Gagal di TWK, Ternyata Ini Nilai Kahiyang Ayu Kenapa Tak Lolos CPNS, Jokowi Sampai Ungkapkan Ini

Gagal di TWK, Ternyata Ini Nilai Kahiyang Ayu Kenapa Tak Lolos CPNS, Jokowi Sampai Ungkapkan Ini

Penulis: candra okta della | Editor: Hendra Kusuma
Kolase Sripoku.com/Instagram
Kahiyang Ayu. 

Gagal di TWK, Ternyata Ini Nilai Kahiyang Ayu Kenapa Tak Lolos CPNS, Jokowi Sampai Ungkapkan Ini

SRIPOKU.COM - Kahiyang Ayu menjadi contoh anak pejabat publik yang secara jujur mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). 

Ketika itu Kahiyang dinyatakan gagal dan tak berhak menjadi seorang ASN. 

Jokowi sebagai ayah sekaligus Calon Presiden nomor urut 01 dalam Debat Pilpres 2019 pertama telah digelar pada Kamis (17/1/2019) pukul 20.00 WIB.

Bangga jika anaknya berlaku jujur, dan ia pun tak melakukan kecurangan dengan membantu anaknya. 

Dalam debat perdana, Jokowi menyebut anaknya ada yang tak lulus seleksi CPNS. 

Hal itu berawal ketika Jokowi mengatakan proses seleksi aparatur sipil negara (ASN) di era pemerintahannya sudah berjalan transparan dan akuntabel.

Saking transparannya, ia menyebut putrinya sendiri, Kahiyang Ayu, tidak lolos seleksi CPNSpada 2017 lalu.

Tanggal Pernikahan hingga Sosok Wanita, Ini Sederet Fakta Ahok yang Dikabarkan Segera Menikah!

9 Tahun Mendekam di Penjara, Abu Bakar Baasyir Akhirnya Bebas, Terkuak Ini Alasan Jokowi!

Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel Terpilih H Herman Deru SH MM dan Ir H Mawardi Yahya, berjalan di belakang di belakang Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan Mendagri Tjahjo Kumolo pada acara kirab sebelum dilantik secara resmi menjadi gubernur dan wakil gubernur Sumsel periode 2018-2023, Senin (1/10/2018) di Istana Negara Jakarta.
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel Terpilih H Herman Deru SH MM dan Ir H Mawardi Yahya, berjalan di belakang di belakang Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan Mendagri Tjahjo Kumolo pada acara kirab sebelum dilantik secara resmi menjadi gubernur dan wakil gubernur Sumsel periode 2018-2023, Senin (1/10/2018) di Istana Negara Jakarta. (Dok. Humas Pemprov Sumsel)

"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel," ujar Jokowi.

"Dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan."

"Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek."

"Anak saya tidak bisa terima di situ karena memang tidak lulus."

Setelah Debat Perdana Pilpres, Capres 02 Menang Telak vs Capres 01 Ini Hasil Akhir Poling Dibuat ILC

Ada yang jadi Perampok, 3 Jebolan Indonesian Idol Ini Berurusan dengan Polisi, No 2 Ngaku Dijebak!

ayanggkahiyang
instagram.com/ayanggkahiyang

Lalu, bagaimana faktanya?

Dikutip dari Kompas.com, pada 2017 lalu Kahiyang Ayu memang mengikuti seleksi

Kahiyang mengikuti tes CPNS sebagai Pemeriksa Pertama Pemerintah Kota Surakarta.

Berdasarkan keterangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)

Yuddy Chrisnandi saat itu, pihaknya menjamin tidak ada keistimewaan yang diberikan kepada putri presiden tersebut.

"Anak presiden saja enggak dapat fasilitas dari jabatan ayahnya tidak jadi prioritas dan tidak KKN," kata Yuddy pada 3 November 2014 lalu.

"Masak anak saya mau begitu. Malu sama presiden dong."

Total capaian poin Kahiyang pada saat itu adalah 300.

Terdiri dari nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 50, Tes Intelegensia Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 155.

Merujuk pada peraturan CPNS saat itu, seorang peserta CPNS dinyatakan lolos bila memenuhi

passing grade 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP.

Selain Gusi berdarah, 7 Tanda Tubuh Sedang Mengalami Gangguan Kesehatan, Segera Lakukan Pengobatan!

Pantes Makin Digilai Banyak Wanita, Ternyata Ini 5 Sumber Kekayaan Sule Pasca Cerai dari Lina!

Vanessa Angel Jadi Tersangka, Anwar Fuady Geram, Minta Polisi Hukum Seberat-beratnya Bikin Malu

ayanggkahiyang
instagram.com/ayanggkahiyang

Jokowi Bantah Anggapan Ma'ruf Banyak Diam Selama Debat

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo membantah anggapan bahwa cawapresnya,

Ma'ruf Amin, banyak diam selama debat kandidat pilpres berlangsung.

"Diam bagaimana, jawab beberapa kali," kata Jokowi kepada wartawan di sela kunjungan kerjanya di Garut, Jumat (18/1/2019).

Jokowi lalu menyinggung soal Ma'ruf yang menjawab mengenai isu terorisme.

Dalam debat, Ma'ruf menyatakan terorisme bisa terjadi karena ada penyebabnya meliputi pemikiran atau kondisi ekonomi.

Oleh karena itu, penyelesaian terorisme harus dimulai dengan menyelesaikan dua akar permasalahan itu.

Jokowi hanya mengangguk-anggukan kepala tanda setuju saat Ma'ruf bicara.

"Jawab terorisme dari A sampai Z, dijawab semua sama Pak Ma'ruf," kata Jokowi.

Pantauan Kompas.com dalam debat di Hotel Bidakara, semalam, Ma’ruf berbicara sebanyak

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saling berpelukan dengan pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maaruf Amin usai mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme.
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saling berpelukan dengan pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maaruf Amin usai mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima)

lima kali dengan total durasi selama 4 menit 16 detik.

Sementara itu, Jokowi berbicara sebanyak 21 kali, termasuk saat memaparkan visi misi dan memberikan pernyataan penutup.

Total durasi saat Jokowi berbicara yaitu 23 menit 46 detik.

Di awal-awal debat, Ma’ruf hanya menyatakan dirinya mendukung apa yang

diungkapkan Jokowi ketika moderator menanyakan apakah ia ingin menambahkan sesuatu atau tidak karena masih tersisa.

“Saya tidak menambah, saya mendukung pernyataan Pak Jokowi,” kata Ma’ruf saat segmen kedua terkait pertanyaan soal penegakan hukum dan HAM.

Sementara cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno bicara lebih banyak dan lebih panjang dibandingkan Ma'ruf.

Berdasarkan pemantauan Kompas.com, Prabowo Subianto berbicara sebanyak 19 kali, sementara Sandiaga berbicara sebanyak 10 kali.

Jika dibandingkan, total durasi Prabowo berbicara, yaitu 21 menit 11 detik, sedangkan Sandiaga berbicara selama 7 menit 21 detik.

Ma'ruf beralasan, debat pertama penekanannya lebih kepada capres untuk menunjukan keunggulannya. Karena itu, Jokowi yang lebih banyak bicara.

"Tapi saya katakan debat itu kan pertama lebih ke Presiden, dia harus lebih dominan, saya hanya menambah saja," kata Ma'ruf di kediamannya, Menteng, Jakarta.

"Karena dia Presiden. Makanya tadi malam pun saya tidak banyak bicara. Hal-hal yang perlu saya tambahkan saja."

Lagi pula, kata Ma'ruf, yang banyak ditanyakan dalam debat adalah hasil kerja Jokowi selama empat tahun memerintah.

Karena belum masuk dalam pemerintahan, Ma'ruf merasa tak berwenang mengomentari hal tersebut.

"Masalah yang banyak berkembang tadi malam itu masalah yang kebijakan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," jelas Ma'ruf.

"Kan tidak pantas saya yang jawab, yang lebih tahu soal itu Pak Jokowi, nah gitu saya kira."

"Kalau sudah dijelaskan oleh Presiden, ya saya tinggal menyetujui, mendukung, jangan seperti orang balapan.

===

Tonton Video Terbaru di Youtube Sriwijaya Post!
Dont Forget Like, Comment, Subscribe and Share!
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved