Tsunami Pantai Anyer dan Lampung
Tsunami di Banten & Lampung, Ini Penjelasan BMKG, Erupsi Gunung hingga Setinggi 1.500 meter!
Tsunami di Banten & Lampung, Ini Penjelasan BMKG, Erupsi Gunung hingga Setinggi 1.500 meter!
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Candra Okta Della
Tsunami di Banten & Lampung, Ini Penjelasan BMKG, Erupsi Gunung hingga Setinggi 1.500 meter!
SRIPOKU.COM - Setelah sempat simpang siur, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya menjelaskan dan membenarkan bila musibah yang terjadi di Pantai Anyer Banten dan Lampung adalah tsunami.
Sebelumnya diberitakan bila musibah tersebut adalah gelombang tinggi, bukanlah tsunami.
Namun, BMKG sudah menyatakan bahwa gelombang tinggi yang menerjang wilayah Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) malam adalah tsunami kecil.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan dalam konferensi pers pada Minggu (23/12/2018) dini hari bahwa berdasarkan ciri gelombangnya, tsunami yang terjadi kali ini mirip dengan yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah.
"Periodenya (periode gelombang) pendek-pendek," katanya.
Dikutip dari WartakotaLive.com, ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko, BMKG juga menduga bahwa tsunami dengan ketinggian tertinggi 0,9 meter ini disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau.
Bahkan gunung Anak Krakatau pada Sabtu bererupsi hingga 4 kali, terakhir pada pukul 21.03 WIB.
Erupsi gunung api itu diduga menyebabkan guguran material yang jatuh ke lautan dan akhirnya mengakibatkan gelombang tinggi.
Menurut BMKG, gelombang yang menerjang bisa jadi lebih tinggi dari yang terdata sebab ada beberapa wilayah di sekitar Selat Sunda yang punya morfologi teluk seperti di Palu.
Lebih lanjut untuk mengetahui detail musibah tersebut, Dwikorita mengatakan akan melakukan survei lapangan.
"Besok pagi kami akan upayakan untuk mengumpulkan data lagi apakah benar itu longsor," ungkapnya.
Ledakan Gunung Anak Krakatau, Keluarkan Material Setinggi 1.500 meter
Sejak 29 Juni 2018 lalu, Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar mengatakan, Anak Krakatau memang telah bereupsi.
Dan dari rentetan erupsi tersebut, terjadilah erupsi terbesar pada Sabtu kemarin.