Gadis Ini Curhat Dibully Karena Penyakit Mata, Gibran Rakabuming Beri Tanggapan Positif
Seorang gadis bernama Inergihar Nurhijra Putri Syuhada mendapat tanggapan manis dari Gibran Rakabuming putra Jokowi saat membagikan kisah hidupnya mel
SRIPOKU.COM - Seorang gadis bernama Inergihar Nurhijra Putri Syuhada mendapat tanggapan manis dari Gibran Rakabuming putra Jokowi saat membagikan kisah hidupnya melalui Twitter.
Pemilik akun @inersyuhada tersebut divonis dokter menderita penyakit langka bernama sindrom marfan.
Penyakit itu membuat Ine memiliki kelainan genetik pada bagian mata hingga mata kirinya menjadi buta dan bengkak secara permanen.
• Ramalan Zodiak Jumat 11 Januari 2019: Virgo Jangan Halu, Taurus Waspada Sakit Mata, Pisces Sibuk
• Gadis Ini Mengeluh Sakit Mata, Saat di Cek Ada Puluhan Semut bersarang, Ternyata Masuk Dari Sini
Kondisi ini membuat Ine tertekan secara psikologis karena kerap di-bully teman.
Melalui akun Twitternya pada Rabu (21/8/2019), Ine berkeluh kesah.
Berikut curhat lengkapnya:
"Halo
Namaku ine, kelahiran tahun 2003.
Aku salah satu penderita penyakit paling langka di dunia, namanya Sindrom Marfan.
Aku pengen bgt punya bnyk temen, karna di rl orang* pada jijik ama aku, kebanyakan dr mereka pada mandang fisik.
Adakah disini yg masih mau jadi temanku?
Aku juga ingin berbagi cerita sama kalian semua dan sebelumnya aku sangat berterimakasih pada kalian yg udah menyempatkan waktunya utk membaca kisah hidupku ini.
Dimulai dari aku divonis Sindrom Marfan, gagal operasi dan akhirnya mata kiriku buta, mengalami broken home, dibully temen*, depresi sampai kepikiran utk bunuh diri, dan yg dulunya aku extrovert sekarang berubah menjadi introvert.
Aku divonis Marfan Syndrom dari umur 9 bulan. Sebelum aku diketahui kalau aku mempunyai penyakit Sindrom Marfan, Mamaku sempet curiga karena ciri* tubuhku ada yg tidak normal.
Mamaku khawatir dan langsung membawaku ke dokter, lalu dilakukan pemeriksaan dan dokter mengatakan kalau ini Sindrom Marfan.
Sindrom Marfan mempengaruhi mata, tulang, & jantung.
Dokter menyarankan utk melakukan operasi mata karna jika tidak dioperasi, kedua mataku akan buta.
Aku dioperasi ketika usiaku sekitar 4 atau 5 tahun, dioperasi 2kali (mata kanan & kiri) tapi tidak dalam waktu yg bersamaan.
Aku sangat bersemangat & ga ada rasa takut, mungkin karna aku masih kecil dan belom ngerti apa-apa.
Setelah dioperasi dan beberapa Minggu kemudian, aku dibolehkan pulang oleh dokter.
Aku dioperasi di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Aku tinggal di Pati, Jawa Tengah, jadi harus bolak-balik Pati-Jakarta naik Bis."
Singkat cerita, setelah operasi Ine justru mengalami kelainan di bagian mata kirinya.
Tak hanya itu, ketika duduk di bangku kelas 4 SD, Ine harus menghadapi perpisahan kedua orangtuanya.
Ia juga kerap mendapat bullyan dari teman-temannya hingga tak memiliki teman.
"Kenaikan kelas 5 SD, aku pindah sekolah karna rumahku juga pindah.
Aku tinggal dirumah ayah tiriku. Aku mulai beradaptasi dengan lingkungan baru, dan disitulah aku mulai mendapat bullyan dari temen* baruku. Aku bener* ga punya temen, dikucilkan, & dibully tiap hari.
Pernah suatu hari, aku dikunci didalam kelas berdua sama temen cowo, dia juga orangnya pendiem jadi gabisa melawan.
Temen* yg ngunciin aku didalam kelas tadi, mentertawakanku dari luar jendela sambil mengejekku."
Akibat dari perlakuan tak menyenangkan yang ia terima, Ine berubah jadi pribadi yang tertutup dan pendiam.
Ia sampai kesulitan mencari teman.
"Alhamdulillah setelah aku memasuki SMA, ada temen* & guru* yg baik ama aku.
Tapi masih ada beberapa yg masih jijik ama aku, kebanyakan dari kelas lain, tapi untung tidak sekelas.
Tapi aku masih trauma sampe sekarang, dan membuatku jadi anak yg pendiem, suka minder, & takut ketemu orang*.
Padahal sebelum pernah dibully & mengalami broken home, aku adalah anak yg ceria, bnyk omong, & mudah bergaul."
Curhatan panjang Ine ini rupanya menarik perhatian Gibran Rakabuming, putra sulung Jokowi.
Melalui akun Twitter @markobar1996, Gibran mengajak Ine berteman dengan kalimat yang manis.
"mari berteman, ine," tulis Gibran.
Gibran juga menyebutkan bahwa menghormati orang lain apapun kondisinya adalah sebuah kewajiban.
"respect kepada orang lain adalah kewajiban kita, bukan kemudian mengasihani, tapi mengasihi. Salah satunya dengan memberi semangat “untuk energi positif” dan segala doa baik.
Tidak melulu tentang voucher & jualan.
Diatas segala strategi marketing, masih ada kemanusiaan," tulis Gibran.
Komentar yang dituliskan Gibran itu menuai pujian netizen.
"lebih teguh dari mario, super sekali kisanak,"
"Mantul (mantab betul),"
"Chakepp wkwkwk,"
(TribunStyle.com/Galuh Palupi)
Penulis: galuh palupi
Sumber: TribunStyle.com
Like Facebook Sriwijaya Post Ya...
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://style.tribunnews.com/ dengan Judul:
BERITA TERPOPULER Gadis Ini Curhat Dibully Karena Penyakit, Gibran Rakabuming Beri Tanggapan Hangat