Niat dan Bacaan Sholat Gerhana Bulan Supermoon, Lengkap Tata Cara Sholat & Cara Motret dari HP
Niat sholat gerhana bulan supermoon, dari bacaan hingga tata cara sholat. Lengkap dengan cara abadikan fotonya lewat handphone atau DSLR.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM - Malam ini Senin (21/1/2019) fenomena gerhana bulan supermoon atau bulan purnama akan menyapa bumi.
Beruntungnya, Supermoon dapat disaksikan di langit Indonesia mulai matahari terbenam hingga sebelum jajar.
Saat terjadinya fenomena alam ini, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan Sholat Gerhana.
Dilansir oleh Tribunpontianak, Kepala Lembaga Astronomi dan Penerbangan (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, supermoon yang terjadi berbarengan dengan blood moon tidak bisa terlihat di Indonesia.
"Gerhana bulan total (blood moon) tidak bisa terlihat karena saat itu di Indonesia siang hari," katanya dilansir dari situs resmi Lapan.
Di balik fenomena alam gerhana bulan yang akan terjadi, tentu tersimpan kebesaran dari Allah.
Oleh karena itu bagi mereka yang beragama Islam sangatlah disarankan untuk melakukan salat gerhana bulan.
Salat yang dilakukan saat gerhana bulan disebut dengan salat khusuf; sedangkan saat gerhana matahari disebut dengan salat kusuf.
• Sering Dimakan, Ini Penyebab Istri Ustaz Maulana Meninggal hingga Permintaan Terakhirnya Terungkap
• Malam Ini Supermoon, Ini Amalan Saat Gerhana Bulan dan Cerita Ketika di Zaman Rasulullah
• Jadwal Babak 16 Besar Liga Champion 2018/2019 MU vs PSG, Liverpool vs Bayern Munchen
Tata cara pelaksanaan
Salat gerhana dilakukan dua rakaat dengan 4 kali rukuk yaitu pada rakaat pertama, setelah rukuk dan Iktidal membaca Al Fatihah lagi kemudian rukuk dan iktidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa.
Begitu pula pada rakaat kedua.
Bacaan Al-Fatihah pada salat gerhana bulan dinyaringkan sedangkan pada gerhana Matahari tidak.
Dalam membaca surat yang sunnat pada tiap rakaat, disunnatkan membaca yang panjang.
Hukum shalat gerhana adalah sunnah muakkad berdasarkan hadis Aisyah.
Rasulullah dan para sahabat melakukan di masjid dengan tanpa azan dan ikamah.
Dilansir oleh Tribunjabar, berikut tata cara sholat gerhana bulan maupun gerhana matahari, seperti dikutip dari laman rumaysho.com;
1. Niat sholat gerhana di dalam hati mengerjakan sholat gerhana.
Niat untuk imam:
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala."
Niat untuk makmum:
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
3. Ketiga, membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
Karena keterbatasan orang yang mampu membaca suratan panjang, maka bacaan imam pada pilihan suratan yang pendek pun tidak mengapa.
4. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
• Tak Rela Dimadu, 7 Artis Cantik Ini Pilih Bercerai dari Suami, Ada yang Menikah hingga 3 Kali!
• Buron Empat Tahun Pembobol Rumah di Desa Nirwana Keok Ditembak Petugas
• Tak Hanya Baju, Syahrini Ketahuan Gunakan Gelang Couple dengan Reino Barrack, Sudah Go Public?
7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
8. Bbangkit dari ruku’ (i’tidal).
9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
11. Tasyahud.
12. Mengucap salam.
Nah, setelah selesai mengerjakan sholat gerhana, imam disunahkan menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan hamba sahaya.
• Aksi Penolakan Larangan Parkir di Jalan Jenderal Sudirman, Kembali Datangi Kantor Walikota Palembang
• Vlog Bedah Buku Kisi-kisi Soal SBMPTN dan SNMPTN 2019 Paling Best Seller
• Manny Pacquiao Tantang Floyd Mayweather Jr Kembali dari Masa Pensiun
Bisa Diabadikan Lewat Foto
Dilansir oleh Tribunmakassar, fenomena Supermoon dapat diabaikan lewat foto.
Marufin menerangkan momen itu dapat diabadikan lewat berbagai jenis kamera mulai dari DSLR hingga kamera handphone.
"Tinggal pakai setting pencahayaan paling minimal," ujarnya.
Mengingat musim penghujan di Indonesia, kemungkinan Supermoon terlihat hanya 50:50.
Jika tak ada awan mendung, Supermoon dapat terlihat jelas.
"Saat ini puncak musim hujan, tapi ada vortex atau pusaran udara di sebelah barat Kalimantan."
"Itu (vortex) membuat awan hujan berkumpul di sana, sehingga Jawa khususnya bagian barat relatif sedikit hujan," sambungnya.
===