Berita Palembang
Cerita Eddy Yusuf Mantan Wagub Sumsel yang Menjual Burung Perkututnya Rp 750 Juta
Eddy Yusuf pernah punya burung Perkutut Thailand yang diberinya nama Adipati. Burung Perkutut itu dijualnya ke Jawa Sehraga Rp 750 juta.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Merdunya kicauan burung terdengar ketika Tribun Sumsel berkunjung di kediaman Eddy Yusuf di Jalan Talang Kelapa Lama Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Jumat (23/8/2019).
Nuansa alami sangat terasa saat menginjakan kaki di kediaman Eddy Yusuf yang merupakan mantan Wagub Sumsel atau Wakil Gubernur Sumsel periode 2008-2013 dan juga pernah menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu dua periode.
"Saya suka memelihara burung ini karena keturunan, sebab bapak saya dulu hobinya juga gitu. Jadi dari kecil lihat bapak melihara burung itu senang," kata Eddy Yusuf, Jumat (23/8/2019).
Lebih lanjut ia menceritakan, awlanya ia dulunya memelihara burung Cucak Rawa. Lalu burung Perkutut Thailand.
Untuk Perkutut ini sudah sering jadi juara nasional. Bahkan tiga tahun berturut-turut pernah juara nasional dari tahun 2010-2012.
"Nama burung Perkututnya Adipati, yang jadi salah satu burung kesayangan saya. Namun burungnya sudah saya jual, sebab kondisi sekarang itu agak susah kalau mau dibawa ke pesawat dan perlu dikarantina juga maka burungnya saya jual ke jawa dengan harga mencapai Rp 750 juta," bebernya.
Selain itu menurutnya, untuk pemasaran burung di Palembang juga susah. Kebanyakan di Jawa makanya dijualnya juga di Jawa pada temannya yang di Jawa tepatnya di Bandung.
• Garuda Indonesia Tawarkan Tiket Murah Rute Palembang-Jakarta Rp 900 Ribu Hanya untuk 3 Hari
• Berdoa dan Berharap Hujan akan Turun, Pemkab Lahat Menggelar Solat Istisqo Minta Hujan
• Kunci Rumah dan Dua Handphone Milik Ipung Hilang, Pembunuhan Pemilik Salon Ipung di Lubuklinggau
Itu burungnya masih ada dan diternakan. Nah anak burung Perkutut Adipati itu dijual sepasangnya Rp 35 juta.
Eddy pun mengatakan, bahwa asiknya memelihara burung itu dapat kesenangan, asik aja memeliharanya. Karena hewan itu juga salah satu ciptaan Tuhan, sama seperti tanaman dan tumbuh-tumbuhan.
"Dengan berkumpul sesama pencinta burung saya bisa kenal banyak orang. Sebab saat berkumpul tidak lagi memikirkan pangkat atau jabatan jadi membaur semua. Apalagi saat kumpul-kumpul itu semuanya diangap saudara, jadi kekeluargaannya itu tinggi," ceritanya.
Menurut Eddy yang kini menikmati pensiunnya, kegiatan sehari-harinya tiap pagi ngurusin burung dulu. Baginya mengurus burung sendiri itu lebih mengasikan.
Setelah mengurusi burung miliknya baru ia jalan-jalan dan olahraga.
"Untuk tips memelihar burung perlu ketekunan dan tahu kondisi burung yang dipelihara. Lalu sama seperti tumbuhan perlu disiram dan dipupuk, maka sama seperti itu juga burung mesti dikasih makan," kata Eddy.
Untuk saat ini ia masih memelihara beberapa burung seperti Burung Murai Batu dan Love Bird. Untuk burung Murai Batu kesayanganya diberi nama Kaisar dan burung tersebut tak diberinya harga, sebab tak akan ia jual.
Sembari bercerita soal burung, ia pun menujukkan di halaman belakang rumahnya bahwa ada gelangang untuk latihan dan lomba burung. Gelangang tersebut cukup luas dan sering digunakan pencinta burung untuk latihan serta lomba. (TS/Linda Trisnawati)
TIM Pencari Fakta Telusuri Jejak Penemuan Prasasti Talang Tuo, Lokasi Sudah Dikelilingi Kebun Sawit |
![]() |
---|
Tak Diberi Deposit 5 Ribu, Pria di Palembang Siram Air Keras ke Teman, 'Cuka Para' Malah Kena Bocah |
![]() |
---|
Oknum Mantan Anggota Dewan di Aceh Ditangkap BNNP Sumsel, Bawa 5 Kilogram Sabu-sabu dari Riau |
![]() |
---|
Identik dengan Cina, Harnojoyo Pastikan Revitalisasi Pulau Kemaro Tetap Bercirikan Budaya Palembang |
![]() |
---|
Bambu untuk Curi Ponsel Ditinggal, Kedok Pencuri Terbongkar, Ternyata Dibuat di Depan Korban |
![]() |
---|