Berita Palembang

Juani Berharap Kedua Cucu Pertamanya yang Lahir Kembar Siam dapat Selamat Setelah Operasi Pemisahan

Sebetulnya kabar tentang putrinya melahirkan bayi kembar siam ini tidak pernah ditutupi, bahkan dia berharap ada uluran dari berbagai pihak.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Afit dan Orin didampingi kedua orangtuanya Orin duduk di ruang tunggu menanti operasi pemisahan bayi kembar Siam Aysha dan Alisya di instalasi bedah sentral RSMH, Selasa (27/8/2019) 

Laporan wartawan sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Juani (45) dan Kidut (45) kedua orangtua Orin Syafitri (26) asal Desa Sumber Hidup SP1 Kecamatan Pedamaran Timur tampak terus mendampingi putrinya Orin menanti operasi kembar Siam Aysha dan Alisya di instalasi bedah sentral RSMH Palembang, Selasa (27/8/2019).

Selain berharap operasi berjalan lancar dan kedua cucu pertamanya selamat juga sempat terpikir bagaimana anaknya bisa membiaya operasi ini.

Ia menceritakan Orin dan Afit ngajar SDIT Al Izah Pancawarna Kecamatan Pedamaran Timur OKI.

Mulai dibedah cesar pakai umum tidak pakai BPJS di RS Kayuagung waktu itu. Enam hari sebelum tanggal 20 Agustus 2019 sekitar tanggal 16 dibawa ke Palembang.

"Ini cucung yang pertama karena Orin ini anak yang pertama. Anak yang kedua bujang, Losen Sepik (20). Dak tahu soal biaya. Habisnyo bakal berapo. Anak aku ni gawe guru honor. Gaji Rp 700 ribu kapan nyampenyo. Berharap ado yang biso bantu," ungkap Juani.

Juani mengatakan sebetulnya kabar tentang putrinya melahirkan bayi kembar siam ini tidak pernah ditutupi. Bahkan dia berharap ada uluran dan perhatian dari berbagai pihak.

"Operasi Cesarnyo di RS Umum Kayuagung harusnya dienjuk tahu dengan wartawan. Biar biso dibantu. Padahal kami sangat butuh bantuan. Ini kan langka kejadian. Cuma kami takut kalo salah," kata Juani.

Sementara Orin sendiri mengaku sejak hamil dirinya tidak pernah terbayang dan merasakan hal yang aneh kelak bakal buah hatinya dempet.

"Idak terbayang dan firasat apo-apo. Biaso bae pas lagi hamil. Dak ngerti. Cak wong hamil pada umumnya. Sebulan duo bulan biasolah muntah wong hamil," kata Orin yang alumni Universitas PGRI Palembang.

Afit Bahirul Anwar SPd (30) dan Orin Syafitri (26) beserta sanak keluarganya terus mendoakan agar proses operasi pemisahan bayi kembar siam kedua putrinya berjalan dengan lancar.

Pasangan yang keduanya merupakan pengajar SDIT Al Izah Pancawarna Kecamatan Pedamaran Timur OKI ini menunggu di bangku panjang ruang tunggu depan Instalasi Bedah Sentral di RS Mohammad Husein Palembang.

Yakjuj dan Makjuj Sudah di Sekitar Kita (Bagian Dua)

Walikota Pagaralam Alpian Maskoni Dikukuhkan Jadi MPC Pemuda Pancasila Masa Bakti 2019-2023

BREAKING NEWS: Gegara Bakar Sampah, Satu Rumah Warisan di Jalan Angkatan 66 Palembang Ludes Terbakar

Bayi kembar siam berusia 15 hari, Aysha dan Alisya buah hati pasangan Orin Safitri MpD (26) dan Afit (30) yang menikah pada 11 November 2018.

"Yang bisa kita lakukan Sholat, berdoa, berserah diri. Percayakan diri dengan tim dokter. Berharap yang terbaik. Harapannya proses ini masih berjalan semoga lancar, selamat. Untuk dana mudah-mudahan bisa dicover BPJS dan disupport rumah sakit. Tim dokter dari RS DR Sutomo Surbaya," kata Afit Bahirul Anwar SPd

Alumni Uniski ini merupakan asal Mesuji Raya masih dengan logat Jawa ditemani banyak keluarga besar mereka.

"Kalau saya asli asal Mesuji Raya. Hari ini yang datang menunggui operasi ini ada ibu, bapak saya. ibu bapak mertua, adik ipar, paman, bibi, sepupu," kata Afit.

Diceritakannya, USG pertama itu di RS Kayuagung dari 4 dimensi sudah diketahui kembar. Dan mengarah ke situ tapi masih ragu. USG yang kedua sayangnya dokternya lagi berangkat haji, seminggu mau lahiran jaraknya jauh kalau mau ke Palembang. Tensinya Orin tinggi 190 waktu USG kedua 1 Agustus.

"Pihak rumah sakit Kayuagung menyuruh rawat inap. Lahirnya tanggal 12 Agustus 2019 masuk ICU dan ruang operasi 11.30-13.00," terang Afit.

Baik Afit maupun Orin berusaha sabar menantikan operasi pemisahan kedua putrinya yang memakan waktu hingga 12 jam.

"Kata dokter operasinya sampai malam. Tapi pastinya selesai jam berapa, saya tidak tahu. Katanya memakan waktu 10-12 jam,"ujarnya.

Orin yang baru saja melahirkan secara sesar, rela tidur di ruang tunggu RSMH sejak empat hari yang lalu, tepatnya sejak hari Sabtu.

"Iya, saya tidur di sini. Di ruang tunggu," ujarnya.

Bayi ini lahirkan secara SC dengan usia kehamilan 35 minggu atas indikasi eklamsi.
Saat lahir tampak perut dan dada bayi saling menempel. Berat total bayi saat lahir 2340 gram.

Operasi ditangani oleh Tim Dokter Ahli gabungan dari RSMH Palembang yang di pimpin oleh dr. Sindu Saksono, Sp. BA dan RS DR Sutomo Surabaya yang dipimpin oleh Dr.Agus Harianto SpA(K). Diharapkan operasi yang akan dilaksanakan dapat berjalan lancar dan sukses. (Abdul Hafiz)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved