Berita Palembang
Pembangunan Jalan Tol Palembang-Tanjung Api Api Sepanjang 69,8 Kilometer Habiskan Dana Rp 10 Triliun
Pembangunan Jalan Tol Palembang-Tanjung Api Api Sepanjang 69,8 Km Habiskan Rp 10 Triliun. Lihat Denah Lokasinya
Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Sudarwan
Pembangunan Jalan Tol Palembang-Tanjung Api Api Sepanjang 69,8 Km Habiskan Rp 10 Triliun. Lihat Denah Lokasinya
Laporan wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pembangunan proyek Jalan Tol Palembang-Tanjung Api Api belum sepenuhnya dikerjakan.
Mega proyek Jalan Tol Palembang-Tanjung Api Api tersebut masih terkendala pembebasan lahan yang ada di lokasi.
Proyek Jalan Tol Palembang-Tanjung Api Api diklaim sudah menjalankan Peraturan Presiden (Perpres).
Ada empat tugas yang sudah dilaksanakan yaitu uji kelayakan, menyusun amdal, desain awal hingga menyusun dokumen pembebasan lahan.
Sebenarnya pada Maret 2017 keempat tugas itu sudah selesai tetapi ada sedikit revisi dari pembebasan lahan.
Manajer Proyek PT Hutama Karya, Hasan Turcahyo mengatakan, saat ini ada delapan penetapan lokasi pembebasan lahan dan itu yang mengurus dari pihak kementerian PU.
Apabila penetapan lokasi pembebasan lahan sudah selesai maka semuanya akan diserahkan ke Hutama Karya dan mulai melakukan pekerjaan.
“Saat ini kita masih menunggu dari Kementerian PU untuk pembebasan lahan. Apabila sudah selesai maka itu akan diserahkan ke kita,” jelasnya kepada Sripoku.com, Kamis (31/1/2019).
Target pembangunan proyek membutuhkan waktu tiga tahun dengan rincian dana yang dihitung dari sembilan hingga Rp 10 trilliun.
Untuk teknologi masih belum bisa dipastikan karena masih menunggu perencanaan teknik akhir.
“Sembilan hingga 10 Trilliun dana yang akan dihabiskan untuk membangun tol itu, saat ini kondisi di lapangan belum ada pekerjaan,” ujarnya.
Jalan Tol Palembang-TAA itu nantinya akan terhubung langsung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pelabuhan hingga nantinya dari tol itu bisa nyambung ke tol Palembang-Jambi.
Nantinya ada jalan simpang susun di dekat Musi Landas.
“Tol itu dibuat biar nantinya tidak macet untuk ke KEK dan pelabuhan. Kalau untuk ke Jambi nanti ada di dekat Musi Landas,” ujarnya.
“Kita juga mengimbau untuk masyarakat sekitar yang ada disana jangan mudah menjual tanah kepada pihak yang menawar dengan harga murah,” kata Hasan.
Sebelumnya, pembangunan tol TAA diproyeksi sepanjang 90 km.
Setelah dilakukan penyesuaian, kini menjadi 69,8 km.
Pembangunan tol ini berdasarkan penugasan karena masuk proyek strategis nasional.
Tol Palembang-TAA akan dibangun dengan panjang 69,8 km dengan lebar ruang milik jalan (rumija) 60 meter.
Pembangunan mega proyek ini dibagi menjadi tiga seksi.
Yakni seksi I (ruas Musi Landas-Gasing) dengan panjang 13,029 km.
Seksi II (ruas Gasing-Telang) sepanjang 20,299 km.
Dan seksi III (ruas Telang-Tanjung Api Api) dengan panjang 36,466 km.
Dikatakan Hasan, sistem pengerjaan tol ini sama seperti Palindra.
Lahan yang sudah dibebaskan akan langsung dikerjakan.
Tujuannya agar penyelesaian dapat sesuai dengan target.
“Rencananya keberadaan jalan tol ini akan berada di sebelah timur jalan yang telah ada hingga ke Jalan Pelabuhan Tanjung Api-Api.
Tol TAA terbagi tiga titik yakni titik nol yang merupakan pintu gerbang berada di Sembawa, Banyuasin hingga mulut pelabuhan,” ujarnya.
Jalan tol itu akan berawal dari kawasan Musi Landas menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TAA, tepatnya ke batas hutan lindung.
Sisanya, masih sekitar 10 kilometer (km) menuju Pelabuhan Tanjung Carat yang sudah masuk ke otoritas pelabuhan.
“Jalan Tol TAA itu direncanakan menjadi akses utama menuju KEK TAA dari Palembang,” ujarnya.