Berita Palembang

Berita Palembang : Herman Deru Akan Lanjutkan Pembangunan KEK TAA, Perlonggar Aturan Izin

Gubernur Sumsel, H Herman Deru memastikan akan melanjutkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA)

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Siti Olisa
Dok. Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel Herman Deru melaksanakan solat Jumat berjemaah di Masjid Al Anshor Jalan Perindustrian I Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Km 9 Palembang, Jumat (12/10/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Gubernur Sumsel, H Herman Deru memastikan akan melanjutkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA) dan Pelabuhan Laut Dalam Tanjung Carat.

Sebagai bentuk komitmen, HD mengaku siap memperlunak aturan perizinan yang dikendalikan oleh pemerintah daerah. Sehingga, investor yang berminat menanamkan investasi bisa masuk.

“Kami siap melaksanakan diskresi aturan jika kewenangannya ada di Pemda. Hanya saja, jika berkaitan dengan pemerintah pusat, tentu harus ada pembahasan lebih lanjut,” ujarnya, Senin (15/10/2018).

Terlebih, kata HD, pembangunan kawasan industri tersebut saat ini sangat dibutuhkan mengingat sudah banyak industri yang bermukim di tengah kota. Nantinya, dengan selesainya pembangunan KEK TAA dan Pelabuhan Laut Dalam Tanjung Carat, maka kawasan industry akan dipindahkan.

Baca: Pilih Tampil Natural, Deretan Selebriti ini Tetap Cantik Meski Tanpa Polesan Make Up Tebal 

“Pembangunan KEK TAA harus berlanjut. Apalagi ini sudah jadi program nasional yang ditandatangani langsung oleh Presiden. Lalu, sudah dirancang oleh Gubernur sebelum saya. Pastinya, kami mendukung program ini dan akan jadi prioritas ke depannya,” ungkap HD.

Sementara itu, Direktur Utama PT SMS, IGB Surya Negara rencana operasional yang di targetkan pada akhir Oktober ini kemungkinan besar akan ditunda. Lantaran masih belum rampungnya sejumlah pembangunan seperti jalan akses di lokasi, sertifikasi dan pematangan lahan, dan fasilitas pendukung di dalam kawasan.

Baca: Berita Lahat : Ditabrak Mobil & Alami Luka Serius, Pria Ini Juga Harus Rela Kehilangan Anaknya

"Dengan sisa waktu yang ada sekarang, saya rasa sulit untuk bisa beroperasional sesuai jadwal sebelumnya," ujarnya.

Kemudian, kata Surya, saat ini masih ada sejumlah investor yang menunda untuk menandatangani kontrak kerjasamanya untuk berinvestasi di KEK TAA dan Tanjung Carat. Hal ini disebabkan para investor masih wait and see dan memastikan perihal jaminan kepemilikan hak atas tanah.

Pihaknya sendiri sudah menempuh beberapa langkah, diantaranya berkonsultasi dengan Badan Pertanahan Negara (BPN) Provinsi Sumsel terkait skema pemebebasan lahan KEK TAA dan berkonsultasi dengan DJP Sumsel Babel mengenai fasilitas pembebasan pajak barang dan jasa di kawasan tersebut.

Baca: Berita Lahat : Ditabrak Mobil & Alami Luka Serius, Pria Ini Juga Harus Rela Kehilangan Anaknya

"Sejauh ini kita hanya bisa menunggu keputusan dari pemerintah pusat selaku pemilik regulasi," jelasnya

Sementara itu, hingga kini sudah ada 5 investor yang menandatangani kontrak kerjasama. Dari kelima perusahaan tersebut rencananya akan dapat menyerap sekitar 166 ribu tenaga kerja.

Yakni, PT Indocoal Internasional (power plant), PT Hydro Cipta Energy (pengolaan air dan limbah), PT Dex Indoensia (oio refinery). Lalu, PT SKAL (pengelolaan alur sungai) invetasinya dan Sungdong A&G Co.Ltd (galangan kapal).

Lalu, sekitar 387 calon investor yang telah berinteraksi mengenai prospek KEK TAA dan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat.(cr26)

===

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved