Berita Palembang

Pakai Sandal Jepit dan Baju Kaos, Kisah Bocah Korban Kebakaran di Palembang Dihari Pertama Sekolah

Pakai Sandal Jepit dan Baju Kaos, Kisah Bocah Korban Kebakaran di Palembang di Hari Masuk Pertama Sekolah

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Syahrul Hidayat
Alif, siswa kelas tiga SDN 169 yang merupakan korban kebakaran Gang Santai Sungki Kertapati Palembang belum dapat seragam sekolah yang dibagikan dari Pemkot Palembang, tetap sekolah di hari pertama, Senin (15/7/2019). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Alif Brilian, bocah berusia tujuh tahun ini tampak terus tertenduk lesu saat sudah berada di dalam kelas barunya di SDN 169 Jalan Kemas Rindo Kertapati Palembang, Senin (15/7/2019).

Dengan memakai kaos oblong berwarna hijau, celana pendek coklat dan sandal jepit, Alif tampak berbeda sendiri dengan rekan satu kelasnya yang tampak ceria mengggunakan seragam baru merah putih di hari pertama sekolah.

Beberapa teman pun coba menghibur Alif, sambil menepuk-nepuk pundak, para bocah ini coba menghibur kesedihan Alif yang menjadi salah satu korban kebakaran di Lr Santai Simpang Sungki Palembang.

Tim SAR Basarnas Palembang Temukan Jasad Serang Speedboat Raharjo Mengapung di Perairan Sungai Baung

Bacaan Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah Sebelum Idul Adha

Giri Ramandha N Kiemas Kembali Pimpin PDIP Sumsel , Berikut Susunan Pengurus DPD dan DPC se Sumsel

Meski tampil beda seperti rekan sekelasnya, namun Alif tetap tegar dan menyimak dengan seksama pelajaran di hari pertama sekolah yang diberikan oleh wali muridnya.

Amalia, orangtua Alif mengatakan pada hari pertama sekolah ini anaknya terpaksa tak memakai seragam merah putih lantaran menjadi korban kebakaran.

Baju sekolah bantuan dari Pemkot Palembang pun terpaksa tak ia pakai, dikarenakan seragam tersebut kebesaran dan harus dipakai oleh kakaknya yang bersekolah di tempat yang sama.

"Sebenarnya sudah dapat bagian, tapi kebesaran. Jadi tidak mungkin dipakai, ikat pinggang pun tidak ada. Terpaksa anak saya sekolah tak pakai seragam," ujarnya dengan nada berat.

Amalia mengaku, saat ini pihaknya sangat membutuhkan bantuan dari para dermawan untuk membangun kembali kediaman mereka yang rata dilalap si jago merah.

Dalam kondisi ini, ia mengaku para korban kebakaran terpaksa tidur tanpa atap. Saat panas kepanasan dan saat hujan kehujanan.

"Semua barang ludes dilalap si jago merah, bagaimana mau beli pakaian sekolah. Untuk makan dan tidur pun kami susah. Kami harap semoga segera ada bantuan," harap Amalia.

Dilaporkan Dipo Latief, Nikita Mirzani Kini Resmi Jadi Tersangka, Tulis Pesan Haru Untuk 3 Anaknya

Disalahkan Mantan Mertua, Kehidupan Taqy Malik Berbanding Terbalik, Pengusaha Muda Pamer Jet Pribadi

BERITA FOTO : Tak Punya Seragam, Bocah Korban Kebakaran di Kertapati Palembang Tetap Masuk Sekolah

BERITA FOTO : Bocah Korban Musibah Kebakaran di Kertapati Palembang Pergi Sekolah Hari Pertama

Kepala Sekolah SD N 169 Palembang, Neni Heriyani menjelaskan pada hari pertama sekolah ini ada sekitar 11 siswa korban kebakaran yang tak menggunakan seragam merah putih. Dari seluruh siswa yang bersekolah di sana total 80 siswa menjadi korban kebakaran.

"Ada 11 siswa yang tak pakai seragam, kita maklum karena mereka terkena musibah. Total ada 80 siswa kita jadi korban kebakaran," katanya.

Ia menjelaskan, para siswa yang tak memakai seragam tersebut sebenarnya sudah mendapat bantuan dari Pemkot Palembang. Hanya saja baju bantuan itu kebesaran untuk dipakai siswa.

Bagi anak yang belum mendapatkan seragam sekolah, pihaknya pun berinisiatif bakal memberikan bantuan berupa seragam, baju buku, tas dan sepatu sekolah.

"Bantuan itu sudah dapat, tapi memang ada yang kebesaran. Jadi yang belum pakai seragam akan kita bantu. Selain baju, kita juga berikan tas, buku dan sepatu," ungkap Neni.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved