Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur Jadi Sorotan Media Luar Negeri
Perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia Ke Kalimantan Timur, Jadi Sorotan Media Luar Negeri
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Sudarwan
Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia Ke Kalimantan Timur, Jadi Sorotan Media Luar Negeri
SRIPOKU.COM - Presiden Jokowi mengumumkan penetapannya lokasi Ibu kota baru Republik Indonesia di Kalimantan Timur.
Dalam konferensi pers didampingi sejumlah pejabat seperti Gubernur Kaltim Isran Noor, Jokowi menyatakan keputusan itu diambil setelah pemerintah melakukan kajian intensif.
"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur," ujarnya Senin (26/8/2019).

Pengumuman yang disampaikan Jokowi tidak saja menjadi pemberitaan media Tanah Air.
Namun juga tidak luput dari sorotan berbagai media internasional.
Melansir dari laman berita Kompas.com, setidaknya ada sejumlah media internasional baik dari Asia maupun Amerika Serikat (AS) yang membeberkan laporan soal pemindahan ibu kota Indonesia.
The Washington Post Media asal AS itu memilih judul Welcome to the Jungle: Indonesia Memilih Lokasi untuk Ibu Kota Baru. "Indonesia tengah mengeringkan rawa."
Begitulah kalimat pembuka yang dipakai.
Dalam pemberitaan The Post, Presiden Jokowi disebut telah memilih lokasi di tempat yang belum diumumkan.
Konstruksi atas area seluas 182.108 hektar tahun depan dan pemindahan dilakukan 2024 mendatang.
• Menteri PUPR: Pembangunan Ibu Kota Baru Paling Cepat Pertengahan 2020
• Status Daerah Khusus akan Dicabut Setelah Ibu Kota Pindah, Begini Nasib Jakarta: Mantan Ibu Kota?
• Kisah Sedih Betrand Peto Anak Laki-laki Ruben Onsu, Orang Tua Terlibat Kasus dari Kecil Diasuh Kakek
• Siska Sarangheo Diisukan Waria Pembunuh Bayaran, Begini Komentar Keluarga Korban Ipung Salon
Selama bertahun-tahun, memindahkan ibu kota memang sudah dibahas.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, isu tersebut perlu segera mendapat pembahasan.
Lonjakan populasi membuat kawasan Jakarta dan sekitarnya dipenuhi 30 juta jiwa.