Setelah Dipukul Sampai Tak Melihat, Atlet ONE Championship Indonesia Mau ke Tepi Jurang

Paul "The Great King" Lumihi memetik pelajaran berharga ketika untuk pertama kalinya mentas dalam laga internasional di panggung ONE Championship dala

Editor: Bejoroy

SRIPOKU.COM -- Paul "The Great King" Lumihi memetik pelajaran berharga ketika untuk pertama kalinya mentas dalam laga internasional di panggung ONE Championship dalam ajang bertajuk ONE: Dreams of Gold, Jumat (16/8/2019).

Pada ajang yang diselenggarakan di Impact Arena, Bangkok, Thailand ini, Paul Lumihi mendapatkan kesempatan untuk tampil membuka pergelaran dengan menghadapi atlet asal China, Zhao Zhi Kang, dalam laga seni bela diri campuran (Mixed Martial Arts) divisi bantamweight.

Max Metino Ungkap Rahasia Menjadi Petarung 3 Dimensi, Mengenalkan ONE PRIDE MMA di Palembang

Sunoto, dari Sekolah Pakai Sepatu Rusak Ayah hingga Penantang Juara Dunia

Meski menampilkan pertahanan dan daya juang luar biasa, Paul harus mengakui keunggulan Zhao yang meskipun berusia muda, sudah mengantongi banyak pengalaman di dunia bela diri.

Pada usia 24 tahun, Zhao kini telah mengantongi 25 kemenangan dari 30 laga yang telah ia lalui atau tiga kali lipat lebih banyak daripada perolehan Paul, sang juara Featherweight OPMMA Indonesia yang telah mengoleksi delapan kemenangan dari 10 laga di kancah MMA profesional.

"The Great King" harus mengakui keunggulan lawannya pada ronde kedua lewat kuncian.

"Rasanya seru bisa mendapat lawan yang jago seperti Zhao, karena dari fight ini saya mendapat banyak pelajaran untuk jadi bahan evaluasi," kata Paul Lumihi seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.

Paul mengakui sempat ada perasaan inferior ketika mengetahui lawannya memiliki pengalaman lebih banyak dibandingkan dirinya.

Namun, ia tetap melangkahkan kaki untuk memasuki ring dan menghadapi sang rival secara ksatria.

"Banyak yang bisa saya pelajari, termasuk bagaimana dia mampu membalikkan keadaan," ujar Paul Lumihi.

"Saya sempat beberapa kali mendapat posisi dominan, tetapi dia bisa reverse dengan cepat."

"Dia pun tipikal petarung yang tidak mudah menyerah."

"Saya sempat menyerang menggunakan lutut dan terdengar jelas dia mengerang kesakitan, tetapi dia tetap all out hingga bisa membalikkan keadaan," tutur Paul lagi.

ilustrasi
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Paul Lumihi (kanan), menerima pukulan dari petarung China, Zhao Zhi Kang, dalam ajang ONE Championship bertajuk ONE: Dreams of Gold di Impact Arena, Bangkok, Thailand pada 16 Agustus 2019. (ONE CHAMPIONSHIP)

Paul mengakui bahwa laga internasional perdananya ini merupakan laga paling berat yang pernah ia jalani. Sebelumnya, ia tak terkalahkan di OPMMA.

Menurut Paul, Zhao juga memiliki cage control yang bagus sehingga bisa mendominasi ketika berduel ground.

Selain itu, Zhao pun nampak unggul baik dari segi striking maupun ground game, meskipun secara ketahanan fisik, Paul menganggap dirinya lebih unggul.

"Saya kira latihan saya belum optimal. Berdasarkan laga kemarin, saya sadar bahwa untuk menghadapi lawan sekelas Zhao Zi Kang, saya harus berlatih di pinggir jurang yang berarti ketika saya gagal melampaui itu, saya akan gagal," tutur Paul Lumihi.

Ketika menghadapi Zhao, Paul bahkan sempat mengalami blank dan merasa semua pandangannya menjadi gelap.

"Ketika kena strike, pandangan saya sempat gelap beberapa saat, tetapi syukurlah dia enggak follow up," kata Paul Lumihi.

"Dimulai dari pandangan blur sampai saya bisa melihat lagi dengan jelas, saya mampu bertahan," ucap Paul menambahkan.

Setelah melakoni dua laga awal di panggung global ONE, Paul merasa lebih tertantang dan berharap bisa segera mencetak kemenangan di kancah internasional.

Meski demikian, Paul mengakui bahwa para pesaingnya dari negara lain memiliki kualitas yang tidak main-main.

"Oke, saya berkata pada diri sendiri, cukup kalah dua kali di ONE. Next time, saya akan minta waktu lebih lama sebelum kembali berlaga agar persiapan lebih matang," ujar Paul Lumihi.

"Di sini tidak bisa main-main, jadi saya tidak mau asal terima tawaran."

"Untuk penggemar di Indonesia, tetap saksikan laga saya berikutnya karena yang pasti penampilan saya akan berbeda."

"Saya akui persiapan di dua laga sebelumnya kurang optimal dan ini level internasional," tutur Paul melanjutkan.

Paul pun berharap bisa segera bangkit dan mampu membalikkan keadaan ketika kesempatan berikutnya datang.

"Saya mohon bantuan doanya sehingga lancar dan bisa all out untuk kembali ke jalur kemenangan seperti dulu," ujar Paul Lumihi.

Sumber : onefc.com

Like Facebook Sriwijaya Post Ya...

Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://www.bolasport.com/ dengan Judul:
Dihajar Sampai Tak Melihat, Atlet ONE Championship Indonesia Mau ke Tepi Jurang

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved