Derita Kanker Paru Stadium 4, Sutopo Puwo Nugroho Tetap Layani Media dan Masyarakat
Sebelum Sutopo mengadakan konferensi pers di depan 135 orang dari berbagai media, ia sempat mendapat perawatan insentif.
Kemudian pria kelahiran Boyolali tersebut memeriksakan jantungnya yang ternyata dinyatakan sehat dan normal.
Setelah itu dokter menyarankan dirinya untuk merujuk ke spesialis penyakit dalam sehingga lambungnya dapat diperiksa.
Sebab dokter mengira batuknya itu berasal dari asam lambung yang naik.
"Dua minggu obat habis, tapi batuknya enggak mereda. Saya khawatir. Ada teman yang tidak merokok, gemar berolahraga, dan bergaya hidup sehat. Namun ia diketahui kena kanker paru," tuturnya.
Atas keinginan sendiri, Sutopo berkonsultasi dengan dokter paru-paru.
Suatu hari, Sutopo berkunjung ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, seorang diri.

Ia juga menjalani pemeriksaan sinar X, cek darah, hingga CT-Scan.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, baru diketahui bahwa dirinya mengidap kanker paru dan sudah menjalar.
"Dokter bilang kanker sudah stadium empat dan menyebar ke organ lain. Saya sempat terkejut. Kanker pasti hal yang menakutkan di bayangan," ujarnya.
"Saya memang perokok pasif. Lingkungan sekitar saya banyak yang merokok. Kalau saya tidak. Kata dokter bisa jadi karena itu penyakitnya," tutur Sutopo.
Kemudian dokter langsung menganjurkannya untuk menjalani tindakan biopsi serta kemoterapi, tapi saat itu pria berusia 48 tahun tersebut belum mengiyakan.
Sebab ia harus memberitahukan kepada sang istri, Retno Utami Yulianingsih, dahulu.
Sutopo mengaku bahwa dirinya sering mengidap batuk yang tak kunjung sembuh, sedangkan nyeri pinggang dan dada sudah ia alami sejak sejak duduk di bangku SMA.

Awalnya ia mengira penyakitnya itu akan sembuh dengan sendirinya.
Bahkan ia pernah mengira posisi tidurnya yang salah adalah penyebab dirinya terkena gangguan punggung.