaat seperti shalat Id berikut takbirnya.

Seseorang yang menjadi khatib kemudian menyampaikan khutbah dua atau sekali.

Khutbah setelah sholat lebih utama.

Setelah itu khatib beristighfar dalam khutbah sebagai pengganti takbir pada khutbah Id.

Selanjutnya khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap kiblat setelah lewat sepertiga pada khutbah kedua.

Berikutnya khatib dan Jamaah memutar pakaian (selendang atau sorban) ketika itu.

Pada saat itu, khatib meningkatkan kesungguhan berdoa sirr (rahasia) dan jahar (lantang), setelah itu ia kembali menghadap ke arah jamaah.

Sebagaimana shalat Id, orang yang shalat istisqa juga dianjurkan bertakbir dan mengangkat kedua tangan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.

Setelah shalat dua rakaat, khatib menyampaikan khutbah shalat istisqa.

Hanya saja khatib mengganti lafal takbir dengan lafal istighfar karena lafal ini lebih sesuai dibandingkan lafal takbir dalam konteks meminta hujan.

Niat Sholat Safar, Tata Cara dan Doa Sholat Safar, Bernilai Pahala, Jaminan Keselamatan dari Allah

Niat Solat Subuh, Bacaan Lengkap Solat Subuh, Doa Qunut dan Tata Cara Solat Subuh

Bacaan Niat Sholat Dzuhur, Tata Cara & Bacaan Lengkap Latin dan Arti, Serta Keutamaan Sholat Dzuhur

Berikut ini ringkasan tata cara shalat Istisqa :

1. Shalat dua Rakaat.

2. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

3. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

4. Khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) shalat, Khutbah setelah shalat lebih utama.

5. Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.

6. Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.

7. Perbanyak doa dalam khutbah kedua. Wallahu a‘lam

Bacaan Niat Sholat Ashar, Tata Cara & Bacaan Lengkap Latin dan Arti, Serta Keutamaan Sholat Ashar

Panduan Lengkap Tata Cara dan Niat Sholat 5 Waktu, Dilengkapi Bahasa Latin dan Artinya

10 Keutamaan Al-Matsurat, Dzikir Pagi & Petang Lengkap dengan Video Bacaan dan Terjemahan

Berikut doa shalat istisqa yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi seperti Imam As-Syafi’i, Abu Dawud, dan perawi lainnya.

Berikut ini merupakan doa istisqa yang dikutip dari Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, seperti dilansir NU.or.id:

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ

اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ

اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا

Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.

Artinya: “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”

Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn.

Artinya: “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan .”

Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Artinya: “Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu .”

Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi.

Artinya: “Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.”

Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka.

Artinya: “Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.”

Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.

Artinya: “Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”

==========

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved