Peluang Putra Putri Lubuklinggau Lulus Tes CPNS Tahun 2018 ini Capai 80 Persen. Ini Penyebabnya

Laporan wartawan sripoku.com, Ahmad Farozi

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Sebanyak 552 peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Lubuklinggau mulai mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), yang digelar di SMPN 2 Kota Lubuklinggau, Senin (5/11/2018).

Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Lubuklinggau, Ichsan Roni mengatakan, pelaksanaan SKD berlangsung selama dua hari, yaitu Senin (5/11/2018) dan Selasa (6/11/2018).

Menurutnya, tes SKD ini bobot nilainya 40 persen.

Baca: Satu Lagi Tersangka Komplotan Perampok Sadis di Batukuning OKU Diterjang Timah Panas Polisi

Setelah dinyatakan lulus tes SKD atau masuk passing grade, maka tahapan selanjutnya para peserta masih akan mengikuti tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang bobot penilaiannya 60 persen.

"Tes hanya dua kali, SKD dan SKB. Tes CPNS ini kan yang menentukan semuanya pusat, kita hanya memfasilitasi tempat," kata Ichsan Roni.

Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe mengatakan, dengan jumlah peserta tes CPNS Kota Lubuklinggau sebanyak 552 orang dengan kuota yang dibutuhkan sebanyak 125 orang.

Melihat dari jumlah peserta tes CPNS dan jumlah kuota yang dibutuhkan, maka peluang warga Kota Lubuklinggau untuk menjadi ASN di daerah sendiri terbuka lebar.

Dia memprediksi, peluang warga Kota Lubuklinggau untuk menjadi ASN sekitar 80 persen.

Baca: Palembang: Hamili Anak Dibawah Umur, Heriadi Penjual Celana Jeans Keliling Diamuk Massa

"Lubuklinggau kuotanya 125. Dan alhamdulillah yang ikut tes 552 orang, ini tentu harapan dengan kuota 125 artinya peluang orang Lubuklinggau jadi ASN di Lubuklinggau 80 persen terbuka. Kalau bandingkan daerah lain misal Muratara yang diterima 300 an yang tes 7000 an, kalau peserta kita lumayan sedikit," kata SN Prana Putra Sohe, Senin (5/11/2018).

Dikatakan, ini zamannya otonomi daerah. Maka dilakukan pola untuk peluang terbesar itu orang Lubuklingau. Selain jurusan tertentu yang tidak punya potensi di daerah.

"Kita bukan tidak nasional, ya kalau bukan orang daerah sendiri yang jadi PNS, maka saat kerja dia akan gelisah. Misal kalau sudah hari Jumat, gelisah mau pergi atau pulang ke daerahnya. Tentu inikan merusak kinerja. Karena itulah harapan kita dengan kebijakan yang kita ambil ini mudah-mudahan bisa memenuhi harapan paling utama bahwa, khusus ASN Lubukllinggau dominasi itu putra putri daerah kota Lubukllinggau," katanya. (ahmad farozi)