Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW, Saat Rasulullah Menangis Terisak-isak Ketika Sholat Malam

setelah Rasulullah SAW mengangkat tangannya takbiratul ihram, ketika dia memasuki surat yang dibacanya, Rasulullah menangis terisak-isak.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Candra Okta Della
mtf-online.com
Nabi Muhammad SAW. 

SRIPOKU.COM - Kisah hidup Rasulullah SAW yang menunjukkan betapa tingginya sifat kasih sayang baginda.

Melalui kisah-Nya diharapkan dapat menjadi suri tauladan bagi seluruh umat-Nya di seluruh penjuru dunia.

Ditengah musimpolitik berapa banyak saudara kita muslim yang terang terangan membuka aib orang laian bahkan sampai memfitnah, mari kita teladani baginda Rasul.

Kali ini Sripoku.com akan menyajikan kisah saat Rasulullah menangis di malam hari yang membuat Siti Aisyah menjadi bingung.

Siti Aisyah pernah bercerita bahwa di tengah malam, Rasulullah SAW pernah bangun. Dia menemuinya dan mengatakan: “Hai Aisyah, izinkanlah saya beribadah kepada Tuhanku.”

Aisyah berkata, “Ya Rasulullah, aku senang engkau dekat denganku. Tetapi aku juga lebih senang jika engkau beribadah kepada Tuhanmu.”

Lalu Rasulullah SAW mengambil gharibah (wadah air), satu-satunya perkakas rumah tangga di rumahnya untuk berwudhu dan menunaikan ibadah salat.

Siti Aisyah bercerita, segera saja setelah Rasulullah SAW mengangkat tangannya takbiratul ihram, ketika dia memasuki surat yang dibacanya, Rasulullah menangis terisak-isak.

Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW, Besarnya Kesabaran Rasulullah saat Diludahi Oleh Wanita Tua

Kisah Nyata, Rajin Lakukan Ini Pemuda Buta Miskin Nikahi Gadis Tercantik & Kaya Lewat Mimpi

Dibongkar Raffi Ahmad, Akhirnya Terungkap Inilah Arti Nama Hotman Paris, Bukan Nama Panggung!

Begitu pula ketika sujud, janggutnya basah karena air matanya.

Usai sholat, ketika Bilal memberitahukan bahwa sesaat lagi akan masuk waktu subuh, Rasulullah SAW masih terisak-isak menangis.

Bilal bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa engkau menangis padahal Allah SWT telah mengampuni dosa-dosamu baik yang terdahulu maupun yang kemudian?” Waku itu Rasululah SAW menjawab, “Bukankah aku belum menjadi hamba yang bersyukur?”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Pada malam ini turun satu ayat suci Alquran. Celakalah orang yang membaca ayat Alquran ini, tetapi tidak merenungkan maknanya.”

Kemudian Rasulullah membacakan ayat: “Sesungguhnya dalam penciptaan angit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS 3:190).

Nabi SAW mengajarkan kepada kita bagaimana cara melakukan salat malam.

Pertama, ketika salat malam, sholatlah dua rakaat, karena Rasululah SAW paling sering melakukan sholat malam dua rakaat-dua rakaat (matsna-matsna).

Sesudah empat kali dua rakaat (berarti delapan rakaat), anda lakukan sholat dua rakaat lagi yang disebut dengan salat syafa’.

Pada rakaat pertama, dan baca Surah Al-Fatihah dengan Al-Kafirun, dan pada rakaat yang kedua, Anda baca Surah Al-Fatihah dengan Al-Ikhlash.

Kemudian tunaikanlah salat witir satu rakaat.

Bacalah Surah Al-Fatihah, Al-Falaq dan Surah An-Nas. Kemudian bacalah istighfar sebanyak tujuh puluh kali (astaghfi rullaha rabbi wa atubu ilaih). Aku memohon ampun kepada Allah Tuhanku dan kembali kepada-Nya.

Usai istighfar, sebelum rukuk bacalah doa: “Hadza maqamul ‘aidzi bika minannar” (Ya Allah, inilah saya yang berlindung kepada-Mu dari api neraka) sebanyak tujuh kali.

Agar Tak Tinggalkan Bekas , Berikut 3 Cara Memajang Hiasan Di Dinding Tanpa Paku

Berita Terbaru Longsor di Gowa: Jumlah Korban Ditemukan Jadi 45 Orang. Berikut Daftar Nama Korban

Berita Terbaru Longsor di Gowa: Jumlah Korban Ditemukan Jadi 45 Orang. Berikut Daftar Nama Korban

Setelah itu mohonkanlah ampunan bagi kaum mukminin dan mukminat. Sebut nama mereka satu per satu. Paling sedikit empat puluh orang. Ucapkanlah rabbighfirli .. wa, .. dan seterusnya. Kemudian kita berdoa apa saja.

Lalu kita rukuk, iktidal, sujud, tasyahud dan seterusya.

Insya Allah, Anda akan merasakan kenikmatan menangis pada waktu dini hari.

Menangis di hadapan Allah SWT, namun ini semua dilakukan pada saat salat sunnat, tidak pada sholat fardhu.

Mengapa? Karena saat sholat fardhu, kita dianjurkan untuk memperpendek bacaan salat, sebab boleh jadi ada orang yang hendak melakukan keperluannya di tempat lain.

Mungkin juga ada orang yang sangat tua, atau ada di antara pengikut shola tyang sedang sakit.

Karena itu, Rasulullah SAW hanya memperpanjang sholatnya pada saat beliau menunaikan ibadah salat malam.  

Pada sholat fardhu, beliau tidak melazimkan sholat yang panjang.

Dalam sebuah hadist qudsy disebutkan ada empat tanda orang-orang yang diterima salatnya.

Pertama, dia datang untuk melaksanakan salat dengan merendahkan diri kepada-Nya. Kedua, tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Ketiga, tidak mengulangi lagi maksiatya kepadaAllah SWT. Keempat, menyayangi orang-orang miskin.

Artinya, kalau seeorang menemukan empat tanda-tanda di atas, insya Allah dia akan menemukan ke nikmatan salat dalam bentuk yang lan.

Dia merasakan manfaat di dalam kehidupannya. Ada kenikmatan tertentu yang dia peroleh dari ibadah salatnya. Bukan hanya kenikmatan menangis, tetapi juga kenikmatan yang lain.

(Sumber : Renungan-renungan Sufistik oleh Jalaluddin Rakhmat)

===

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved