3 Catatan Waktu yang Tepat Untuk Menjalankan Puasa Syawal, Sudah Bisa Dimulai Sekarang

3 Catatan Waktu yang Tepat Untuk Menjalankan Puasa Syawal, Sudah Bisa Dimulai

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Tresia Silviana
SRIPOKU.COM/ ANTON
3 Catatan Waktu yang Tepat Untuk Menjalankan Puasa Syawal, Sudah Bisa Dimulai Sekarang 

SRIPOKU.COM - Setelah bulan Ramadan selesai, banyak orang yang bertanya kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan puasa Syawal.

Pasalnya puasa Syawal merupakan puasa sunah, yang dikerjakan di bulan Syawal atau tepatnya setelah bulan suci Ramadan.  

Mengenai puasa Syawal sendiri, banyak yang masih bertanya bolehkah melaksanakan puasa Syawal yang hukumnya sunnah terlebih dahulu, lalu membayar yang wajib atau melaksanakan utang puasa lalu diikuti dengan puasa Syawal.

Sesungguhnya jawaban atas semua pertanyaan semua itu pada hakikatnya adalah benar semua.

Boleh melakukan puasa sunnah bulan Syawal dahulu, baru kemudian melakukan puasa qadha pengganti dari puasa yang tinggalkan karena uzur di bulan Ramadan kemarin.

Dan juga boleh berpuasa qadha terlebih dahulu, baru kemudian melakukan puasa Syawal. Tentu saja disaat bulan Syawal.
Para ulama membolehkan semuanya, sesuai dengan logika dan niat mereka masing-masing.

Namun banyak yang memandang lebih baik puasa sunnah Syawal terlebih dahulu baru kemudian puasa qadha.

 
Ini dikarenakan puasa Syawal tak memiliki waktu yang lama, yaitu hanya sebulan saja sedangkan waktu yang disediakan untuk mengqadha puasa Ramadan terbentang luas sampai datangnya Ramadan tahun depan.

Dengan adanya bentang waktu yang berbeda ini, tidak ada salahnya mendahulukan yang sunnah dari yang wajib, karena pertimbangan waktu dan kesempatannya.

Dilansir Sripoku.com dari web Muslim.id, diketahui puasa Syawal memiliki keutamaan, bagi yang berpuasa Ramadan dengan sempurna lantas lanjut menjalani puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh.

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Berikut sedikit info tentang puasa Syawal :

1. Puasa Syawal dilakukan enam hari di bulan Syawal.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari.

Lafazh hadits di atas adalah: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadits tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

2. Lebih utama jika dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri dan berurutan, namun bisa juga dilakukan hari lain, asal masih berada di bulan Syawal dan tidak dilakukan berurutan.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

3. Boleh melakukan puasa Syawal pada hari Jumat dan hari Sabtu.

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian.

Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jum’at, maka tidaklah makruh.” (Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab, 6: 309).

Hal ini menunjukkan masih bolehnya berpuasa Syawal pada hari Jum’at karena bertepatan dengan kebiasaan.
 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved