Ani Yudhoyono Meninggal
Kronologi Ibu Ani Yudhoyono Terkena Leukimia Hingga Tutup Usia, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Kronologi Ibu Ani Yudhoyono Terkena Leukimia Hingga Tutup Usia, Kenali Gejalanya
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: pairat
"Insya Allah Ibu Ani khusnul khatimah. (Kondisi SBY) tentu sebagai suami yang mendampingi 43 tahun, ada duka mendalam dari Pak SBY. Beliau ikhlas menerima takdir ini. Semua keluarga, cucu dan menantu semua berkumpul di sini," ungkap
Hatta Rajasa dalam keterangan pers di Kompas TV.
Berikut Tentang Leukimia
Leukemia adalah kanker yang ditemukan dalam darah dan sumsum tulang, karena produksi sel-sel darah putih abnormal yang berkembang sangat cepat.
Efeknya
DIkutif dari Hematology.org , Karena tingginya jumlah sel darah putih yang abnormal ini akan menganggu bahkan merusak kemampuan sumsum tulang, yang berfungsi menghasilkan sel darah merah dan trombosit.
Gejala-Gejala
- Awalnya adalah kekurangan sel darah merah atau anemia
- Mengalami sesak napas
- Warna kulit pucat
- Lemah, letih dan lesu
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (Infodatin),
Banyak Penyebab Terjadi Leukimie
1. Faktor genetik dan karsinogen
2. Karena, radiasi, virus, hormon, dan iritasi kronis.
3. Faktor perilaku/gaya hidup:
- Merokok, pola makan yang tidak sehat dan dominasi makanan cepat saji, dan konsumsi alkohol
- Kurangnya aktivitas fisik
Penyebab Utama
Namun dari semua yang ada itu, penyebab paling besar adalah pertama faktor genetik. Rekam medis keluarga, bila ada dari mereka memiliki penyakit kronis, dapat meningkatkan potensi seorang anak terkena kanker.
Kedua pola makan. Baik anak-anak atau juga orang dewasa juga berpotensi kanker jika kerap mengonsumsi makanan yang mengandung zat karsinogen atau yang menstimulasi pertumbuhan sel kanker.
Pengobatan:
Transplantasi sel punca (stem cell) alogenik dikenal sebagai langkah perawatan paling efektif untuk mengobati kanker darah.
Prosesnya dimulai dengan sel sumsum tulang belakang yang sehat diambil dari pendonor, lalu ditanamkan pada pasien kanker.
Pengobatan untuk kanker darah identik dengan transplatasi yang biasanya didonorkan anggota keluarga untuk pasien. Namun ternyata, selain keluarga, orang lain juga bisa menjadi pendonor untuk pasien. Sebagaimana dilansir Antara, konsultan Senior Hematologi Parkway Cancer Centre (PCC) Dr. Lim ZiYi menjelaskan, pasien bisa mendapatkan sel punca dari donor yang tidak punya hubungan darah dengannya. Selain itu, pasien ternyata juga bisa mendapatkan sel punca hematopoetik dari stok darah tali pusat yang tersimpan di bank darah tali pusat.
Transplantasi sel punca (stem cell) alogenik sendiri dikenal sebagai langkah perawatan paling efektif untuk mengobati kanker darah.
Prosesnya dimulai dengan sel sumsum tulang belakang yang sehat diambil dari pendonor, lalu ditanamkan pada pasien kanker. Secara umum orang yang boleh mendonorkan sumsum tulang belakangnya untuk pasien kanker darah adalah yang berusia antara 18-44 tahun, memiliki angka BMI maksimal 40, tidak memiliki penyakit autoimun, tidak memiliki penyakit kelainan darah
