Berita Palembang
Diisukan Bangkrut, PT Pos Justru Terus Lakukan Inovasi Layanan Masyarakat
PT POS juga menyediakan program umroh bekerjasama dengan agen tour travel sehingga masyarakat bisa mencicil biaya keberangkatan.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Media sosial Twitter belakangan ramai oleh kabar PT Pos bangkrut.
Menyikapi isu itu Kepala Kantor Pos Palembang, Risdayati enggan mengomentari kondisi keuangan perusahaan apalagi itu ranah pusat.
Dikatakannya daerah hanya menjalankan kebijakan saja dan fokus meraih target yang telah ditetapkan.
Dia mengatakan PT Pos bukan hanya perusahaan plat merah yang mengurus keperluan surat menyurat saja tapi juga telah berinovasi menjadi perusahaan yang juga melayani segala jenis pembayaran.
Mulai dari pembayaran listrik, PDAM, leasing kendaraan bermotor, top up e money, pembayaran pajak, juga lainnya.
Bahkan PT POS juga menyediakan program umroh bekerjasama dengan agen tour travel sehingga masyarakat bisa mencicil biaya keberangkatan dengan kepastian waktu berangkat seusai keinginan masyarakat.
"Penugasan dari pemerintah hanya PT Pos penjual materai tapi lebih dari itu kita juga melakukan inovasi lainnya untuk mendukung eksistensi," ujarnya, Senin (22/7/2019).
• Polsek IT 1 Palembang Turunkan Tim Ladas untuk Memburu Pelaku Penikaman Driver Ojek Online
• BREAKING NEWS : Sopir Truk Tembak Mati Pemalak di Simpang Lampu Merah Macan Lindungan Palembang
• Polres Pagaralam Temukan Ineks Baru dari Tersangka Bandar Besar Narkoba Asal Pagaralam
Sementara itu disinggung pangsa pasar pos yang digerus perusahaan pengiriman barang dan jasa, PT POS juga melakukan inovasi pick up gratis barang yang akan dikirim dari rumah atau kantor konsumen dengan jenis layanan pos expres sehingga tidak perlu repot antre ke kantor pos melakukan pengiriman.
Soal tarif pengiriman paket, PT POS juga memberikan tarif yang bersaingan dengan perusahaan ekspedisi. Begitu juga dengan lamanya pengiriman.
"Berbagai upaya kita lakukan untuk memberikan layanan terbaik ke masyarakat," tambahnya.
Mengutip dari Kompas.com, Sekretaris Perusahaan PT Pos Indonesia Benny Otoyo mengatakan, isu yang berkembang ini tidak benar. Ia menyebutkan, tidak ada perusahaan yang tidak memerlukan working capital.
"Kami perlu modal kerja untuk mendanai operasi, mendanai tagihan, dan lain-lain. Modal kerja itu dipinjam dari bank," kata Benny melalui keterangan tertulis yang diterima. (tribunsumsel.com/Hartati)