Eksklusif Dengan Lalu Muhammad Zohri: Keluarga Pesan Jangan Pernah Tinggalkan Salat

Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri kembali sukses mengharumkan Indonesia di ajang kejuaraan atletik Asia yang dihelat di Doha, Qatar, Senin (22/4

Editor: Bejoroy
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ekspresi pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri usai tampil pada babak final Lari 100 meter Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (26/8/2018). Zohri gagal meraih medali dan hanya mampu finish di posisi ketujuh dengan catatan waktu 10,20 detik. 

Setelah ini, ada kejuaraan dunia estafet di Yokohama, Jepang, tanggal 11 Mei mendatang. Bagaimana persiapannya?

Ya, sekarang sudah lebih baik. Sudah ketemu lah irama atau ritmenya, sudah lebih bagus dari yang kemarin. Bu Eni juga terus kasih masukan buat kita. Kita juga kalau ada kekurangan harus tanya. Tapi, sejauh ini kita sudah kompak.

Sebenarnya apa yang membuat Zohri bisa terus mencatat prestasi di usia yang masih muda ini?

Ya itu kan kita harus kerja keras, harus latihan benar. Keluarga juga, mereka kan doain saya juga. Jadi itu bisa lebih semangat lagi buat saya

Setelah dari Doha, Zohri sempat pulang ke Lombok ya? Di sana apa saja yang dilakukan?

Ya, saya sempat pulang izin lah sama Ibu, sebelum puasa saya harus jiarah dulu ke kuburan ibu dan bapak. 

Kakak-Kakak Zohri dan saudara lainnya, bilang apa tahun Zohri sekarang sudah menjadi atlet andalan Indonesia?

Mereka sangat bangga sekali, ya kalau sudah bangga gitu saya juga tambah semangat lagi karena kan sudah di dukung di doain, itu pasti saya semangat lagi. Mereka kasih saya pesan itu simpel saja. Jangan pernah tinggalkan salat lima waktu. Jaga diri baik-baik di kota orang, jangan macam-macam lah. 

Hal lain, Soal latihan di Bulan Ramadhan bagaimana, mengingat masih ada beberapa kejuaraan?

Sebelumnya bulan puasa kemarin sudah jalani latihan di sini buat persiapan Asian Games. Ya, kalau latihan saya masih bisa puasa, tapi kalau tanding ya mungkut tidak, saya tunda dulu. Kalau bulan puasa ini ada di Jepang, terus setelah itu ke china. Tapi puasa yang saya tinggalkan akan saya ganti.

Kemudian menurut Zohri , bagaimana sosok Ibu Eni Nuaraini, dia kan baru saja dapat penghargaan pelatih atletik terbaik se-Asia?

Beliau itu luar biasa sekali. Saya lihat kan pelatih lain kalau suda tua mereka diam di rumah, ngabisin waktu sama keluarga, tapi Bu Eni bisa membagi waktu sama kita, sama keluarga. Dia itu kaya Ibu kita sendiri, Ibu kandung kita sendiri. 

Biasanya apa saja yang Zohri bicarakan dengan Bu Eni?

Lebih sering soal teknik di dalam latihan. Mislanya setafet atau starblok, saya suka tanya ‘bu saya masih kurangnya dimana’ terus dia tuh cerita-cerita, dan habis dia cerita langsung saya lakuin besoknya. 

Apa yang Zohri kenal dari karakter Bu Eni?

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved