Alasan Dianjurkan Makan Sebelum Solat Idul Fitri & Puasa Saat Solat Idul Adha, Rugi yang tak Tahu

Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri ialah sarapan pagi sebelum salat Ied.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Alasan Dianjurkan Makan Sebelum Solat Idul Fitri & Puasa Saat Solat Idul Adha, Rugi yang tak Tahu 

Alasan Dianjurkan Makan Sebelum Solat Idul Fitri & Puasa Saat Solat Idul Adha, Rugi Bagi yang tak Tahu

SRIPOKU.COM - Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri ialah sarapan pagi sebelum salat Ied. Namun kalian merasa penasaran kenapa harus sarapan terlebih dahulu.

Sementara jika merayakan hari raya Idul Adha, terdapat anjuran untuk makan atau sarapan setelah pulang salat. Loh kok beda ya?

Nah oleh karena itu, Sripoku.com akan membahasnya, berikut ulasannya:

1. Sunnah Makan Dulu Sebelum Shalat Idul Fitri

Memang benar bahwa disunnahkan untuk makan pagi atau sarapan terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri.

Amalan ini berdasarkan atas hadist di bawah ini:

 عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ

Dari Anas bin Malik radliyallahuanhu berkata, “Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)

Namun karena hukumnya bukan kewajiban, seandainya kita tidak sempat makan dulu sebelum shalat tentu tidak mengapa hukumnya. 

Dalam hal ini Al-Imam Asy-Syafi'i (w. 150 H) menuliskan dalam kitab beliau Al-Umm :

ونحن نأمر من أتى المصلى أن يأكل ويشرب قبل أن يغدو إلى المصلى فإن لم يفعل أمرناه بذلك في طريقه أو المصلى إن أمكنه فإن لم يفعل ذلك فلا شيء عليه ويكره له أن لا يفعل

Kami memerintahkan bagi yang mendatangi tempat shalat Ied untuk makan dan minum terlebih dahulu sebelum mendatangi tempat shalat. Bila tidak makan, kami perintahkan untuk makan di jalan atau di tempat shalat bila memungkinkan. Namun bila tidak, tentu tidak berdosa tetapi hukumnya makruh bila tidak dikerjakan. 

Perlu juga dipahami bahwa kalau disebutkan Rasulullah SAW memakan kurma, maka yang dimaksud tidak lain adalah makan yang sebenarnya.

Dalam hal ini Rasulullah SAW sebelum berangkat shalat Idul Fitri sarapan atau makan pagi terlebih dahulu.

Kurma adalah salah satu bahan makanan pokok sehari-hari orang Madinah, dan bukan sekedar makanan cemilan yang dimakan sebutir dua butir. 

Sedangkan bagi kita, tentu boleh saja memakan kurma, namun sebenarnya maksud hadits di atas bukan makan kurma, melainkan makan pagi alias sarapan.

Bisa saja wujudnya nasi uduk, nasi kebuli, bubur ayam, ketupat sayur dan semacamnya.

Dikepung Polisi, Pelaku Judi Sabung Ayam Taji di Kayu Ara Lubuklinggau Lari Tunggang Langgang

Takut Terperosok Masuk Sungai, Warga Perbaiki Jembatan Gantung Secara Swadaya di Batu Gajah Muratara

Kumpulan WhatsApp Hack yang Penting Banget Bagi Penggunanya, No 4 Jangan Disalah gunakan!

Nah lalu bagaimana dengan hadis yang menjelaskan anjuran untuk berpuasa sebelum salat Idul Adha, nah berikut penjelasannya:

2. Sunnah Untuk Tidak Makan Dulu Sebelum Shalat Idul Adha

Khusus shalat Idul Adha, disunnahkan sebelum berangkat atau mulai shalat, untuk tidak makan terlebih dahulu.

Kesunnahan itu didasarkan pada hadits berikut ini :

عَنْ بُرَيْدَةَ قال: كَانَ النَّبِيُّ لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَيَوْمَ النَّحْرِ لاَ يَأْكُلُ حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ نَسِيكَتِهِ

Dari Buraidah -radliyallahu’anhu- berkata, “Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tidak keluar pada Idul Fithri hingga makan terlebih dahulu. Adapun pada Idul Adha beliau tidak makan hingga pulang dari makan dari daging kurban sembelihannya.

Untuk itu shalat Idul Adha lebih utama apabila dipercepat mulainya.

Salah satu hikmahnya, agar kita dapat segera melaksanakan penyembelihan hewan qurban, dan setelah itu bisa segera memakannya.

===

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved