Inilah Doa Agar Dimudahkan dalam Urusan Rezeki, Pekerjaan, Jodoh, Hingga Waktu Mustajab untuk Berdoa

Inilah Doa Agar Dimudahkan dalam Urusan Rezeki, Pekerjaan, Jodoh, Hingga Waktu Mustajab untuk Berdoa

Penulis: Nadia Elrani | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ ANTON
Inilah Doa Agar Dimudahkan dalam Urusan Rezeki, Pekerjaan, Jodoh, Hingga Waktu Mustajab untuk Berdoa 

Inilah Doa Agar Dimudahkan dalam Urusan Rezeki, Pekerjaan, Jodoh, Hingga Waktu Mustajab untuk Berdoa

SRIPOKU.COM - Inilah kumpulan doa-doa penting dalam kehidupan sehari-hari mulai dari enteng jodoh, murah rezeki, mendapat pekerjaan dan lain-lain.

Selain berusaha, berdoa juga merupakan hal penting yang harus dilakukan manusia beragama.

Terutama dalam Islam, berdoa sangat dianjurkan karena Allah SWT Maha Pemberi dan pemilik segala isi dunia dan akhirat.

Doa Enteng Jodoh

Doa Mendapat Jodoh
Doa Mendapat Jodoh (Kolase Sripoku.com)

Jodoh merupakan salah satu perkara yang paling banyak dikeluhkan atau menjadi masalah hidup para pemuda.

Meski sudah melakukan pendekatan dan taaruf sekalipun, jika Allah belum berkehendak maka kita tidak bisa memaksakan bahwa si A adalah jodoh kita.

Manusia harus menyadari jika jodoh sudah ditentukan oleh Allah, tapi jangan sampai kita tidak berusaha untuk mengejarnya.

Namun apapun kondisi yang sedang kita alami, kita perlu memahami bahwa itu sejatinya bagian dari ujian hidup. Sebagai orang beriman, jadikan itu kesempatan untuk mendulang pahala.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari 5641).

Anda yang saat ini sedang dirundung kecemasan dan resah, tidak lain itu ujian dari Allah. Jadikan keresahan Anda sebagai sebab untuk mengharap pahala dari Allah.

Terkait dengan doa minta jodoh, ada beberapa cacatan yang perlu diperhatikan:

Pertama:

Kami tidak menjumpai ada doa khusus untuk meminta jodoh. Sementara beberapa lafal doa minta jodoh yang tersebar di masyarakat, sama sekali tidak menyebutkan sumber dan dalilnya.

Untuk itu, sikap yang tepat adalah tidak mempraktikkan doa tersebut karena keyakinan bahwa itu bagian dari ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau dianjurkan dalam Islam.

Demikian pula, tidak ada amal tertentu untuk menyegerakan jodoh Anda.

Beberapa keterangan tentang amalan untuk mempercepat jodoh, sama sekali tidak memiliki sumber dari syariat.

Kedua:

Sesungguhnya tidak ada satu pun manusia yang memahami nasib perjalanan hidupnya. Bahkan seorang nabi sekalipun.

Karena hal itu bagian dari ilmu gaib (rahasia) yang hanya diketahui oleh Allah.

Allah berfirman menceritakan tentang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Andaikan aku tahu hal yang gaib, tentu aku akan berusaha memperbanyak mendapatkan hal-hal yang baik, dan aku tidak akan tertimpa kemiskinan…” (QS. Al-A’raf: 188).

Kaitanya dengan hal ini, tujuan sesungguhnya kita menikah adalah untuk mendapatkan kebahagiaan hidup.

Andapun tidak akan bersedia, ketika dipaksa menikah dengan pasangan yang bisa dipastikan akan menjadi masalah besar bagi kehidupan Anda.

Sehingga tidak selayaknya kita memaksakan diri harus mendapatkan jodoh saat ini, bahwa bila perlu menikah sekarang juga.

Untuk itu, doa yang baik adalah doa yang diistilahkan dengan jawami’ ad–dua (doa yang kalimatnya padat namun luas maknanya).

Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai jawami’ ad-dua (doa yang kalimatnya padat namun luas maknanya). Dan beliau tinggalkan yang lainnya," (HR. Ahmad, Abu Daud, dan dishahihkan al-Albani).

Di antaranya adalah doa sapu jagad. Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan:

“Doa yang paling sering dipanjatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ALLAHUMMA RABBANAA AATINAA FID-DUNYAA HASANAH WA FIL AAKHIRATI HASANAH WA QINAA ADZAABAN NAAR” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan doa ini, menunjukkan kita pasrah kepada Allah, agar memberikan hal terbaik untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat.

Ketiga:

keterangan di atas, bukan bertujuan untuk menurunkan semangat Anda untuk menikah.

Kami hanya mengingatkan agar Anda tidak terlalu menggebu-gebu untuk segera mendapatkan jodoh, sehingga bisa jadi tidak mendapatkan sesuai harapan.

Kemudian jika Anda menaruh harapan kepada seseorang, berdoalah kepada Allah dengan kalimat yang menunjukkan kepasrahan, seperti menggantungkan kepada kehendak Allah.

Sebagai contoh misalnya, Ya Allah, jika dia baik untukku di dunia dan akhirat, jadikanlah dia pasangan hidupku dunia akhirat. Atau yang semakna dengan itu.

Permohonan semacam ini telah diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bentuk shalat istikharah.

Keempat:

Allah memberikan jaminan bahwa lelaki yang baik, yang menjaga kehormatannya akan dipasangkan dengan wanita yang baik, yang menjaga kehormatannya.

Sebaliknya, wanita yang buruk, yang tidak menjaga kehormatannya, akan dipasangkan dengan lelaki yang sama karakternya.

Allah berfirman:

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…” (QS. An-Nur: 26)

Ketika Anda berharap untuk mendapatkan pasangan yang baik, istri yang sholihah atau suami yang sholih, jadilah manusia yang baik, yang sholih, menjaga kehormatan, menjaga aturan Allah Ta’ala.

Diantara kita yang saat ini masih berada dalam kubangan maksiat, tidak bisa menutup aurat dengan sempurna, kurang bisa menjaga pergaulan, tidak hati-hati menjaga indra dan perasaan, sadarilah, bisa jadi Anda akan mendapatkan pasangan yang sama. Ingat, untuk menuju hidup bahagia, butuh pengorbanan.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

Doa Dimudahkan Mendapat Pekerjaan

A
A (SRIPOKU.COM/ ANTON)

Mencari pekerjaan memang bukan perkara mudah. Belum tentu yang memiliki ijazah dengan pendidikan tinggi bisa mendapat pekerjaan yang sesuai.

Para penyedia lowongan kerja saat ini juga banyak mempertimbangkan hal-hal bukan hanya karena nilai di sekolah yang besar tetapi juga skill dan keterampilan.

Untuk itu, pelamar harus benar-benar menentukan apa yang menjadi potensi dirinya sehingga bisa mendapat pekerjaan dengan mudah.

Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat menghambat pekerjaan seseorang. Tidak hanya dari segi duniawi saja namun juga dari segi kereligiusan seseorang.

Seseorang bisa saja ditolak bekerja karena tidak mengetahui tentang perusahaan yang dilamar, mendeskripsikan diri dengan bertele-tele, melamar pekerjaan yang bukan bidangnya, hingga pembuatan Curriculum Vitae yang asal-asalan.

Dosa-dosa tersebut seperti pemalas, mabuk-mabukan, berzina, berjudi, ghibah, munafik, penjilat, tamak dan kikir. Semua ini juga dapat menyebabkan seseorang sulit mendapat pekerjaan.

Untuk itu perlu membersihkan diri dihadapan Allah jika kita ingin meminta sesuatu yang diinginkan seperti pekerjaan misalnya.

Kehidupan pasti ada campur tangan Allah SWT. Dan jika kita tidak meminta kepada-Nya, maka siapalah yang akan memberikan kemudahan kepada hidup kita?

Untuk itu, inilah amalan dan doa meminta agar cepat mendapat pekerjaan dilansir dari karyawanesia:

1. Berdoa Dengan Doa Umum Yang Telah Diajarkan Oleh Rasulullah

Adapun doa umum seperti doa meminta rezeki. Teks bacaannya sebagai berikut :

“Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa”

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.” (Shahih, HR. Ahmad, IV/322)

Adapun waktu terbaik untuk pembacaan doa tersebut adalah pada saat membaca dzikir pagi sebagaimana tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah.

2. Berdoa Dengan Doa Agar Dimudahkan Dalam Segala Urusan

Selain dari doa dari meminta rezeki yang baik diatas, doa ini pun patut Anda coba untuk memudahkan Anda dalam mendapatkan pekerjaan.

Lafaz doa agar dimudahkan dalam segala urusan adalah sebagai berikut :

Dari Anas bin Malik, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa”

“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.” (Shahih, HR. Ibnu Hibban, 3/225)

3. Berdoa Dengan Doa Yang Mutlak

Doa mutlak adalah jenis doa yang Anda bebas untuk menentukan teks bacaannya, dengan catatan tetap dalam batasan syariat tentunya.

Contohnya adalah sebagai berikut :

“Ya Allah berikanlah hamba pekerjaan yang baik untuk agama dan dunia hamba”

“Ya Allah mudahkanlah hamba dalam mendapatkan pekerjaan"

Adapun dalil yang melandasi pembolehan menggunakan doa mutlak adalah sabda Rasulullah,

“Hendaklah seseorang diantara kalian memilih doa yang dia kagumi, lalu dia berdoa kepada Allah ‘azza wa jalla.” (HR. Bukhari dan an-Nasai. Lafadz tersebut adalah milik an-Nasai).

4. Meminta Doa Kepada Orang Tua

Jangan pernah tinggalkan doa yang satu ini jika Anda ingin segera mendapatkan pekerjaan.

Meskipun orangtua selalu mendoakan agar anaknya mendapatkan apapun yang terbaik dalam hidupnya.

Namun, tidak ada salahnya jika Anda secara khusus meminta doa keduanya agar dimudahkan dalam mendapatkan pekerjaan.

Karena doa orangtua itu sangatlah dahsyat, beberapa kali saya mendengar kisah tentang orangtua yang mendoakan anaknya dan terkabul.

Cara Agar Doa Cepat Dikabulkan & Waktu Mustajab untuk Berdoa

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa

Sebagai mahluk ciptan Allah SWT, sudah seharusnya kita meminta pertolongan terhadap-Nya dengan cara Berdoa.
Dan sebagian manusia terkadang mengeluh, lantaran doa-doanya belum dikabulkan.

Dalam berdoa kepada Allah SWT memiliki tata cara yang baik dan benar, sehingga doa yang kita panjatkan Insyaallah segera dikabulkan.

Bahwa terkadang doa tidak atau belum dikabulkan oleh Allah karena ada alasan syarat yang belum terpenuhi, tapi terkadang juga sudah iradah (kehendak Allah ) yang -memberi jalan lain selain yang kita panjatkan karena Allah Maha Tahu akan hakikat suatu masalah.

Dengan hal seperti itu agar keinginan kita terkabulkan oleh Allah SWT terlebih dahulu kita perhatikan adab berdoa atau tata cara berdoa yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Allah dan Rosulnya

dan juga mengenai tempat serta waktu yang paling baik untuk berdoa seperti setelah sholat atau pada waktu malam karena pada waktu malam itu ada yang dinamakan Saatul ijabah (waktu diterimanya doa).

Untuk lebih jelasnya bisa kita simak seperti di bawah ini:

Jika kita sebagai hamba Allah SWT mempunyai rasa tidak yakin keberhasilan sesuatu yang dikerjakan sedangkan Allah selalu mengkabulkan sesuatu sesuai dangan yang ia niatkan maka ia sudah berburuk sangka ( Su-udzzon ) terhadap Allah SWT padahal sudah jelas didalam hadits Qudsi,

Allah berfirman:

"Aku tergantung pada prasangka hambaku " (Niat-sugesti ) terhadap diriku dan Aku selalu bersamanya apabila ia selalu mengingatku".

Dalam Hadits lain Nabi bersabda : "Bahwa segala sesuatu perbuatan harus dilandaskan dengan niat dan perbuatan itu sesuai dengan apa yang diniatkan". (HR.Bukhari Muslim) ".

Dalam sebuah hadist riwayat imam Ahmad dari Abu Said al-Khudri Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda:

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:

1. Allah akan segera mengabulkan do’anya,

2. Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan

3. Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.

Para sahabat mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).

Tata Cara Berdoa Agar Cepat Dikabulkan

berdoa2
berdoa2 ()

1. Hindari Makanan dan Harta Haram

Makanan yang haram menjadi sebab tertolaknya do,a maka jauhilah mekanan-makanan yang dihasilkan dari perbuatan yang tidak dibenarkan dalam agama Islam.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR. Muslim).

2. Ketahui Waktu yang Mustajab Untuk Berdoa

Adapun waktu yang mustajab untuk berdoa adalah hari Arafah,bulan Ramadhan, hari Jumat terutama pada waktu duduk antara khutbah dua, ketika perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah, ketika menjelang berbuka puasa. waktu sahur dan sepertiga malam terakhir.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Dengan kasih sayang Allah diturunkan ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim).

Abu Hurairah radhiallahu’anhu mengatakan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka ketika jihad fi sabillillah sedang berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Tirmidzi)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklahberdoa.” (HR. Muslim)

Waktu yang Mustajab Untuk Berdoa

Dilansir dari rumaysho.com, ada 6 waktu terkabulnya doa yang bisa kita amalkan. Jika mendapati 6 kesempatan ini, jangan sampai disia-siakan untuk berdoa.

- Waktu sahur, waktu menjelang shubuh karena ketika itu Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa.

- Waktu di hari Jum’at, bisa jadi saat duduk imam di antara dua khutbah, bisa jadi pula ba’da Ashar sampai tenggelam matahari.

- Bulan Ramadhan yang penuh berkah

- Pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), karena sebaik-baik do’a adalah doa pada hari Arafah.

- Doa antara adzan dan iqamah.

- Doa selesai shalat lima waktu, bisa jadi setelah salam (bada dzikir), bisa jadi di akhir tahiyat sebelum salam.

3. Menghadap Kiblat sambil Mengangkat Tangan

Sebagai mana hadits dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)

Dari Salman radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan)

Cara mengangkat tangan:

Ibnu Abbas radhiallahu’anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan). (HR. Thabrani)

4. Memulai dengan pujian kepada Allah dan Bershalawat Atas Nabi SAW

Bagian dari adab ketika memohon dan meminta adalah memuji Dzat yang diminta.

Demikian pula ketika hendak berdoa kepada Allah.

Hendaknya kita memuji Allah dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia (Asma-ul husna).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada orang yang berdoa dalam shalatnya dan dia tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian beliau bersabda, “Orang ini terburu-buru.” kemudian beliau bersabda,

“Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)

5. Tidak Mengeraskan Suara

Karena kita memohon itu bukan kepada dzat yang tuli dan tidak pula kepada dzat yang jauh dari diri kita, tapi kepada dzat yang maha mendengar dan lebih dekat kepada diri kita.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)

Allah Ta’ala berfirman,

“Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra: 110)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Nabi Zakariya ‘alaihis salam, yang berdoa dengan penuh khusyu’ dan suara lirih.

“(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,

yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” (QS. Maryam: 2–3)

Dari Abu Musa radhiallahu’anhu bahwa suatu ketika para sahabat pernah berdzikir dengan teriak-teriak. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

“Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli dan tidak ada, sesungguhnya Allah bersama kalian, Dia Maha mendengar lagi Maha dekat.” (HR. Bukhari)

6. Khusyu, Merendahkan Hati, dan Penuh Keyaqinan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya': 90)

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai, dan lengah (dengan doanya).” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani)

Sehingga ketika kita berdo'a jangan sampai mengatakan ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau

Sebagai mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau’. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, karena tidak ada yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Jangan Tergesa-gesa

Karena tergesa-gesa agar segera dikabulkan, dan menghindari perasaan: mengapa do'aku tidak dikabulkan atau kalihatannya Allah tidak akan mengabulkan do'aku.

Sikap tergesa-gesa agar segera dikabulkan, tetapi doanya tidak kunjung dikabulkan, menyebabkan dirinya malas berdo'a.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan‘.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama dia tidak terburu-buru.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?” Beliau bersabda, “Orang yang berdoa ini berkata, ‘Saya telah berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan’. Akhirnya dia putus asa dan meninggalkan doa.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Sebagian ulama mengatakan: “Saya pernah berdoa kepada Allah dengan satu permintaan selama dua puluh tahun dan belum dikabulkan, padahal aku berharap agar dikabulkan. Aku meminta kepada Allah agar diberi taufiq untuk meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting baguku.”

8. Memperbanyak Taubat dan Memohon Ampun Kepada Allah

Dengan memperbanyak kita mendekatkan diri kepada Allah itu adalah merupakan sarana terbesar untuk mendapatkan cintanya Allah.

Dengan dicintai Allah, doa seseorang akan mudah dikabulkan.

Di antara amal yang sangat dicintai Allah adalah memperbanyak taubat dan istighfar.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak ada ibadah yang dilakukan hamba-Ku yang lebih Aku cintai melebihi ibadah yang Aku wajibkan. Ada hamba-Ku yang sering beribadah kepada-Ku dengan amalan sunah, sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka …jika dia meminta-Ku, pasti Aku berikan dan jika minta perlindungan kepada-KU, pasti Aku lindungi..” (HR. Bukhari)

Diriwayatkan bahwa ketika terjadi musim kekeringan di masa Umar bin Khatab, beliau meminta kepada Abbas untuk berdoa. Ketika berdoa, Abbas mengatakan, “Ya Allah, sesungguhnya tidaklah turun musibah dari langit kecuali karena perbuatan dosa. dan musibah ini tidak akan hilang, kecuali dengan taubat…”

9. Jauhi Mendoakan Keburukan, Baik Untuk Diri Sendiri, Anak, Maupun Keluarga

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra': 11)

“Kalau sekiranya Allah menyegerakan keburukan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka (binasa).” (QS. Yunus: 11)

Ayat ini berbicara tentang orang yang mendoakan keburukan untuk dirinya, hartanya, keluarganya, dengan doa keburukan.

Dari Jabir radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, jangan mendoakan keburukan untuk anak kalian, jangan mendoakan keburukan untuk pembantu kalian, jangan mendoakan keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi ketika seorang hamba berdoa kepada Allah bertepatan dengan waktu mustajab, pasti Allah kabulkan.” (HR. Abu Daud)

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Doa Agar Dipermudah Rezeki

ilustrasi berdoa
ilustrasi berdoa (ilustrasi)

Setiap manusia pasti ingin memiliki rezeki yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Selain itu, tidak ada pula manusia yang tak ingin mujur dan jauh dari sial selama hidupnya.

Untuk mendapatkan itu kita dianjurkan berusaha dan berdoa.

Sebagai seorang muslim, mempercayai ketetapan Allah tentang rezeki itu memang sebuah keharusan.

Tapi rezeki tidak akan datang sendiri jika kita bermalas-malasan dan tidak mau berusaha.

Ketika usaha kita sudah maksimal, jangan lupa juga berdoa agar kita segera dibukakan pintu rezeki oleh Allah SWT.

Dalam berdoa pun ada aturannya. Ada waktu-waktu dan cara mustajab agar mendapatkan rezeki yang halal dan berkah.

Anjuran amalan ini dikutip dari berbagai sumber:

1. Salat Dhuha 12 Rakaat

Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.

Sholat ini memiliki manfaat salah satunya memperlancar rezeki.

Katib Syuriyah NU Jember Kiai M.N. Harisudin menyarankan, agar seorang muslim melaksanakan salat Dhuha 12 rakaat, supaya tidak kekurangan rezeki.

Istiqomah melaksanakan salat Dhuha 12 rakaat setiap hari diyakini dapat mendatangkan rezeki berlimpah.

2. Perbanyak Zikir

Agar tidak sial, seorang muslim dianjurkan untuk membaca "Subhanallahi wabihamdihi" sebanyak 100 kali setelah salat Ashar.

Untuk mendapatkan keberuntungan, dilanjut dengan membaca "Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil ‘adzim", 100 kali secara rutin setelah salat Maghrib.

Selain setelah Ashar, zikir tersebut juga dianjurkan untuk dibaca 100 kali sebelum salat Subuh.

3. Membaca Surat Al Waqi'ah

Membaca Surat Al Waqiah satu kali setiap malam diyakini akan dijauhkan dari kemiskinan untuk selama-lamanya.

Ada pula yang menyarankan agar membacanya di pagi hari.

Bila dibaca 14 kali setiap selesai salat Ashar, maka orang tersebut akan mendapatkan balasan berupa kekayaan berlimpah, yang tidak akan ada habisnya.

Selain itu, masih ada beberapa anjuran mengenai keutamaan membaca Surat Al Waqiah.

4. Berbuat Baik dan Bersedekah Pada Orang Yang Membutuhkan

Orang yang berbuat baik kepada sesamanya dijanjikan kebaikan oleh Allah SWT.

"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Alqashash:84)

Nabi bersabda, "Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pada hambanya yang berbuat kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat." (HR. Ahmad)

Sedangkan bersedekah juga dapat membukakan pintu rezeki.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari).

5. Perbanyak Membaca Istighfar

Memperbanyak istighfar dan memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Di surat Nuh, Allah menceritakan wasiat yang disampaikan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada umatnya,

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10 – 12)

Ada sebuah kisah dari Hasan al-Bashri yang menunjukkan bagaimana manfaat rajin istighfar:

“Ada orang pernah mengadukan kepada Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Hasan menasehatkan, Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian setelah itu Hasan al-Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11/98)

6. Doa Memohon Diberi Kelancaran Rizki

1. Berlindung dari kefakiran

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kemiskinan, kehinaan. Dan aku berlindung kepada-Mu jangan sampai aku mendzalimi atau didzalimi.” (HR. Ahmad 8053, Abu Daud 1546 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

2. Doa agar semua utang dilunasi dan dihindarkan dari kefakiran

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan, jika kita hendak tidur, dianjurkan miring ke kanan, kemudian membaca doa,

“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu.

Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an).

Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah).

Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu.

Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim 2713)

3. Berlindung dari kelilit utang dan kedzaliman manusia

”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” (HR. Abu Dawud 1557)

4. Doa mohon rizki yang halal

Doa ini dibaca setiap selesai salam shalat subuh.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa berikut, setelah salam shalat Shubuh,

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah 925 dan dishahihkan al-Hafizh Abu Thahir)

5. Memohon kecukupan dengan yang halal

Dari hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,

“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Ahmad 1319, Tirmidzi 3563 dan dihasankan al-Hafizh Abu Thahir)

6. Memohon harta yang diberkahi

“Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendoakan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dengan doa di atas. (HR. Bukhari dalam shahihnya 1982 dan Bukhari Adabul Mufrad 653 dan dishahihkan al-Albani)

7. Meminta rizki ketika shalat

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ketika duduk antara dua sujud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa,

"Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).” (HR. Ahmad 2895).

Oleh sebab itu, jangan pernah remehkan doa yang satu ini. Mintalah restu dan doa kedua orangtua Anda agar dimudahkan dalam mendapatkan pekerjaan.

8. Memanfaatkan Doanya Para Malaikat

Bayangkan, makhluk yang selalu tunduk patuh terhadap perintah Allah dan tidak pernah bermaksiat kepada-Nya, mau mendoakan Anda.

Lalu, bagaimana caranya agar Anda didoakan oleh malaikat?

Mudah saja, Anda hanya perlu mendoakan teman Anda tanpa sepengetahuannya agar segera mendapatkan pekerjaan, maka secara otomatis malaikat akan mendoakan Anda persis seperti doa Anda kepada teman Anda tersebut.

Dalilnya adalah sebuah hadits Nabi yang berbunyi :

“Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan).

Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya.

Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (Shahih, HR. Muslim)

Jika ingin mendapat pekerjaan maka jangan berhenti berdoa dan berusaha karena tidak ada usaha yang mengkhianati hasil!

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved