Jadi Cemilan Favorit Tapi Sebabkan Penyakit Parah, Ini Fakta Berbahaya Kuaci yang Jarang Diketahui
Jadi Cemilan Favorit Tapi Sebabkan Penyakit Parah, Ini Fakta Berbahaya Kuaci yang Jarang Diketahui
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Sudarwan
Jadi Cemilan Favorit Tapi Sebabkan Penyakit Parah, Ini Fakta Berbahaya Kuaci yang Jarang Diketahui
SRIPOKU.COM - Ngemil kuaci juga menjadi alternatif bagi mereka yang suka makan namun takut dengan makanan berat.
Kuaci juga menjadi cemilan favorit banyak orang karena harganya yang murah dan isinya sangat banyak.
Tak hanya itu, kuaci akan bisa dinikmati setelah disangrai dan ditambahi garam agar terasa gurih.
Tak hanya sementara, namun efek buruk kuaci ini bisa menyebabkan penyakit serius yang berbahaya.
Simak ulasannya berikut ini dikutip Sripoku dari halosehat:
1. Menaikan Berat Badan

Banyak yang menyangka kuaci merupakan cemilan ringan yang tidak akan berpengaruh pada berat badan. Padahal sebaliknya.
Camilan kuaci biji bunga matahari sebanyak 1 cangkir saja menyimpan kandungan kurang lebih 800 kalori.
Banyak penggemar kuaci tentunya setuju bahwa mereka sulit untuk berhenti makan kuaci ketika sudah memulainya, inilah yang dikhawatirkan sebab lebih dari 1 cangkir bisa-bisa berbahaya bagi berat badan.
Jika sampai konsumsi kuaci terlalu banyak dan overdosis, ada kemungkinan Anda bakal mengalami kenaikan berat badan karena kalori di dalam kuaci yang tinggi.
2. Kelebihan Vitamin B6

•
Ini Niat Puasa Senin Kamis, Ibadah Sunah Tapi Keutamaannya Bagi Wanita Sungguh Dahsyat
•
Salmafina Sunan Tolak Pulang, Sunan Kalijaga Minta Anaknya Sadar hingga Mohon tak Sakiti Orangtua!
•
Bupati Banyuasin Askolani Minta Gotong Royong Jangan Tergerus Era Modernisasi
•
Awasi Gerak-gerik Temanmu! 8 Tanda Ini Tunjukkan Jika Dia Menaruh Hati Padamu Secara Diam-diam
•
Video: Melihat Pasangan Pengantin Cilik di Ngulak Sekayu Muba, Penuhi Nafkah Jadi Nelayan
Bagaimana bisa kelebihan vitamin membuat seseorang sakit? Bukankah akan lebih sehat?
Di dalam kuaci, khususnya berupa biji bunga matahari ada kandungan vitamin B6 yang memang setiap tubuh manusia perlukan.
Sayangnya, ketika mengonsumsi kuaci dalam jumlah besar mampu menyebabkan kelebihan vitamin B6 pada tubuh.
Kelebihan dan penumpukkan vitamin B6 dalam tubuh malah akan menimbulkan banyak penyakit seperti sering mati rasa, sering kesemutan, saraf rusak, perubahan psikis, tubuh cepat lelah, sakit kepala, alergi kulit, nafas pendek atau sesak nafas, otot tegang hingga kelumpuhan.
3. Merusak Gigi

Makan kuaci memang lebih asik apabila menggigitnya dengan gigi.
Namun rupanya ketimbang kuaci biji semangka kering, biji bunga matahari justru bisa berbahaya bagi kesehatan gigi pengonsumsinya.
Jika Anda cukup sering mengemil kuaci dalam bentuk biji bunga matahari, proses membuka cangkang bijinya bila dibiasakan justru mampu menjadi pemicu gigi rusak.
Tingkat ketebalan kulitnya lebih tinggi ketimbang biji semangka kering sehingga jika terus-menerus atau terlalu sering makan kuaci berupa biji bunga matahari, waspadai gigi bisa rusak.
4. Gangguan Usus

Ngemil kuaci memang tergolong aktivitas yang seru, tapi ketika mulut kita tak mencerna biji bunga matahari secara baik, rupanya hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan usus.
Oleh karena itu, perlu untuk mengunyah-ngunyah kuaci biji bunga matahari dengan benar dan sempurna supaya juga usus tidak terganggu kesehatannya.
5. Mengganggu Kesehatan Ibu Hamil dan Janinnya

Lewat proses pengasinannya, kuaci menjadi camilan yang kurang sehat untuk ibu hamil dan janinnya.
Jadi apabila Anda sedang hamil, pastikan untuk mengonsumsinya pada tahap wajar dan tak berlebihan sebab pengawet dan penyedap pada kuaci berpotensi mengganggu kesehatan Anda serta calon bayi.
Ibu hamil pun sebaiknya menghindari sebab kuaci bisa menaikkan tekanan darah secara tiba-tiba.
6. Hipertensi

Pernah dengar jika terlalu sering makan asin bisa jadi darah tinggi?
Kuaci berupa biji bunga matahari sekalipun telah melalui proses penambahan garam sehingga rasanya saat dikonsumsi akan gurih.

•
Melihat Pasangan Pengantin Cilik di Ngulak Sekayu Muba, Penuhi Nafkah Jadi Nelayan di Sungai Musi
•
Paling Populer di Indonesia, Nama Bayi Ini Justru Masuk dalam Daftar Nama Terlarang di Arab Saudi
•
Pablo Benua Bermasalah Lagi Pasca jadi Tersangka Ikan Asin, Ketahuan Nunggak Kredit, Ini Siasatnya
•
Dulunya Penyanyi Terkenal Era 90-an Nasib Artis Ini Memprihatinkan, Jadi Sekuriti Pusat Perbelanjaan
•
BREAKING NEWS : 20 Hektar Lahan di Kabupaten PALI Terbakar, Petugas Berjibaku Padamkan Kobaran Api
Menurut studi yang dilakukan oleh Michigan State University, seperti dilansir dari Detik Health, ada aflatoxin yang kerap dijumpai pada biji bunga matahari di mana toksin ini sebenarnya jamur Aspergillus-lah yang menghasilkannya sehingga jika dikonsumsi mampu meningkatkan potensi terkena kanker hati.
Tak hanya biji bunga matahari, almond, pistachio, jagung hingga kacang tanah juga kerap ditemukan adanya jamur tersebut.