Berita Palembang

Anis Saggaff: Seolah yang Digugat itu Rektor Unsri, FE Unsri Raih Akreditasi Internasional ABEST 21

Rektor Universitas Sriwijaya Anis Saggaff mengaku tak ingin reaktif menanggapi pemberitaan berjudul "Statuta Unsri Digugat KNNP ke Mahkamah Agung"

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ/HANDOUT
Magister Management (MM) Fakultas Ekonominya mendapatkan akreditasi internasional ABEST 21. 

Laporan wartawan sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Rektor Universitas Sriwijaya Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE mengakui tak ingin reaktif menanggapi pemberitaan berjudul "Statuta Unsri Digugat KNPP ke Mahkamah Agung" beberapa hari yang lalu yang seolah-olah Rektor yang digugat.

"Di dalam pemberitaan yang berita di masyarakat seolah rektor yang digugat. Padahal itu Permen Ristek Dikti. Mudah-mudahan Kementerian menjelaskan itu semua dan statuta berjalan seperti biasa," ungkap Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE, Jumat (8/3/2019).

Seperti diberitakan sebelumnya, ugatan statuta datangnya dari pihak Koalisi Nasional Peduli Pendidikan (KNPP) ke Mahkamah Agung Selasa (5/3/2019).

Sebelumnya, dalam salah satu portal media nasional menyebutkan jika Universitas Sriwijaya digugat statutanya ke Mahkamah Agung, dan minta dicabut statuta negerinya tersebut.

Sebab, pemohon dari pihak KNPP menilai statuta kampus negeri di Provinsi Sumatera Selatan tersebut cacat hukum.

Tidak hanya Unsri, tapi juga 5 kampus negeri lainnya juga masuk dalam gugatan tersebut. Seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Banjarmasin, Politeknik Samarinda, Politeknik Medan, dan Politeknik Ambon.

Berdasarkan Pasal 34 huruf b dan pasal 36 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, yang merupakan peraturan yang menjadi dasar pembentukan statuta perguruan tinggi, menyebutkan:

Pasal 34 huruf b: Semua peraturan pelaksanaan dari peraturan pemerintah yang mengatur mengenai Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi yang telah ada tetap berlaku, dan wajib disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah ini dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.

Sedangkan Pasal 36; Semua peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.

Terkait pemberitaan tersebut, selain mengadakan koordinasi dengan Rektor Unsri Anis Saggaf, Zulkarnain tentu masih akan mengecek pemberitaan tersebut dari segi apa pihak kampus memenuhi unsur melanggar statuta itu.

Karena, yang menetapkan statuta pada satu kampus bukan dari pihaknya, melainkan dari Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

"Statuta perguruan tinggi itu kan pakai Permen Ristek Dikti. Bentuk SKnya. Kita ada statuta yang baru terbit di 2018. Setelah statuta 2003 yang sudah usang. Sudah 15 tahun. Maka setelah terbitnya 2018 itu statuta yang lama tidak berlaku lagi. UU No 12 Tahun 2012. Pembuatan statuta itu tidak sertamerta oleh Menteri. Melalui panitia yang dibentuk oleh rektor dan dibahas di dalam Senat Universitas," jelas Anis yang merupakan Guru Besar Fakultas Teknik.

Forum Komunikasi Mahasiswa Sumsel Bersatu Ajak Jaga Persatuan dan Netralitas

Finalis Indonesian Idol Tahun 2007 ini , Tertangkap Memiliki Narkotika Jenis Sabu

Gaji 3 Bulan Belum Dibayarkan, Honorer di Pemkot Palembang Kelimpungan Ditagih Utang

Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE
Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Ketua ICMI Sumsel menjabarkan isinya yakni antara lain: keberadaan universitas mulai dari pendirian simbol yang digunakan, jumlah fakultas, struktur organisasi, keberadaan universitas, visi dan misi. Tercantum juga tentang senat univeraitas, dewan pengawas dan dewan kehormatan serta aturan tridarma secara umum.

"Selain itu berisi juga dengan aturan kepemimpinan. Mulai dari rektor sampai tatanan ke bawah," kata qori yang menjadi Dewan Hakim MTQ Mahasiswa Nasional bersama Prof Dr H Said Agil Husin Al-Munawwar MA.

Menurut pria keturanan Arab kelahiran Palembang 28 Oktober 1962, buah kasih pasangan Amnah binti Ali Al Habsyi dan Saggaff bin Muhammad Shahab, tercantum juga di dalam itu aturan yang.tegas khususnya yang menyangkut etika dan moral. Seperti masalah plagiasi, kriminal etika dan moral.

"Hasil itu diserahkan ke Menteri dan direview oleh tim kementerian untuk dibuat keputusan berbentuk Permen Ristek Dikti. Berkaitan ada yang menggugat, saya selaku rektor tidak tahu yang dimaksudkan itu. Karena itu yang kita tahu. Penggugatnya pun bukan dari dalam Unsri. Pada saat ini kita melaksanakan sesuai dengan aturan yang ada di dalam statuta. Kita patuh dengan Kementerian Ristek Dikti. Apalagi itu bentuknya Permen," kata alumni Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya pada tahun 1986.

Sementara Universitas Sriwijaya patut berbangga baru saja Magister Management (MM) Fakultas Ekonominya mendapatkan akreditasi internasional ABEST 21 (The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow) 21 Century Organization pada 7 Maret 2019.

Akreditasi internasional yang diterima FE Unsri ini dengan capaian good practice Award financial management concentration yang ditandatangani President ABEST 21 Fumio Itoh PhD dan Vice President ABEST 21 Ilker Baybars PhD.

"Akreditasi internasional ABEST 21. Magister Management (MM) sudah ketiga kalinya ikut. Tidak pernah tahun pertama langsung dapat. Tim dikomandoi dari Jepang, sebagian Indonesia dan negara lain. Ada juga dari Eropa. Ada yang harus kita isi. Ruang kuliah harus multi media. Sistem perkuliahan harus menggunakan IT. Standar internasional. Tim itu datang memeriksa, mana yang kurang kita perbaiki. Kurikulum. Baru tahun berikutnya datang lagi. Dia cek yang kurang kita perbaiki. Wawancara dengan pimpinan. Selaku rektor mendukung. Untuk detail tanyakan dengan Dekan Ekonomi," kata Anis Saggaff.

Menurut pria yang pada tahun 2007 memperoleh gelar doktor di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) bidang Steel and Composite Structures, ini awal Unsri untuk menuju internasionalisasi Unsri dalam roadmap 2021.

"Saya memilih 3 kelompok world class university karena tidak mudah. Tiga tahap itu internasionalisasi untuk level ASEAN. Mudah-mudahan dalam waktu dekat 2019, 2020 kita sudah mengajak semua kerjasama riset dengan negara ASEAN. Kita fokus kalaupun ada yang kerjasama dengan negara Barat, Jepang, Eropa. Tapi ASEAN kita besarkan dulu. Yang kedua nanti kita kalau sudah berhasil di level ASEAN, maka kita akan menuju level Asia. Setelah level Asia kita merambah level world (dunia)," beber Anis yang sejak duduk di kelas 6 SD sudah membantu ibunya sebagai kepala rumah tangga.

Bisa saja kata Anis, Unsri merambah Asean ada yang merambah ke Asia. Salah satu yang paling penting itu adalah standar proses tridarma pendidikan pengajaran, riset dan publikasi, pengabdian masyarakat. Itu semua harus berstandar yang disebut akreditasi.

"Orang akan bekerjasama dengan kita melihat akreditasi kita apa. Internasional hanya ada terakrediatasi kalau sudah dapat. Harapan saya jika sekarang ini Fakuktas Ekonomi dapat ABEST. Yang lain bisa nyusul. Selaku pimpinan yang backup semua prodi. Secara nasional kita perbaiki. Prodi itu berkembangnya bervariatif. Paling tidak saya catat ada 20 prodi (program studi) dibawa ke internasional. 10 di sosial, 10 di eksak," kata mantan Pembantu Rektor I periode 2012-2016 masa kepemimpinan Prof Badia Perizade. (Abdul Hafiz)

===

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved