Ibu Tiga Anak Ditinju Sampai Berdarah Saat Pergoki Suami Cabuli Putrinya Sendiri di Semak-semak

SRIPOKU.COM, PONTIANAK -- HM, warga Parit Demang, Pontianak Selatan, tak menyangka pilihannya untuk menikah justru mendatangkan kepahitan yang sangat menyakitkan.

Wanita yang juga seorang janda ini awalnya mengaku tertarik dengan seorang pria berinisial RM beberapa tahun lalu, sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.

Sebelum menikah, HM sendiri  telah memiliki dua orang anak, satu masih balita.

Namun, beberapa waktu lalu ia seakan disambar petir ketika melihat secara langsung perbuatan bejat sang suami terhadap putrinya yang masih berusia 13 tahun.

Hal ini diungkapkan Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana kepada Tribunpontianak.co.id, saat dijumpai di Kota Pontianak, Senin (28/1/2019).

Devi menceritakan bahwa kejadian ini terkuak saat sang istri memergoki sang suami mencabuli sang putri di semak-semak dekat didekat rumah mereka.

Sang istri pun histeris dan menanyakan alasan sang suami melakukan hal keji tersebut kepada sang putri.

Tak ambil pusing, sang suami pun lantas melayangkan tangannya berkali-kali ke wajah dan tubuh istrinya.

"Dia ini lihat suaminya lagi melakukan perbuatan pelecehan seksual terhadap anaknya di semak-semak."

"Langsung bertanya kenapa kamu lakukan itu kepada anak aku. Suaminya bilang "diam jak kau", langsung di tinju istrinya ini sampai berdarah-darah, melaporlah si istri ini ke Polresta unit PPA," ungkapnya.

Pada saat melapor, Devi mengatakan bahwa sang istri pun menceritakan sebab musabab ia dianiaya hingga berdarah oleh sang suami.

"Ditanyakanlah sebabnya, apa sebab ibu ini dianiaya, diapun cerita, bahwa dia dapatkan suami ini tiduri anaknya," jelas Devi.

Devi pun mengungkapkan saat ini kondisi sang HM beserta 3 orang anaknya sangat memprihatinkan.

Ia yang dahulu menggantungkan hidupnya dari penghasilan sang suami saat ini harus menghidupi ketiga anaknya seorang diri.

Devi pun berharap, pihak terkait ataupun ada warga yang hendak membantu keluarga HM untuk keluar dari jeratan ekonomi yang sulit akan pihaknya atarkan langsung ke lokasi korban.