Inilah Hikmah Penting Dibalik Larangan Memotong Kuku dan Rambut di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Inilah Hikmah Penting di balik Larangan Memotong Kuku dan Rambut di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
blog.al-habib.info
Hikmah dibalik Larangan Memotong Kuku dan Rambut 

SRIPOKU.COM - Inilah Hikmah Penting di balik Larangan Memotong Kuku dan Rambut di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah.

Meski terdengar sepele, larangan memotong kuku hingga rambut menjelang Idul Adha 2019 sebaiknya tak disepelekan.

Ada hikmah penting yang sangat mempengaruhi kualitas ibadah umat Muslim memasukki bulan Dzulhijjah terhitung sejak hari  Jumat lalu.

Memasukki tanggal 1 Dzulhijjah tersebut, umat Muslim tidak diperkenankan untuk memotong kuku hingga rambut.

Ilustrasi larangan memotong rambut dan kuku jelang Idul Adha 2019
Ilustrasi larangan memotong rambut dan kuku jelang Idul Adha 2019 (long life)

Dikutip dari Tribunnews.com, larangan ini berlaku bagi shohibul qurban. Sebagaimana shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diriwayatkan oleh al Jama’ah kecuali Al Bukhari yaitu dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha,

“Jika kalian telah menyaksikan hilal Dzul Hijah (maksudnya telah memasuki satu Dzulhijah) dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah shohibul qurban membiarkan (artinya tidak memotong) rambut dan kukunya.”

Dalam lafazh lainnya,

مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ

“Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.”

Kedua hadits ini menunjukkan larangan untuk memotong rambut dan kuku bagi mereka yang ingin berkurban setelah memasuki 10 hari awal di bulan Dzulhijjah.

Shohibul qurban sendiri merupakan perwakilan keluarga yang hendak melakukan kurban. Adapun anggota keluarga yang diikutkan dalam pahala qurban, baik sudah dewasa atau belum, maka mereka tidak terlarang memotong bulu, rambut dan kuku.

Lalu apa yang dimaksud rambut yang tidak boleh dipotong?

Larangan di sini termasuk mencukur habis, memendekkan, mencabut, membakar, atau memotongnya menggunakan bara api.

Rambut yang tidak diboleh untuk dipotong maupun dikurangi termasuk di antaranya rambut kepala, rambut yang ada di badan, termasuk bulu ketiak, kumis, hingga bulu kemaluan.

Bacaan Niat, Aturan & Waktu yang Paling Baik untuk Menyembelih Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha

Jangan Disepelekan, Ini 5 Pengaruh Buruk dari Penggunaan Media Sosial yang tak Bijak, No 2 Berbahaya

Terlihat Masih Muda, Siapa Sangka Ternyata Deretan Artis Ini Sudah Punya Cucu, Jadi Nenek Cantik!

Apa hikmah di balik larangan untuk memotong rambut dan kuku di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini?

Dilansir TribunMataram.com dari rumaysho, Senin (13/8/2018), menurut ulama Syafi'iyah, hikmah larangan di sini adalah agar rambut dan kuku tadi tetap ada hingga kurban disembelih.

Tujuannya, agar makin banyak dari anggota tubuh yang terbebas dari api neraka.

Larangan ini berlaku sampai hewan yang dikurbankan disembelih.

Jadi, misal hewan Kurban disembelih ketika tanggal 11 Dzulhijjah, maka larangan tersebut akan gugur di hari itu juga.

Lafaz Niat Puasa Arafah dan 10 Keistimewaan Puasa Sunah Arafah, No 7 Dimudahkan Kematiannya
Lafaz Niat Puasa Arafah dan 10 Keistimewaan Puasa Sunah Arafah, No 7 Dimudahkan Kematiannya (SRIPOKU.COM/ANTON)

Puasa Dzulhijjah sudah mulai bisa dilaksanakan hari ini Jumat lalu bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah 1440 H hingga 6 hari ke depan, tepatnya pada tanggal 7 Dzulhijjah atau bertepatan dengan Kamis (8/8/2019).

Puasa Dzulhijjah menjadi salah satu ibadah sunah, selain Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah yang dianjurkan untuk dilaksanakan selama 7 hari jelang Idul Adha 2019.

Puasa Dzulhijjah menjadi salah satu puasa yang tidak pernah dilewatkan Rasulullah SAW selama 10 hari menjelang Idul Adha 2019.

Puasa Dzulhijjah dapat dilaksanakan pada tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah.

Berdasarkan hadis shahih dari Siti Hafshah r.a. ia berkata, "Ada empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu Puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari (di bulan Dzulhijjah), puasa 3 hari pada setiap bulan, dan salat dua rakaat sebelum salat subuh.”

Puasa 10 hari sebelum Idul Adha 2019 ini termasuk di antaranya Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah, dan Puasa Tarwiyah.

Adapun keutamaan ketiga puasa ini berbeda-beda setiap harinya.

Puasa Dzulhijjah sendiri mulai dapat dilaksanakan hari Jumat (2/8/2019) atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah.

Niat puasa Dzulhijjah sebagai berikut.

"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi ta’ala."

Artinya, "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Jelang Idul Adha 1440 H : Tarwiyah dan Arafah, Lengkap dengan Keistimewaan dan Jadwal

Awas Jangan Lakukan 5 Hal Ini saat Berkurban Idul Adha 2019, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

PUASA IDUL ADHA 2019 : Jadwal Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah, Simak Keutamaan & Doa, serta Niatnya

Dilaksanakan selama 7 hari, puasa Dzulhijjah memiliki keutamaan setiap di setiap tanggalnya.

Tanggal 1 Dzulhijjah

Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.

Tanggal 2 Dzulhijjah

Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.

Tanggal 3 Dzulhijjah

Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.

Tanggal 4 Dzulhijjah

Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.

Tanggal 5 Dzulhijjah

Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.

Tanggal 6 Dzulhijjah

Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.

Tanggal 7 Dzulhijjah

Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.

Jadwal puasa sunnah Idul Adha 2019, mulai dari Puasa Dzulhijjah hingga Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah 2019.

Lafaz Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah Sebelum Idul Adha

Bulan Dzulhijjah : Begini Pandangan Ustaz Abdul Somad Tentang Keistimewaan pada 10 Hari Pertama

Puasa Bulan Dzulhijjah - Keutamaan Puasa Tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, Serta Amalan yang Dianjurkan

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, KH Basyaruddin Maisir mengatakan bulan Dzulhijjah termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Pada bulan itu umat muslim yang tengah melaksanakan ibadah haji tengah menjalani puncak ibadah.

Pada tanggal 8 Dzulhijjah atau disebut hari Tarwiyah, jemaah haji sedang melakukan persiapan menuju padang Arafah.

Sementara pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji tengah berkumpul di padang Arafah.

"Dua hari tersebut merupakan puncak ibadah haji."

"Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunahkan berpuasa."

Tetapi, umat muslim yang tidak berhaji disunahkan untuk menjalankan puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah," ungkap KH Basyaruddin Maisir seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Hukum puasa Tarwiyah dan Arafah adalah sunnah muakad atau dianjurkan untuk dikerjakan.

Bacaan Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah Sebelum Idul Adha

Masuk Bulan Dzulhijjah, Ini Niat Puasa Dzulhijjah Dilengkapi Jadwal Puasa Sunah Arafah & Tarwiyah

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved