Karena Listrik Padam Inilah 5 Pejabat Dunia Mundur dari Jabatannya, Simak Siapa Saja
Mati listrik dengan waktu terlama, hingga lebih dari 6 jam berakibat pada aktivitas jutaan masyarakat dan industri ekonomi yang terganggu.
SRIPOKU.COM - Peristiwa padamnya listrik di Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa serentak pada Minggu (4/8) lalu menjadi sorotan.
Mati listrik dengan waktu terlama, hingga lebih dari 6 jam berakibat pada aktivitas jutaan masyarakat dan industri ekonomi yang terganggu.
Beberapa sinyal provider yang hilang dan matinya transportasi MRT dan KRL mengakibatkan masyarakat menjadi susah untuk bermobilitas.
• Viral Momen Resepsi Nikah Mendadak Listrik Padam, Reaksi Netizen Kocak, Sebut Doa Mantan Terkabul
• Listrik Padam, Apakah Makanan di Kulkas Masih Baik Dikonsumsi?

Selain itu, kerugian materi yang diakibatkan padamnya listrik juga tidak sedikit.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menindaklanjuti peristiwa padam listrik massal kemarin.
Jokowi meminta perusahaan PLN untuk segera mengganti kerugian atau kompensasi atas terjadinya pemadaman yang merugikan banyak pihak.
Selain di Indonesia, peristiwa padamnya listrik dalam waktu yang lama dan mencakup wilayah yang luas juga pernah terjadi di beberapa negara lain.
Bahkan, peristiwa insiden mati listrik sejumlah pejabat negara yang bertanggung jawab dilaporkan harus meninggalkan jabatannya.
Ada yang sengaja mengundurkan diri, ada pula yang memang diberhentikan dari jabatannya.
Tribunstyle.com merangkum daftar pejabat negara-negara di dunia yang yang berhenti dari jabatannya karena insiden mati listrik, berikut daftarnya:
1. Menteri Kelistrikan Irak, Karim Waheed
Karim Waheed, Menteri Kelistrikan Irak mengundurkan diri pada 2010.
Mengutip dari bbc.com, Karim mengundurkan diri karena banyaknya protes masyarakat Irak yang tak puas atas layanan listrik di Irak.
Irak diketahui saat itu memang sedang kekurangan listrik, Karim Waheed mengatakan rakyat Irak tidak sabar dengan kondisi saat itu.
Ditambah lagi, dana untuk membangun infrastruktur pembangkit listrik memang kurang.