7 Hal Enzo Zenz yang Bikin Terpesona, Bule Perancis yang Ingin jadi Kopassus, Ternyata Pernah Mondok

7 Hal Enzo Zenz yang Bikin Terpesona, Bule Perancis yang Ingin jadi Kopassus, Ternyata Pernah Mondok

Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Dispenad
Enzo Zenz Allie, Bule Perancis yang Ingin jadi Kopassus. 

7 Hal Enzo Zenz yang Bikin Terpesona, Bule Perancis yang Ingin jadi Kopassus, Ternyata Pernah Mondok

SRIPOKU.COM - Inilah 7 hal menarik tentang Enzo Zenz Allie yang bikin terpesona, pria blasteran Perancis yang ingin jadi Kopassus, ternyata pernah mondok di pesantren.

Enzo Zenz Ellie menjadi buah bibir setelah video wawancaranya dengan Panglima TNI Marsekal Hadji Tjahjanto viral.

Putra pasangan almarhum Jean Paul Francois Ellie asal Perancis dan ibu Siti Hadiati Nahriah asal Sunda, Indonesia, ini lulus menjadi calon Taruna Akmil.

Panglima TNI, didampingi para Kepala Staf Angkatan, memanggil Enzo, satu dari 634 yang lulus catar Akmil di Magelang, Jumat (2/8/2019).

Dalam video berdurasi 2 menit 54 detik ini, memperlihatkan percakapan antara Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dengan calon anggota Kopassus keturuan Prancis bernama Enzo Zenz Allie.

VIRAL Pria Keturunan Prancis Tes Pantukhir Akmil, Titisan Pahlawan Pierre Tendean? Lihat Sosoknya

Berikut hal menarik Enzo Zenz yang bikin terpesona:

1. WNI

Enzo Zenz Allie itu adala anak seorang warga negara Prancis, Jean Paul Francois Allie dan Siti Hadiati Nahriah yang merupakan keturunan Indonesia asal Sumatera Utara.

Enzo Zenz Allie, Pria keturunan Prancis yang Ingin Jadi Kopassus
Enzo Zenz Allie, Pria keturunan Prancis yang Ingin Jadi Kopassus (Youtube)

2. Anak Yatim

Ayah Enzo, Jean Paul Francois Allie meninggal dunia pada tahun 2012 silam.

Sejak kecil, Enzo berada di Prancis karena ikut kedua orang tuanya.

3. Pernah Mondok Pesantren

Enzo Zenz Allie datang dan bersekolah di Indonesia saat memasuki SMP dan sempat masuk pesantren di Serang.

Lulus sekolah menengah pertama, Enzo melanjutkan sekolah dengan sistem asrama khusus putra di SMA PU Al Bayan, Anyer, Banten.

Deden Ramdani, Kepala SMA PU Al Bayan, mengaku salut dengan perjuangan Enzo meski saat awal masuk memiliki keterbatasan di bahasa.

Secara pribadi, Deden dekat dengan Enzo dan menjadi tempatnya curhat karena pernah mengajarnya untuk mata pelajaran kimia.

"Saya pribadi melihat Enzo pribadi yang tekun, ulet dan punya prinsip yang sangat kuat," ungkap Deden lewat telepon.

Alumnus Pendidikan Kimia UPI ini mengaku sejak awal Enzo masuk asrama sudah mengungkapkan keinginannya menjadi TNI.

Ada kata-kata Enzo yang membuat Deden takjub dengan pemuda yang hobi atletik dan renang ini.

"Pak, mohon doanya. Saya ingin menjadi prajurit yang soleh," ungkap Enzo seperti ditirukan oleh Deden.

"Bapak doakan Enzo lulus masuk Akmil," jawab Deden meyakinkan siswanya itu.

Hal itu disampaikan ketika Enzo masuk pertengahan semester kelas satu.

Deden menjadi guru kimia Enzo saat duduk di kelas satu dan dua. Sekali dua kali bertemu di masjid, Enzo menyampaikan keinginannya tersebut kepada Deden.

Doa yang diminta Enzo kemudian Deden sampaikan saat rapat dengan guru-guru SMA PU Al Bayan lainnya.

"Saya sampaikan di rapat saat briefing, 'tolong Enzo punya cita-cita jadi prajurit yang soleh ke guru-guru. Sebagian mereka menangis," ungkap Deden.

Awal masuk, Enzo masih terkendala dengan bahasa Indonesia. Namun ia pantang menyerah dengan keadaan.

"Ketika belajar kimia karena sulit bahasa Indonesia, dia tidak mudah menyeragh. Paling punya prinsip."

"Misalnya, ketika punya tekad untuk masuk Akmil, dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia rutin push up dan bicara sama saya. Kemudian lari dan jogging sendiri."

"Beberapa anak mungkin sore istirahat tapi Enzo punya prinsip mengejar cita-citanya. Kelas satu sudah seperti itu," ungkap Deden.

Sosok Enzo di mata Deden bukanlah anak yang neko-neko. Berdasarkan buku catatan pelanggaran siswa, nama Enzo hampir tidak. Justru yang ada malah prestasinya.

Di antara teman-temannya, Enzo pun dikenal sebagai pribadi yang supel terbukti dapat bersosialisasi dengan bagus dan diandalkan di bidang olahraga.

4. Berprestasi dan Memiliki Banyak Bakat

Tak hanya darah keturunan Enzo Zenz Allie yang menarik perhatian, namun Enzo juga ternyata memiliki hasil tes memuaskan.

Enzo Zenz Allie mampu berlari 3 ribu meter dalam 12 menit, pull up 19 kali, sit up 50 kali, dan push up 60 kali dalam waktu 1 menit.

Selain itu Enzo Zenz Allie juga mampu berenang 50 meter dalam waktu 1 menit.

Enzo Zenz Allie
Enzo Zenz Allie, Pria keturunan Prancis yang Ingin Jadi Kopassus (Youtube)

Sering Keliru, Ternyata Ini Hukum Memakan Daging Kurban Bagi Si Pengurban & Tata Cara Berkurban

Ngaku Tak Ingin Tambah Anak, Maia Estianty Mendadak Ungkap Sosok Anak Perempuan Tau-tau Udah Gede

Tak Hanya untuk Bumbu Dapur, Inilah 10 Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh

5. Cita-cita Jadi pasukan elite TNI AD

Sidang pantukhir tersebut dipimpin oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna.

Enzo Zenz Allie menceritakan secara singkat profil hidupnya kepada Panglima TNI dimana keduanya berbicara dengan bahasa Pancis.

Ketika ditanya ingin menjadi apa, Enzo menjawab ingin menjadi anggota Kopassus.

"Kamu pingin jadi apa?" tanya Marsekal Hadi.

"Siap infanteri komando," jawab Enzo Zenz Allie.

Enzo Zenz Allie yang pernah juara ll renang jarak 50 m di Popda serta juara l lari jarak 400 m dan 800 m di Kejurkab itu, saat Sidang Pantukhir dinyatakan lulus menjadi Taruna Akmil, Magelang, Jumat (2/8/2019)

Bersama rekan satu angkatannya, Enzo akan mengikuti pendidikan Candradimuka mulai tanggal 6 Agustus sampai 30 Oktober 2019 di Akmil.

6. Mirip Pahlawan Pierre Tendean

Sosok Enzo Zenz Allie ini ternyata mengingatkan warganet dengan salah seorang seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965 bernama Pierre Andries Tendean.

Pierre Tendean
Pierre Tendean (Kolase Istimewa)

Enzo Zenz Allie dan Kapten Anumerta atau lebih akrab disapa Pierre Tendean ini memiliki kesamaan.

Keduanya sama-sama berdarah Indonesia-Prancis dan terjun ke dunia militer.

Pierre Tendean lahir dari pasangan Dr. A.L Tendean, seorang dokter yang berdarah Minahasa, dan Cornet M.E, wanita Indonesia yang berdarah Prancis.

Atas persamaan ini, banyak yang menyebut jika sosok Enzo Zenz Allie mengingatkan mereka pada salah satu pahlawan Pierre Tendean.

7. Menguasai Empat Bahasa

Enzo adalah seorang pemuda yang berbakat.

Ia dapat menguasai empat bahasa, baik Inggris, Perancis, Jerman hingga Jepang.

Pengetahuan agama dan mengajinya pun dinilainya bagus. Secara kemampuan fisik, Enzo sudah memenuhi standar sebagai calon taruna, meski dengan wajah berkulit putih atau bule.

"Itu ngajinya saja saya mungkin kalah, ngajinya hebat, agamanya bagus. Dia juga bisa menguasai empat bahasa, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang. Terpenting, dia sudah menjadi warga negara Indonesia. Kalau bukan WNI, enggak boleh dong, walaupun wajahnya bule," kata Aan Kurnia, Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI.

Bagaimana menurut kalian guys?

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved