Berita Palembang
Cerita Porter Bandara SMB II Palembang Diterapkannya Bagasi Berbayar, Sehari Cuma Dapat Rp10 Ribu
Porter Balido di Bandara SMB mengeluhkan sepinya calon penumpang pesawat sehingga memengaruhi pendapatannya sejak diberlakukannya tarif bagasi
Penulis: pairat | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Pairat
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca naiknya harga tiket pesawat terbang dan berlakunya tarif bagasi oleh maskapai penerbangan Lion Air membuat para Porter di bandara ikut terkena imbasnya.
Pantauan Sripoku.com pada Sabtu (9/2/2019) siang tampak beberapa Porter seperti dari Balido dan Prikopau tengah menunggu calon penumpang pesawat yang akan mengenakan jasanya.
Edwin Saris salah seorang Porter Balido di Bandara SMB mengeluhkan sepinya calon penumpang pesawat sehingga memengaruhi pendapatannya sejak diberlakukannya tarif bagasi.
• Jalan Palembang-Betung Macet Panjang Pengendara Terjebak Empat Jam, Berikut Faktor Penyebabnya
• Terkait Temuan 6 Ribu Ton Beras Rusak di Gudang OKU Timur, Direktur Pengadaan Bulog Angkat Bicara
• BREAKING NEWS : 6 Ribu Ton Beras Ditemukan Membusuk di Gudang Bulog OKU Timur
"Penumpang lumayan sepi kalo ado jugok mereka sudah ngurangi bagasi mereka dan cuma barang bawaan cabin dan jujur kalo sekarang cuma bawak balek Rp 20 ribuan setelah setoran" ungkap Edwin.
Diketahui pria yang mengaku sudah 6 tahun lamanya bekerja sebagai Porter Balido ini cukup menyayangkan dengan naiknya harga pesawat dan berlakunya tarif bagasi, yang dulunya bisa mengantongi Rp 60 ribuan kini hanya membawa Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu saja per hari.
Senada dengan itu, Liswani, Manager Kopkar Pura II Balido Palembang saat dihubungi Sripoku.com via sambungan telepon mengaku kini pendapatan porter turun hingga 70 persen.
• Aiptu Erwin Alias Wen Nago, Polisi Menyamar Jadi Ibu-ibu untuk Tangkap Copet di Pasar 16 Ilir
• Petani di Ogan Ilir Ini Kepergok Simpan Narkoba Sabu-sabu Seharga Rp26 Juta, Berikut Kronologisnya
• Hutan Bakau di Pantai Timur OKI yang Disenangi Kepiting Bakau Perlu Pelestarian, Berikut Faktornya
"Biasanya mereka bisa mengantongi pendapatan bersih Rp 100 ribu setiap harinya setelah dipotong setoran ke Balido Rp 35 ribu, tapi kini setiap hari mereka hanya bisa mengantongi pendapatan Rp 10-20 ribu saja" Ungkap Liswani.
Meski sepi penumpang bandara yang menggunakan jasa porter mereka tetap bertugas dan mengandalkan bisa melayani bagasi penumpang umroh.
"Harapannya cuma penumpang jemaah umroh itu pun hanya satu kali dalam seminggu tapi mau tidak mau kondisi bandara memang sepi harapannya tiket kembali normal dan penumpang bisa ramai lagi" ungkap Liswani.
• Lantik Puluhan Pejabat, Kholid Minta Pejabat untuk Mencontoh Kinerja Kades di Kecamatan Cempaka
• Target Satu Dapil Satu Kursi, Langkah Ini yang Dilakukan Setiap Kader PKS di Sumsel
• Bawaslu Lahat Temukan Baliho Caleg DPR RI Dapil Sumsel di Halaman Masjid, Ini Gambar Balihonya
Penurunan pendapatan poter juga juga berimbas bagasi berbayar oleh Lion karena penumpang yang tahu penerapan bagasi berbayar tidak lagi membawa barang barang.
Hanya membawa tas jinjing atau koper kecil saja yang cukup di kabin sehingga tidak memerlukan jasa poter.
"Kalau penumpang yang tidak tahu bagasi Lion berbayar ya banyak yang meninggalkan bagasinya ada pula yang memberikannya ke poter untuk disantap bersama karena lebih mahal biaya bagasi daripada harga oleh-oleh yang akan dibawa," jelas Liswani.
