liga 1 2018

Jelang Persib Bandung Vs Perseru Serui Liga 1 2018, Supardi dan Mario Gomez Bersalaman

"Permasalahan beres, Insya Allah saya berharap kepercayaan kembali tumbuh. Saya terus terang dengan masalah ini selesai, mulai tumbuh

Editor: Adrian Yunus
Instagram @persib_official
Pemain dari Persib Bandung saat merayakan selebrasi bersama. 

SRIPOKU.COM - Jelang laga Persib Bandung versus Perseru Serui pekan ke-32 Liga 1 2018, isu pengaturan skor di tubuh Persib Bandung sudah selesai.

Pemain, pelatih, dan manajemen Persib Bandung sepakat bahwa isu yang selama ini beredar tidak benar.

Kapten sekaligus pemain Persib Bandung yang sempat dituduh terlibat, Supardi Nasir, mengatakan Mario Gomez sudah mengakui kesalahannya.

"Sebelum kita simpulkan meeting kita tadi. Coach Gomez sudah mengakui kesalahan bahwa dia memang sedikit marah dan situasi yang beredar saat ini merupakan tidak benar," ujar Supardi kala sesi konferensi pers di Graha Persib, Kamis (21/11/2018).

Menurut Supardi, tidak mungkin ada pemain Persib Bandung yang terlibat dalam pengaturan skor.

Masih menurutnya, siapapun pemain yang masuk ke Persib Bandung akan menjaga harkat dan martabat tim.

"Tidak mungkin di tim Persib melakukan hal seperti itu. Ketika pemain masuk ke persib, semua pemain harus jaga nama Persib, marwahnya harus dijaga. Jadi tidak mungkin (pemain) melakukan yang tidak-tidak di tim ini," katanya.

Pemain bernomor punggung 22 ini mengaku sempat berbincang-bincang dengan Mario Gomez perihal masalah ini.

Supardi sempat menanyakan kepada Mario Gomez mengapa tidak menyelesaikan masalahnya dari dulu.

"Intinya dia sudah meminta maaf dan dia percaya semua pemain. Kami juga harus percaya dia dan yang penting dari itu kami harus jaga tim ini. Saya juga bilang kepada dia jangan sampai terulang lagi situasi ini," katanya.

"Soalnya ini tidak baik buat pemain. Semua sudah clear sama pelatih dan itu yang penting saya sampaikan," katanya.

Supardi mengatakan Mario Gomez sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadanya dan pemain lainnya.

Menurut Supardi, Mario Gomez merupakan pelatih berkarakter yang tidak suka timnya mengalami kekalahan. 

Pasca kekalahan dari PSMS Medan, ujar Supardi, Mario Gomez terbawa emosi karena permainan Supardi dan kawan-kawan dinilai menurun.

Ditambah ada dugaan bisikan dari asistennya, Fernando Soler, kepada Mario Gomez bahwa beberapa pemain menerima suap dan terlibat pengaturan skor.

“Dia (Mario) sudah minta maaf tadi, bahwa dia buat kesalahan. Saya katakan 'di sini beda coach'. Saya tahu dia marah dengan kondisi, mungkin terbawa oleh situasi, oke ini problem. 'Kenapa kamu (Gomez) tidak bicara seperti itu dari awal? mungkin tidak akan terjadi seperti ini.' Dia minta maaf, dia buat kesalahan," ujar Supardi

Supardi mengatakan bukan hanya Mario Gomez yang menginginkan tim selalu menang, pemain pun demikian. Karena itu, kata Supardi, tuduhan yang dialamatkan kepada pemain itu sangat tidak benar.

“Dia (Gomez) agak emosi waktu kejadian, karena dia punya karakter selalu ingin menang, pemain juga seperti itu, enggak ada pemain yang mau kalah di tim ini," katanya.

Pemain lain Persib Bandung pun sudah memaafkan kesalahan pelatih asal Argentina itu dan menganggap permasalahan sudah selesai.

"Oke no problem, kalau kamu (Gomez) bicara kamu buat kesalahan, oke semua beres, bahwa tidak mungkin terjadi di tim kita seperti yang coach duga-duga yang selama ini beredar," katanya.

 Sebagai manusia biasa, Supardi mengaku menerima permintaan Mario Gomez dan sepakat untuk tidak mengungkit lagi permasalahan ini dikemudian hari. 

"Permasalahan beres, Insya Allah saya berharap kepercayaan kembali tumbuh. Saya terus terang dengan masalah ini selesai, mulai tumbuh semangat lagi bawa tim kita naik tangga lagi (di klasemen),” ucapnya.

Kini, Supardi mengajak para penggawa Maung Bandung untuk mengalihkan fokusnya pada tiga pertandingan tersisa. Ia bahkan mengaku tidak sabar kembali turun dalam pertandingan di depan kontra Perseru.

"Saya tidak sabar lagi untuk menikmati pertandingan itu. Sebelumnya saya istirahat pun tak bisa tenang, keluarga tidak nyaman dengan keadaan itu. Setelah kejadian itu, saya enggak bisa tidur hanya bisa menangis mengadu kepada orang tua, Pak Haji (Umuh Muchtar) dan Pak Zainuri,” katanya.

Sumber :  banjarmasinpost.co.id

====

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved