Berita PALI
Kualitas Udara Masuk Sumsel Level BERBAHAYA, DLH PALI Serukan Kurangi Aktivitas di Ruang Terbuka
Kualitas Udara Masuk Sumsel Level BERBAHAYA, DLH PALI Serukan Kurangi Aktivitas Ruang Terbuka
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigen
Kualitas Udara Masuk Sumsel Level BERBAHAYA, DLH PALI Serukan Kurangi Aktivitas di Ruang Terbuka
SRIPOKU.COM, PALI - Meningkatnya bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) membuat kabut asap kian pekat, Kamis (19/9/2019).
Peningkatan aktivitas kabut asap di Bumi Serasan ini terjadi dimulai pada malam hari hingga pagi menjelang siang.
Sehingga kualitas udara di Bumi Serapat Serasan ini semakin hari kian tak sehat.
Hal demikian, membuat suasana khususnya di Ibukota Pendopo PALI ini diselimuti kabut asap, bahkan menjadikan cuacanya nampak mendung.
Karmila (35) seorang Ibu Rumah tangga warga Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI menuturkan, kondisi demikian tentu membuat aktivitas sehari-hari merasa tidak nyaman.
Terlebih, kata dia, pada pagi hari, dirinya harus mengantar anaknya untuk bersekolah dengan kondisi yang masih banyak kabut asap.
• DJ Della Zoya-Bian Kids Bakal Goyang Peserta Gowes Indomaret Kerja Sama Sriwijaya Post-Tribun Sumsel
• Udara Kota Palembang di Level Berbahaya, Disdik Sumsel Anjurkan Jam Masuk Sekolah Jadi Pukul 09.00
• VIDEO : Nonton Link Live Streaming Persija Jakarta vs Bali United di Indosiar Tonton Disini
"Selain membuat cuacanya terlihat seperti mendung yang seakan turun hujan, kondisinya juga diperparah dengan banyaknya debu beterbangan, sehingga sangat membahayakan kesehatan," ungkap Kamis.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PALI, Bakrin Ama mengakui saat ini masih banyak terjadi bencana Karhutla, sehingga membuat Tim Satgas Anti Karhutla dari BPBD PALI, Damkar, Satpol PP, TNI, Polri serta masyarakat terus berjibaku mengatasi hal tersebut.
Menurut Bakrin, pemerintah Daerah melalui beberapa Dinas terkait, bahkan turun langsung memberikan bantuan berupa operasional, seperti makanan dan minuman.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini belum memiliki alat untuk mengukur kualitas udara yang ada di Kabupaten PALI.
Namun, berdasarkan data BMKG kualitas udara di Provinsi Sumsel sudah berada di level berbahaya. Sehingga warga PALI menggelar Salat Istisqa berdoa agar turun hujan.
Dari itu, pihaknya menyerukan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di ruang terbuka.
• Rapat Evaluasi Karhutlah dengan Perusahaan di Kantor Bupati, Ini Penegasan Dandim 0406 Musirawas
• Kronologi Pemuda di Lubuklinggau Dibunuh Sesaat Bertemu Pacarnya, Luka Tusuk Sajam Tepat di Ulu Hati
• Pesawat Sembako Hilang Kontak; Terakhir Kontak Pukul 10.54 WIT, Bawa Personel Brimob
"Jangan terlalu sering beraktivitas di luar rumah, selain itu harap mengunakan masker jika beraktivitas di luar agar menjaga kesehatan dari sesak nafas dan mata perih," ujarnya.
