Berita Palembang

Pasca Divisum, Cara Pembunuhan Istri Oleh Suami Sendiri di Palembang Terungkap

Setelah dilakukan visum, cara pembunuhan wanita yang ditemukan meninggal bersibah darah di Kawasan Kemang Manis Kota Palembang akhirnya terungkap.

Editor: Siti Olisa
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL
Tangis keluarga korban, menyambut jenazah korban Linda Fitria, Minggi (10/2). 

"Semalam kami nih baru makan-makan, potong Tumpeng, keluarga pada datang, Febri dan Linda juga datang. Katek Firasat sebelumnya. Kebetulan kami semalam merayakan ulang tahun adek Linda yang paling bungsu. Dia baru datang dari lampung."

"Selesai acara itu sekitar jam 21.00 WIB, anaknya yang paling tua tidur di rumah, sedangkan anaknya yang kecil-kecil dibawa balik oleh Febri. Memang Febri ini selalu jemput anaknya balik untul tidur di rumah. Kami gak ada curiga, kenapa dia bisa tega," jelas Mubinah (60) Ibu korban.

Menurut Mubinah, ketiga anak korban saat ini masih shock melihat ibunya meregang nyawa dengan tragis. Saat kejadian anak-anak dari Linda, Fajar (3) dan Fadilah (2) tengah tidur di dalam kamar sedangkan anaknya yang paling tua Nabila (15) tidur di rumah neneknya.

Kabar mengenai kematian Linda pertama kali diketahui oleh M Syarif (60) bapak dari korban. Saat pagi hari dirinya mendapat telepon dari orang bernama Deddi yang mengatakan menantunya tersebut terjun dari jembatan Ogan Kertapati, dengan menyebutkan ciri-ciri motor miliknya yakni Jupiter Hijau.

"Dari situ aku nak ngabari Linda, digedor pintunya gak dibuka, waktu saya intip sudah kaku bersimbah darah. Langsung dari situ dibawa ke RS," Ungkapnya.

Memang masalah ekonomi keluarga anaknya tersebut diduga menjadi faktor Febri tega menghabisi istrinya tersebut dengan senjata tajam di ruang tengah rumah di depan televisi.

"Dua tahun ini memang keduanya sering tengkar karena masalah ekonomi. Kalau sebelumnya Febri ini jualan pempek panggang namun, akhir-akhir ini dia enggak jualan lagi. Dia dari ojek aja," ungkapnya.

Usai dilakukan visum oleh pihak Rumah Sakit, jenazah Linda dibawa ke Rumah duka untuk diberangkatkan ke peristirahatan terakhir di pemakaman Puncak Sekuning. Sedangkan sang suami hingga saat ini, belum diketemukan usai melompat ke sungai.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang Komisaris Yon Edi Winara mengatakan, pihaknya segera melakukan olah TKP usai mendapatkan laporan.

"Kita olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara Palembang. Ditemukan 24 luka tebasan dan tusuk di sekujur tubuh korban," ujar Yon.

Sementara terkait laporan suami korban yang diduga melompat ke Sungai Musi, pihaknya sudah menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan Kantor SAR Palembang untuk melakukan pencarian.

"Korelasi antara kejadian tewasnya korban dan upaya bunuh diri suaminya masih kami dalami. Tim sudah kita terjunkan untuk menyelidiki peristiwa ini," ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved