Kisah Shukri, Pemuda yang Ingin Jadi Marbot Masjid Sampai Akhir Hayat, Ikhlas Meski Gajinya Kecil

Keinginan yang kuat untuk berbakti kepada agama membuat pemuda bernama Mohd Shukri Minhat (23) ini memutuskan untuk menjadi marbot masjid.

Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Sudarwan
My Metro
Mohammad Shukri Minhat Menikmati Hidupnya Menjadi Marbot. 

SRIPOKU.COM -- Keinginan yang kuat untuk berbakti kepada agama membuat pemuda bernama Mohd Shukri Minhat (23) ini memutuskan untuk menjadi marbot masjid.

Sejak 2015, ia menjadi marbot di Masjid Al-Mujib, Kampung Durian Daun, Masjid Tanah.

Meski hanya bergaji 300 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 1 juta, Shukri sudah memantapkan hatinya untuk menjalani pekerjaannya tersebut setiap hari.

Dilansir dari My Metro, Shukri mengatakan, meski gaji yang ia terima kecil dan tak cukup untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari, ia tetap melakukan pekerjaan yang diamanahkan kepadanya dengan ikhlas.

Beberapa tugas yang ia lakukan antara lain menyapu, memotong rumput, membersihkan karpet di dalam masjid, membersihkan tempat penyimpanan air, melipat sejadah dan menyusun rehal (Alat yang sering digunakan sebagai tempat untuk meletakkan Al-Qur'an saat akan dibaca).

Menurut Shukri, bekerja sebagai marbot membuat hatinya menjadi lebih tenang.

Bahkan ia mengaku solat lima waktunya semakin terjaga, meskipun dulu ia pernah menerima gaji yang jauh lebih besar saat masih di Kuala Lumpur.

Ya, sebelum menjadi marbot masjid, Shukri pernah bekerja di Kuala Lumpur dengan gaji yang lebih besar, setelah mengikuti tes Sijil Pelajaran Malaysia (SPM).

Sebagai salah seorang marbot masjid termuda di Malaysia, Shukri memulai pekerjaannya setiap pukul 1 siang hingga malam hari.

Menurutnya, saat pulang ke kampung halaman setelah bekerja di Kuala Lumpur, ia sering membantu membersihkan dan merawat masjid tanpa mengharapkan upah sama sekali.

Hal itulah yang menjadi awal sebelum ia akhirnya ditunjuk menjadi marbot masjid.

MOHD Shukri saat membersihkan dan menyusun rehal.
MOHD Shukri saat membersihkan dan menyusun rehal. (Nazri Abu Bakar/My Metro)

===

"Kalau pagi hari saya bekerja menjaga toko. Jam 12 siang saya baru pergi ke masjid untuk solat Zuhur berjemaah dan mulai bertugas sebagai marbot setelahnya," ujar Shukri.

"Memang pekerjaan ini tidka populer tapi saya berterima kasih kepada pihak masjid yang sudah sudi memberikan kepercayaan kepada saya."

"Saya tak pernah malu melakukan pekerjaan ini, malah saya ingin terus melakukannya sampai saya meninggal dunia nanti, saya lebih tenang duduk di masjid walaupun gaji saya kecil."

"Sebenarnya, inilah cara terbaik bagi saya untuk mendekatkan diri dengan Allah dan menjaga tiang agama, yaitu solat lima waktu," ucap Shukri kepada awak media.

Anak bungsu dari enam bersaudara yang sering dipanggil Bob ini juga mengaku kerap terlena dan melupakan solat selama bekerja di Kuala Lumpur.

Hal itulah yang lambat laun membuatnya memutuskan untuk kembali pulang ke kampung halamannya.

Shukri juga mengatakan, ia sering membantu memasangkan sistem audio setiap kali ada pendakwah yang akan menyampaikan ceramah di masjid.

"Tidak apa-apa tak ada hiburan, karena saya suka dengan pekerjaan saya ini, lebih baik duduk di masjid daripada melakukan kegiatan yang tak ada manfaatnya," ujar Shukri.

===

Video Kisah Polwan Iptu Merry Agustina Pernah Diancam Samurai Saat Gerebek Bandar Narkoba

Kisah Andriansyah Warga Tinggal Rumah Beralas Terpal Jadi Rumah Permanen

Kisah Unik Selama Tontowi Ahmad Berpasangan dengan Liliyana Natsir, Tak Pernah Bertukar Benda ini

Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW, Jibril Tak Sanggup Melihat Wajah Rasulullah saat Sakaratul Maut

Kisah Mantan Suporter AC Milan Dagang Soto di Italia

===

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved