Tsunami Pantai Anyer dan Lampung
BNPB Benarkan Tsunami di Pantai Anyer, 20 Orang Tewas dan 165 Luka-Luka
BNPB Benarkan Tsunami di Pantai Anyer, 20 Orang Tewas dan 165 Luka-Luka
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Candra Okta Della
BNPB Benarkan Tsunami di Pantai Anyer, 20 Orang Tewas dan 165 Luka-Luka
SRIPOKU.COM - Sabtu (22/12/2018) malam sekitar pukul 21.27 WIB, Indonesia kembali mengalami bencana alam, kali ini Tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan serang.
Dilansir TribunnewsBogor.com Minggu (23/12/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis infomasi terbaru terkait kejadian yang terjadi di Pantai Carita, Anyer serta di Lampung Selatan.
Rilis yang diterima TribunnewsBogor.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.
Sutopo tampak menjelaskan kemungkinan tsunami ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama, namun untuk mengetahui penyebab lebih pasti, menurutnya pihak BMKG masih terus melakukan penyelidikan.
"Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.
Sementara itu dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.
Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB, tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 luka-luka dan dua roang hilang.
Dalam kejadian tsunami tersebut, puluhan rumah mengalami kerusakan.
"Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," katanya.
Dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka dan dua orang hilang terdapat di tiga wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang.
Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur.
Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.
Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.
Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang.
Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.
Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat, selanjutnya Sutopo juga menghimbau agar masyarakat setempat tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan.
"Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami," katanya.
"Update penanganan darurat akan terus disampaikan," ujarnya.
Sebelumnya, pihak BMKG sempat menyebut bila kejadian ini bukan tsunami melainkan gelombang air laut pasang.
Informasi tersebut disampaikan lewat akun Twitter resmi BMKG semalam.
Bahkan pada pukul 10.42 WIB, Anyer menjadi trending topik di media sosiak Twitter.
Melalui akun Twitter yang terverifikasi, BMKG memastikan tak ada tsunami di Anyer.
BMKG juga mencatat tak ada gempa yang menyebabkan tsunami di Anyer.
Menurut BMKG, yang terjadi di Anyer bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang.
(SRIPOKU.COM / TRIBUNNEWSBOGOR.COM)
• 29 Korban Tewas Akibat Tsunami Pantai Anyer Dievakuasi
• Hasil Pertandingan Liga Inggris Pekan-18, Liverpool Tinggalkan City-Chelsea yang Kalah di Kandang
• Muhammad Deden Natshir Yakin Cepat Adaptasi dengan Taktik Pelatih Miljan Radovic