Ronaldo Menjadi Orang Yang Paling Dibenci Fans Atletico Madrid, Ini Penyebabnya

Ketika pindah ke Juventus sejak musim lalu, pesepak bola berusia 34 tahun ini tetap menjadi musuh nomor satu fans Atletico.

Editor: ewis herwis
Istimewa
Cristiano Ronaldo 

SRIPOKU.COM-- Turnamen klub sepak bola terbesar di benua Eropa siap digelar mulai Selasa (17/9/2019).

Setiap grup memiliki cerita tersendiri, tak terkecuali di Grup D. Di Grub D, klub besar asal Italia, Juventus, harus bertemu dengan Atletico Madrid.

Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, tentu memiliki catatan kurang baik di mata pendukung Atletico Madrid.

Tepatnya, ketika striker asal Portugal itu berseragam rival sekota pasukan Diego Simeone, Real Madrid.

Selama 9 musim bersama Real Madrid, Ronaldo mampu menyobek jala gawang Los Rojiblancos - julukan Atletico sebanyak 22 kali.

Liverpool Kokoh Di Puncak, Berikut Klasemen Liga Inggris Hingga Pekan Ke-5

Striker Juventus, Cristiano Ronaldo, membalas perlakuan fan Atletico Madrid yang mengejeknya dengan memperlihatkan lima jari saat kedua tim berlaga di leg pertama babak 16 besar Liga Champions pada Kamis (21/2/2019) di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Striker Juventus, Cristiano Ronaldo, membalas perlakuan fan Atletico Madrid yang mengejeknya dengan memperlihatkan lima jari saat kedua tim berlaga di leg pertama babak 16 besar Liga Champions pada Kamis (21/2/2019) di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid. (TWITTER.COM)

Salah satu gol Ronaldo ke gawang Atletico terjadi dalam bertemu di final Liga Champions 2014. Dua tahun kemudian, Atletico juga kalah pada final pagelaran yang sama lewat adu penalti dari Real Madrid.

Nyatanya, perselisihan antara Ronaldo dengan Atletico tidak sebatas terkait rivalitas dua klub kota Madrid.

Ketika pindah ke Juventus sejak musim lalu, pesepak bola berusia 34 tahun ini tetap menjadi musuh nomor satu fans Atletico.

Pertemuan keduanya ada pada babak 16 Liga Champions musim lalu.

Pada leg pertama, Atletico mampu menang 2-0 saat menjadi tuan rumah. Selebrasi pelatih Diego Simeone menjadi sorotan paling diperbincangkan.

Ketika Jose Gimenez mencetak gol keduanya, Simeone tidak bisa menahan diri, berputar ke arah para penggemar dan meraih selangkangannya untuk merayakan.

"Itu artinya kita punya bola, banyak bola. Saya melakukannya sebagai pemain di Lazio - Bologna dan saya melakukannya lagi untuk menunjukkan kepada penggemar kami bahwa kami memiliki cojones," pelatih berusia 48 tahun itu.

Istilah cojones kerap diartikan seperti perilaku yang seenaknya sendiri. Tingkah menuruti emosi, sehingga apa pun bisa dilakukan jika dianggapnya perlu.

Sementara di sisi lain, respons Ronaldo terhadap hasilnya jauh berbeda.

"Saya memiliki lima (gelar) Liga Champions, orang-orang (Atletico Madrid) ini nol," kata Ronaldo pascapertandingan.

Ucapannya itu diikuti dengan gerakan tos lima jari dan kemudian berubah menjadi lingkaran berbentuk angka nol.

Kalimat itulah yang memperpanas kondisi antara Ronaldo dengan kubu Atletico Madrid.

Namun, peraih Ballon D'Or sebanyak lima kali tersebut mampu membuktikan pernyataannya di leg kedua.

Ronaldo berhasil mencetak hattrick dan Atletico harus tersingkir.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved