Berita Pagaralam
Irigasi Ambruk Petani di Pagaralam Tidak Bisa Garap Sawah Karena Pasokan Air Tidak Ada
Ambruknya irigasi sawah dikawasan Desa Keban Agung membuat puluhan hektar sawah warga kekeringan.
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Wawan Septiawan
Irigasi Ambruk Petani di Pagaralam Tidak Bisa Garap Sawah Karena Pasokan Air Tidak Ada
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Ambruknya irigasi sawah dikawasan Desa Keban Agung membuat puluhan hektar sawah warga kekeringan. Kondisi ini diperparah saat ini musim kemarau sedang melanda Kota Pagaralam. Akibatnya pasokan air kelahan sawah warga tidak ada.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Rabu (14/8/2019) menyebutkan, hampir satu tahun ini siring irigasi yang merupakan salah satu sumber air utama yang dimanfaatkan warga untuk lahan sawah petani sekitar ambruk. Namun sampai saat ini belum ada perbaikkan
Supri (65) salah satu petani mengatakan, jika kondisi yang warga alami tersebut sudah hampir satu tahun. Akibatnya tercatat sudah 3 kali petani mengalami gagal panen, mulai dari hasil padi maupun sayuran.
"Warga bukan tidak ada usaha pak, sudah 7 kali perkumpulan petani yang bergantung dengan siring irigasi ini melakukan perbaikan, bahkan setiap gotong royong warga dipungut biaya 10 ribu. Tapi karena perbaikkan seadanya maka rusak lagi," ujarnya.
Selain itu dengan kondisi ini pihaknya sudah mengusulkan ke pihak, Kelurahan, Camat dan Dinas PU Pagaralam untuk dapat secepatnya melakukan perbaikan siring ambruk tersebut. Pasalnya petani sangat membutuhkan aliran air. Namun sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah.
• Pembunuh Melinda Zidemi Calon Pendeta di OKI Jalani Sidang Kedua, Ternyata Korban tidak Diperkosa
• Sosialisasikan Pengurangan Sampah Plastik, Minimarket dan Mall Wajib Pasang Banner
• Keluarga yang Sedang Berduka Ini Tiba-tiba Terkejut, di Peti Mayat Anaknya Berisi Tumpukan Sampah!
"Kabar terakhir yang kami dapat, perbaikan akan dimasukan di anggaran tahun 2020, namun warga menilai hal ini masih harus menunggu lama, imbasnya pasti petani merugi. Padahal lahan persawahan satu satunya sumber kehidupan warga Keban Agung pak," katanya.
Bermi (40) warga yang sama mengatakan, jika kondisi ini terus berkelanjutan bukan hanya petani yang merugi namun berdampak kepada masyarakat banyak. Pasalnya stok beras kemungkinan menipis karrna gagal panen di Pagaralam bukan hanya terjadi disatu wilayah.
"Kekeringan ini juga terjadi dikawasan Cawang Baru, Kecamatan Dempo Utara. Jadi dengan adanya kekeringan dan gagal panen ini selain membuat petani merugi kondisi ini juga dikhawatirkan akan membuat harga beras di pasaran melonjak," jelasnya.(one)
33 Anggota Narkoba dan Intel Polres Pagaralam Termasuk Perwira Tes urine Dadakan, Ini Hasilnya! |
![]() |
---|
JOROK dan Kotor, Penampakan Tumpukan Sampah di Jalan Alternatif Pagaralam-Lahat Simpang Mbacang |
![]() |
---|
Apa Itu Genggong, 3.000 Ribu Tahun Lalu Dipakai Petani di Pagaralam, Pengusir Sepi |
![]() |
---|
Siapa Sosok Nopran Edwin, 19 Tahun di Dunia Politik, Menyatakan Diri Siap Jadi Walikota Pagaralam |
![]() |
---|
GUNUNG Dempo Pagaralam Ternyata Sangat Kotor, 3 Hari Bersih-bersih Relawan Kumpulkan 12 Ton Sampah |
![]() |
---|