Berita Palembang
BREAKING NEWS : Kabut Asap di Palembang Makin Parah, Kualitas Udara Masuk Kategori BERBAHAYA
BREAKING NEWS : Kabut Asap di Palembang Makin Parah, Kualitas Udara Masuk Kategori BERBAHAYA
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan sripoku.com, Odi Aria
BREAKING NEWS : Kabut Asap di Palembang Makin Parah, Kualitas Udara Masuk Kategori BERBAHAYA
Kabut Asap Makin Parah, Kualitas Udara Palembang Sempat Sentuh Grafik Berbahaya
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Bencana kabut asap yang menerpa provinsi Sumsel makin hari kian parah.
Bahkan, berdasarkan data dari konsentrasi Partikulat Matter (Pm 10) Badan Meter Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada, Kamis (19/9/2019) pagi, kualitas udara di Palembang sempat menyentuh grafik berbahaya.
Berdasarkan pantauan PM 10 (suatu alat yang membaca Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron), kualitas udara Palembang menyentuh angka 450 µgram/m3 atau menunjukkan grafik berwarna hitam.
Padahal Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien. NAB PM10 = 150 µgram/m3.
Kabut asap yang sangat tebal menerpa kota pempek membuat jarak padang (JP) mencapai 500 m.
Para pengendara yang melintas pun terpaksa menggunakan lampu penerangan agar terhindar dari kecelakaan, lantaran jarak pandang tertutup oleh kabut asap tebal.
• Tidak Hanya Wanita, Masa Subur Pria juga Penting Kita Pahami
• Imam Nahrawi Jadi Tersangka KPK, Gaya Modis Istrinya Disoroti, Pekerjaan Obib Nahrawi tak Main-main
• Raffi Ahmad Kaget Merry Jawab Begini Diajak Kerja Lagi, Tolak Tawaran Naik Gaji Sombong Banget
Selain itu, tebalnya kabut asap juga dirasakan cukup menyerang kondisi kesehatan. Paparan kabut asap langsung masuk ke dalam hidung dan membuat nafas menjadi sedikit sesak.
Maka itu para masyarakat lebih memilih menggunakan masker saat berads diluar ruangan demi menghindari paparan asap.
Irman, salah seorang warga Jakabaring mengatakan kabut asap di kawasan tempat tinggalnya makin parah. Bahkan kondisi tersebut berlangsung hingga siang hari.
"Apa yang dilakukan pemerintah, kenapa kabut asap semakin tebal dan tak kunjung reda," tegasnya.
• Prahara Rumah Tangga Syahrini & Reino Barack Diambang Kehancuran, Tanda-tandanya Dibongkar Sosok Ini
• Bosen dengan Telur Dadar dan Telur Ceplok? Ini 7 Resep Olahan Telur yang Bisa Bikin Kamu Ketagihan
• Keutamaan Sholat Dhuha yang Luar Biasa, Lengkap Tata Cara, Doa & Waktu Sholat Dhuha Paling Baik
Candra, warga Bukit lainnya menyebut pemerintah jangan hanya berdiam diri dan menganggap bahwa kabut asap adalah bencana dari tuhan yang tak bisa diatasi.
Ia meminta, pemerintah setempat harus bertindak tegas dan jangan membiarkan kondisi ini terus berlarut-larut.
"Ini bukan musibah yang harus diterima dengan iklhas. Ini kelalaian pemerintah dalam mengelola alam,"
katanya.
