Kisah Pilu Jemaah Haji Ibu Penjual Gorengan Menabung 7 Tahun, Kini Meninggal Dunia di Tanah Suci
Lantaran sakit seorang jemaah haji meninggal dunia di tanah suci. Jemaah haji yang meninggal dunia di tanah suci itu merupakan seorang ibu penjual gor
"Nabungnya hampir nginjak 7 tahun. Dikit-dikitlah. Cuma kesini-sini dapat rezeki dilunasin. Ahlamdulillah sampai bisa naik haji itu ngijek 7 tahunan,"ucap Ahmad.
Ahmad juga mengaku tak menyangka jika sang ibu meninggal dunia di tanah suci.
Awalnya, pada hari Minggu (29/7/2019) pukul 04.45 WIB keluarga mendapat telepon dari nomor tak dikenal dalam bahasa Inggris.
Namun, sambungan telepon itu kemudian ditutup karena keluarga tak begitu paham apa yang disampaikan orang tersebut.
"Kalau diartikan mungkin, ini keluarga Abdullah bin Muhammad bukan yang berangkat ke Arab Saudi. Cuman kesini-sini omongannya gak ngerti, kemudian ditutup. Perkiraan saya mungkin HPnya hilang mau diinfoin,"ucap Ahmad.
Ahmad lantas menghubungi salah satu kerabatnya via WA untuk menanyakan kabar orang tuanya di tanah suci.
Ia mendapat kabar ayahnya dalam kondisi sehat sedangkan ibunya dikabarkan sedang sakit.
Pasalnya, jemaah haji Kabupaten Bogor kloter 40 ini mengidap sakit maag kronis dan darah tinggi.
Lalu, sanak pamannya datang ke rumah membawa kabar wafatnya sang ibu di Mekah.
"Dia telepon orang tuanya di Mekah, infonya itu, bahwa Ibu Isah udah meninggal pada Sabtu (27/7/2019) sebelum maghrib dan sehabis maghrib udah dimakamin. Awalnya kan saya saya tanya, bapak emang sehat, tapi kalau ibu tidak sehat katanya. Dia bilangnya begitu, padahal dia gak tega (memberi tahu keluarga di Indonesia)," terangnya.
Rencananya, jenazah Isah Oti Sana akan dimakamkan di pemakaman sebelah utara Masjidil Haram, Kota Mekah, yang disebut pemakaman Jannatul Mu'alla atau Pekuburan Ma'la.
"Hari Sabtu itu habis Maghrib udah dimakamin katanya di Ma'la, dimakamin di sana (Mekah)," kata Ahmad kepada TribunnewsBogor.com, Senin (29/7/2019).
Namun, proses pemakaman berlangsung cukup lama yaitu 3 bulan.
"Prosesnya sampai 3 bulan katanya, jadi jenazah dibekuin dulu, ngurus ini itu, kasihan jenazahnya. Tapi kalau di sana, cuman kita doang yang ditinggalin gak tega," pungkasnya.
Kisah serupa juga belum lama ini terjadi pada jemaah haji asal Banten yanag wafat ketika akan menuju tanah suci.