Profil Lengkap Oluwakemi Adekoya, Atlet Asian Games 2018 yang Positif Gunakan Doping

Oluwakemi Adekoya, atlet lari asal Bahrein, harus menerima sanksi lantaran dinyatakan positif menggunakan dopping jenis anabolik steroids.

Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Candra Okta Della
celebstopnews.com
Oluwakemi Adekoya dihukum larangan bertanding karena terbukti menggunakan dopping. 

SRIPOKU.COM -- Oluwakemi Adekoya, atlet lari asal Bahrein, harus menerima sanksi lantaran dinyatakan positif menggunakan dopping jenis anabolik steroids.

Situs AIU menyebut jika Adeokya yang berusia 25 tahun terbukti bersalah sudah menggunakan obat-obatan terlarang jenis stanozolol pada November 2018.

Adekoya merupakan atlit perempuan yang meraih dua medali emas pada pertandingan Asian Games 2018.

Dalam kejuaraan tersebut, ia meraih medali emas untuk nomor 400 meter gawang dan estafet 4x 400 meter.

Oluwakemi Adekoya.
Oluwakemi Adekoya. (Zimbio.)

===

Siapa Sebenarnya Oluwakemi Adekoya ?

Oluwakemi Adekoya lahir pada 16 Januari 1993.

Lahir di Nigeria, Adekoya menjadi atlet lari track and field yang mewakili negara Bahrain, seperti dikutip dari Wikipedia.

Ia merupakan atlet spesialis lari rintangan 400 meter dan memiliki catatan rekor 54.59 detik, sebuah rekor yang tercatat sebagai rekor tercepat di Bahrain.

Ia memulai karirnya di level nasional sebagai pelari halang rintang di Nigeria pada 2011, dimana pada ajang kejuaraan Nigeria, ia menempati peringkat ke-5.

Pada 2012, ia memperbarui rekor 57.16 detiknya dan keluar sebagai juara kedua di Konfederasi Atletik Afrika yang diselenggarakan di Warri.

Pada tahun itu, ia merupakan runner-up di uji coba Olimpiade Nigeria, namun ia justru tidak lolos kualifikasi standar untuk ikut di Olimpiade tersebut.

Adekoya pernah terpilih untuk ikut ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia Atletik Junior pada 2012 namun ia tidak berkompetisi pada ajang tersebut.

Pada 2013, ia mencatatkan rekor pribadi selama 55.30 detik dan keluar sebagai runner-up sementara juara satunya dipegang oleh pelari halang rintang unggulan dari Nigeria, Muizat Ajoke Odumosu.

Adekoya juga memiliki catatan waktu 52.57 detik untuk lari 400 meter.

Rekor yang ia miliki bahkan pernah membawa namanya menjadi satu dari tiga puluh atlet tercepat di dunia.

Oluwakemi Adekoya.
Oluwakemi Adekoya. (IAAF)

Karirnya pun seketika mengalami perubahan tatkala Adekoya ikut serta pada lomba lari di tahun 2014, yang juga menjadi lomba lari pertamanya.

Memulai debutnya di Sirkuit Diamond League, atlet yang juga ambil bagian di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang ini bahkan berhasil menang dan mengalahkan seluruh pelari elit untuk kelas lari halang rintang 400 meter.

Rekor waktunya, yaitu 54.59 detik, adalah salah satu rekor dunia, dan juga merupakan rekor trbaik di Bahrain.

Adeokya mengganti kewarganegaraaannya di awal tahun 2014 dan sempat membawa sebuah spanduk bertuliskan "Aku Cinta Bahrain" ketika ia merayakan kemenangannya tersebut.

Kepindahan kewarganegaraan Adekoya ini ternyata tak diketahui oleh Solomon Ogba, kepala dari Federasi Atletik Nigeria, yang saat itu ikut hadir dalam lomba tersebut yang diselenggarkaan di Doha.

Mendengar hal ini, ia sempat mengajukan protes kepada Asosiasi Internasional Federasi Atletik dan menyebut kalau apa yang dilakukan Adekoya adalah sebuah tindakan yang "out-of-process".

Akan tetapi, karena Adekoya sendiri tidka pernah secara formal mendaftarkan dirinya sebagai bagian dari federasi Nigeria, pemerintah Nigeria tak bisa mencegah kepindahan Adekoya.

Kabar ini pun membuat pihak pemerintah dan media di Nigeria menjadiakan kejadian ini sebagai contoh kalau bangsa Afrika sudah kehilangan atlet terbaik yang besar di negara mereka namun justru berpindah kewarganegaraan ke negara yang lebih kaya namun bukan bagian dari Afrika.

Oluwakemi Adekoya.
Oluwakemi Adekoya. (Zimbio.)

Saat mengikuti perlombaan keduanya dalam ajang Diamong League, ia nyaris mengejar ketertinggalan dari Kaliese Spencer dan Bislett Games, namun harus puas di peringkat ketiga.

Ia juga keluar sebagai juara ketiga dalam gelaran Golden Spike Ostrava.

Pada Sabtu, 13 Agustus 2016, di hari ke-9 Olimpiade Rio 2016 di Brazil, Adekoya mencatatkan waktu terbaik 50.72 detik.

Ia menjadi juara kedua sementara wakil dari Amerika, Phyllis Francis keluar sebagai juara dnegan catatan waktu 50.58 detik, dan otomatis melaju ke simifinal 3.

===

Peraih Medali Emas Asian Games 2018 Tersandung Kasus Doping, Anabolik Steroids

===

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved