Anak Rentan Alami Cidera, Jangan Panik, Berikut Pertolongan Pertama yang Mesti Dilakukan
Terutama jika Si Kecil adalah anak yang terlalu aktif sehingga memberikan banyak risiko. Karenanya, pelajari cedera umum yang sering terjadi
SRIPOKU.COM-- Sebagai orangtua, Moms harus tahu betul tentang cedera.
Terutama jika Si Kecil adalah anak yang terlalu aktif sehingga memberikan banyak risiko.
Karenanya, pelajari cedera umum yang sering terjadi pada Si Kecil.
• Ini Lho Kepribadian Dari Seseorang yang Memiliki Kesukaan Terhadap Warna Merah.
1. Masalah bahu dan punggung

Jangan biarkan anak menggunakan tas punggungnya terlalu berat atau membawanya di satu bagian bahu.
Ini dapat menimbulkan nyeri punggung, leher, dan bahu, bersama dengan masalah postur.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak-anak selalu menggunakan dua tali bahu.
Selain itu, isi tas punggung tidak boleh berbobot lebih dari 10% hingga 20% dari berat badan anak.
• Jadi Pemicu Diabetes Tipe 2, Minuman Manis Lebih Berbahaya Daripada Makanan Mengandung Gula
2. Luka, goresan, dan memar

Anak-anak aktif. Mereka berlari, melompat, memanjat, dan jatuh.
Tangan, siku, dan lutut adalah tempat yang paling mungkin untuk terluka.
Anda dapat mengobati benjolan kecil dan memar di rumah.
Untuk luka dan goresan, bilas area yang terluka di bawah air mengalir sampai bersih dan bisa menggunakan sabun.
Oleskan salep antibiotik dan tutup dengan perban.
Hubungi dokter jika lukanya besar, dalam, dan jika area menjadi merah dan bengkak, atau terlihat ada nanah. Karena ini adalah tanda-tanda infeksi.
Untuk memar, tenangkan pembengkakan dengan kantong es yang dibungkus kain basah.
Jika Si Kecil mengalami kesulitan berjalan atau bergerak, atau bengkaknya tidak turun, hubungi dokter.
• Anak Juga Rentan Terkena Anemia, Cegah Dengan Cara Sederhana ini
3. Terkena pecahan atau tertusuk

Anak-anak, cenderung menyentuh dan mengambil semuanya yang dipandangnya.
Sehingga hal-hal berbahaya seperti serpihan kayu, duri, dan puing-puing lainnya bisa tertusuk di bawah kulit mereka.
Gunakan jarum yang disterilkan dengan alkohol untuk menusuk kulit dengan lembut, lalu tarik keluar dengan pinset bersih.
Jika tidak berhasil, coba sentuh area dengan selotip untuk melihat apakah itu membantu mengeluarkannya.
Setelah serpihan dibersihkan, gunakan salep antibiotik agar tidak terinfeksi.
4. Terkilir
Kebanyakan anak-anak terlibat dalam beberapa jenis olahraga.
Hal ini dapat menyebabkan otot-otot robek, ligamen, dan tendon.
Pergelangan kaki adalah sendi yang paling sering terkilir.
Jika itu terjadi pada Si Kecil, harus diistirahatkan.
Oleskan es, bungkus es dengan benar, dan biarkan yang terkilir tetap terangkat.
Obat nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen dapat membantu.
Hubungi dokter jika dia tidak bisa berjalan atau ada area lain yang terluka.
5. Tulang retak atau patah

Penyebab umum patah tulang yaitu terjatuh dari skateboard atau skuter, atau tergelincir dari monkey bar.
Istirahat adalah cara penanganan umum karena mengurangi risiko keretakan area lain.
Area ini akan membengkak dan terasa sakit untuk ditekan atau digerakkan.
6. Cedera kepala
Di Amerika Serikat, 1 hingga 2 juta anak mengalami cedera kepala olahraga dan rekreasi setiap tahun.
Untuk anak di bawah 14 tahun, penyebab utamanya adalah bersepeda, sepak bola, baseball, bola basket, dan skateboard atau skuter.
Jika anak Anda terkena benturan di kepala, awasi.
Gejala gegar otak biasanya muncul segera, tetapi tidak selalu.
Segera panggil dokter jika anak kehilangan kesadaran, tampak linglung, atau mengeluh pandangan kabur atau sakit kepala yang tidak akan hilang.
Itulah 6 jenis cedera yang kerap terjadi pada anak, dan cara mengatasinya. (Rizqa Widiasti/Nakita.id)
Artikel ini telah tayang di situs nakita.grid.id dengan judul:
Pertolongan Pertama 5 Cedera yang Sering Dialami Anak, Catat!
====