Gerah Dimarahi Atasan saat Kerja? Jangan Balik Marah, Coba 8 Tips Redam Emosi biar jadi Tangguh

Pernah melalh saat atasan marah? Yuk,redam emosimu dan atasi dengan tips berikut ini

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Shutterstock
Ilustrasi Tips Redam Emosi / Gerah Dimarahi Atasan saat Kerja? Jangan Balik Marah, Coba 8 Tips Redam Emosi biar jadi Tangguh 

Gerah Dimarahi Atasan saat Kerja? Jangan Balik Marah, Coba 8 Tips Redam Emosi biar jadi Tangguh

SRIPOKU.COM - Menjalani kehidupan dalam dunia kerja akan selalu penuh tantangan dan tekanan. Apalagi jika harus berahadapan dengan atasan yang terkadang gampang sekali marah.

Secara naluri siapa pun tak akan mau dimarahi atasan meskipun memang telah melakukan kesalahan. Apalagi jika bos marah di depan rekan kerja yang lain sambil membentak dan berkata kasar.

Seiring meningkatnya jabatan yang dipegang, tanggung jawab pekerjaan pun juga turut meningkat. Begitu pun tekanan yang timbul dari tugas tersebut.

Tekanan membuat seseorang bersikap emosional. Tak heran jika atasan gampang sekali emosional ketika menghadapi anak buahnya yang kinerjanya buruk.

Tips Meredam Emosi
Tips Meredam Emosi (ist)

Populer dan Kaya, Siapa Sangka 8 Artis Ini Hanya Mendapat Mahar Murah dari Suami, No 4 Cuma 2 Ribuan

Salah Fokus dengan Kartu Identitas Anak Milik Putri Ayu Ting Ting, Nama Enji Justru tak Ada!

Kisah Penjaga Toilet yang Akhirnya Bisa Tunaikan Ibadah Haji Setelah Kumpulkan Uang Selama 11 Tahun

Sebelum mengartikan sikap atasan, sebaiknya kenali dulu alasan di baliknya. Situasi di lingkungan kerja menuntut karyawan untuk selalu memberikan hasil terbaik tak terkecuali atasan kamu.

Ada baiknya untuk belajar meredam emosi setelah dimarahi bos sedikit demi sedikit, meski tak gampang memang. Simak tips ampuh berikut agar emosi lebih terkontrol versi SRIPOKU.COM yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Tenangkan Diri

Terkadang kemarahan yang ditunjukkan atasan membuat perasaan ikut terbawa emosi, apalagi ketika situasi sedang runyam, masalah bertebaran dimana-mana.

Untuk itu, cobalah meredam emosi setelah dimarahi atasan dengan menenangkan diri sejenak. Traik napas panjang dan dalam lalu hembuskan perlahan. Lakukan berulang hingga benar-benar tenang.

Perlu diingat bahwa dalam setiap pekerjaan pasti ada masalah yang perlu dihadapi, termasuk kena marah bos. Jadi tak perlu bereaksi berlebihan, seperti marah-marah sendiri atau terlihat sedih hingga demotivasi. Bersikaplah tenang dan biasa saja.

2. Tetaplah Berpikir Positif

Pikiran yang negatif itu secara tidak langsung akan menghadirkan sentimen yang jelek dalam pikiran, yang mana ia berakibat pada menurunnya semangat dalam diri, perasaan juga menjadi tidak enak, dan beban pikiran juga terbawa sepanjang hari.

Maka tipsnya adalah sekuat mungkin, carilah celah dimana kita masih bisa memikirkan kebaikannya bos.

Contohnya adalah hadirkan di pikiran bahwa kenapa si bos marah-marah adalah karena mungkin anaknya sedang sakit sehingga pikirannya terbelah ke kesehatan anaknya.

Kemudian pahami lebih jauh, seandainya kita berada pada posisi si bos sekaligus sebagai ayah yang sedang memikirkan anaknya yang sakit, bukankah kita akan bertindak hal yang serupa dan ingin rasanya orang memperhatikan dan memaafkan atas kurangnya performanya pada hari itu.

Viral Bocah Kecil Datang ke Sekolah Selalu Kenakan Baju Kotor, Begini Curhat Guru yang jadi Sorotan

Jadul Memang, tapi 4 Lagu Sheila on 7 ini bikin Persahabatan Makin Greget, Yuk Nostalgia Bareng!

Viral Penampakan Pocong Tertangkap di Google Maps, Begini Hasilnya Jika Mengetik Kedungwaru Kidul

3. Bersikap Lebih Sportif

Emosi ketika dimarahi bos adalah hal yang normal, semua orang pun pasti pernah mengalaminya. Dan meski tak mudah rasanya untuk meredam emosi setelah dimarahi bos setelah apa yang dilontarkan.

Meski demikian, cobalah bersikap sportif dan tak bersikap kekanak-kanakan hingga mogok bicara di depan bos. Tetap perlihatkan kinerja dengan baik sesuai tugas Anda dan tetap berkomunikasi dengan baik.

Dengan kata lain, tetap jaga profesionalitas dalam bekerja. Jangan sampai terlihat seperti terlihat seperti cari muka.

4. Bersikap Bijak

Hadirkan sikapmu yang terbaik, karena masalah hidup itu tidak ubahnya seperti soal ujian.

Bukankah masalahnya itu bukan soal yang diujikan kepada kita, tetapi adalah bagaimana sikap kita menjalani soal-soal yang ada di ujian, singkatnya bagaimana kita menghadapi dan menjalaninya dengan bijak.

Jadi dalam kehidupan, persoalannya justru bukan pada masalah itu sendiri, tetapi dari bagaimana kita merespon masalah tersebut.

Kalau bos marah pada kita, maka bukan marahnya itu yang menjadi masalah, tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana sikap kita terhadap itu.

5. Jangan Diambil Hati

Pahami karakter lingkungan kerja, terutama atasanmu. Karena, karakter setiap orang berbeda-beda. Ketika atasan marah, kamu pun juga harus tahu sebabnya.

Maka komunikasi yang lancar dengan atasan menjadi penting. Atasan yang suka berbicara keras dan lantang dianggap sebagai ungkapan marah.

Kamu pun harus tahu, bahwa definisi marah yang sebenarnya itu seperti apa. Karena karakter terbentuk dari kebiasaan. Jika kebiasaan atasan memang berbicara keras, maka bisa jadi yang kamu anggap marah itu sebetulnya bukan amarah. Hanya ungkapan kekecewaan saja.

Pahami itu dan jangan diambil hati. Jika tidak, bisa-bisa kamu akan selalu menganggap bahwa atasan marah-marah tak jelas. Bedakan antara marah (emosi) dan suara lantang karena kebiasaan.

Maka dari itu jadi karyawan harus tahan banting, dan bawaannya baper saja alias bawa perasaan. Pekerjaan membutuhkan logika dan cara berpikir yang luas bukan baper.

Yang diperlukan kinerja maksimal dan nyata. Bukan, “aduh gimana ini” atau “aduh gimana itu”. Kalau kamu tak tahan maka dunia kerja tak cocok untuk kamu.

Gambar Tips Redam Emosi
Gambar Tips Redam Emosi (shutterstock)

6. Lakukakan Perbaikan Kinerja Secara Maksimal

Kesalahan sekecil apapun akan selalu diingat oleh atasan, jadi jangan menyepelekan kemarahan bos jika memang kinerja kamu kurang memuaskan.

Perbaiki segera catatan buruk dari bos, jika masih ingin karir kamu cemerlang.

Mulai dari disiplin masuk kerja hingga mengerjakan tugas sesuai arahan dan deadline. Intinya tingkatkan kinerja dan juga produktivitas saat bekerja. Ini bisa membuat catataan buruk untuk ksmu di mata bos sedikit berkurang.

7. Alihkan Emosi

Meredam emosi setelah dimarahi bos terkadang memang tak gampang, tetapi bukan berarti tak bisa dilakukan. Coba alihkan emosi ke hal-hal lain yang lebih menyenangkan dan sejenak bisa melepaskan beban sekaligus mengembalikan mood yang kacau.

Coba ajak rekan kerja pergi ke resto favorit saat jam makan siang sambil mencari udara segar agar perasaan tidak terlalu tertekan.

Pesan makanan atau minuman favorit, nikmati setiap momen, dan jangan membicarakan masalah pekerjaan. Biarkan pikiran rileks sejenak.

Ada beberapa makanan atau minuman tertentu yang bisa jadi cara efektif untuk mengurangi rasa tertekan dan stres setelah kena marah oleh bos.

Misalnya saja cokelat, yogurt, kopi atau makanan lain yang memiliki rasa yang manis. 

8. Lupakan Segera

Terkadang melupakan rasa sakit hati itu penting agar kamu tak jadi seseorang yang pendendam. Begitu pun ketika pernah menjadi korban amarah bos, jangan terlalu membawanya terlalu dalam hingga perasaanmu merasa terluka. Come on, ini cuma masalah pekerjaan bukan masalah pribadi.

Jadi, jangan masukan terlalu dalam ke hati. Belajarlah untuk melupakan masalah dan mulai memperbaiki kinerja, jika memang pada kenyataannya kamu yang salah.

Tetapi, jika masalahnya ada pada bos yang memang suka marah-marah dan semena-mena, maka berusahalah untuk bersikap tenang dan jangan nenbuat permasalahan semakin panjang. Tetap tunjukkan sikap professional sebagai seorang karyawan.

BERITA FOTO : Gubernur Sumsel Herman Deru Ikuti Senam Massal Bersama Ribuan Warga di BKB Palembang

Jadwal Sholat atau Waktu Sholat untuk Daerah Kota Palembang, Hari Ini Minggu 28 Juli 2019

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved