Sejarah Dan Arti Kata Lemabang Di Kota Palembang, Ternyata Tempat Komplek Pemakaman Sultan
Apabila ketika sebut kata Pasar Lemabang, hampir semuanya tahu. Sejarawan Palembang Kemas H Andi Syarifuddin menerangkan asal muasal kata Lemabang.
SRIPOKU.COM-- Bagi warga masyarakat di Kota Palembang, nama daerah yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga mereka.
Yah, Daerah Lemabang memang cukup dikenal oleh semua warga Palembang.
Orang Palembang mana yang tidak kenal dengan yang namanya Lemabang.
Apabila ketika sebut kata Pasar Lemabang, hampir semuanya tahu.
Pasar ini merupakan central bagi orang-orang dari Kalidoni dan Sekojo.
Namun tahukah kalian dari mana asal kata Lemabang itu muncul?

Sejarawan Palembang Kemas H Andi Syarifuddin menerangkan asal muasal kata Lemabang.
Ternyata dari kisah sultan yang hendak dimakamkan pada masa itu.
"Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo wafat pada malam Sabtu, tanggal 3 Muharram 1171 Hijriah bersamaan 17 September 1757 Masehi dalam usia 68 tahun."
"Dimakamkan di Astana Gubah Kawah Tengkurep di Lemabang 3 Ilir Palembang," terangnya Minggu (21/7/2019) siang.
Andi, menjelaskan bahwa tempat pemakaman sultan pada saat itu memiliki tanah yang tinggi dan miring.
"Lemabang berasal dari kata-kata Lemah Abang yang berarti tanah merah, sebab disaat sultan hendak membangun komplek pemakamannya sendiri dalam tahun 1728 di daerah lemah luhur (tanah tinggi), kondisi tanahnya miring atau tidak rata, lantas ditimbun oleh sang sultan dengan tanah merah," jelasnya.
"Oleh karena itu, ia juga dikenal masyarakat dengan sebutan Sunan Lemabang," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul:
Asal Muasal dan Arti Kata Lemabang Palembang, Ternyata Tempat Sunan Lemabang Dimakamkan
Penulis: Irkandi Gandi Pratama