Ternyata Biaya Perawatan Bayi Elsa Fitaloka Harus Ditanggung Ngadirun Sendiri

Ternyata Biaya Perawatan Bayi Elsa Fitaloka Harus Ditanggung Ngadirun Sendiri

Editor: Hendra Kusuma
TRIBUN SUMSEL/ARDIANSYAH
Breaking News: Terpapar Kabut Asap Elsa Fitaloka meninggal diduga terkena ISPA, Senin (16/9/2019) 

Ternyata Biaya Perawatan Bayi Elsa Fitaloka Harus Ditanggung Ngadirun Sendiri

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ternyata Biaya Perawatan Bayi Elsa Fitaloka Harus Ditanggung Ngadirun Sendiri.

Kisah bayi Elsa Fitaloka meninggal karena diduga terkena ISPA memang menjadi Kesedihan bagi keluarga Ngadirun.

Hal ini sangat terlihat di raut wajah istri Ngadirun yakni Ita Septiana ditinggal bayinya yang masih lucu itu, Elsa Fitaloka.

Saat Tribunsumsel mendatangi rumah duka, Ita berada di bawah kaki jenazah anaknya Elsa Fitaloka yang mengggal karena gejala ISPA yang diduga karena Kabut asap

Ngadiran dan istrinya memang berduka, apalagi terlihat matanya sembab, karena terlalu banyak menangis. Ita tak kuasa menahan tangis, karena anak keduanya meninggal diduga terkena ISPA dari karhutla yang saat ini terjadi.

Sudah kehilangan anak, Ngadirun dan Ita juga harus mengeluarkan uang untuk biaya perawatan sang bayi Elsa Fitaloka. Karena, bayi Elsa tidak ditanggung BPJS Kesehatan atau KIS yang dikeluarkan Pemerintah.

" Yang dapat KIS hanya istri saya saja. Sedangkan saya dan anak saya Elsa tidak dapat, sebenarnya sudah beberapa kali diajukan ke Kecamatan tetapi tidak keluar- keluar," ujar Ngadirun.

Karena tidak memiliki jaminan kesehatan, mulai dari datang ke bidan desa, ke rumah sakit RS Sukajadi hingga ke RS Ar Rasyid, Ngadirun harus mengeluarkan biaya dari kantong sendiri.

Sebagai seorang buruh tani yang tidak memiliki penghasilan tetap, mau tidak mau Ngadirun mengeluarkan uang yang menjadi tabungannya untuk biaya berobat sang anak.

Namun, upaya untuk menolong anaknya juga tidak membuahkan hasil. Anak kedua pasangan ini akhirnya meninggal dunia di RS Ar Rasyid.

"Namanya demi anak, uang yang ada digunakan untuk biaya berobat. Tetapi takdir berkata lain," ungkap Ngadirun lirih.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved