Waspadai, Dehidrasi Pada Anak Dapat Menyebabkan Kematian, Cegah Sedini Mungkin

Kekurangan air ini dapat menghambat proses metabolisme tubuh dan jika dibiarkan terus-menerus akan mengancam jiwa.

Editor: ewis herwis
Istimewa
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM -- Pengalaman kurang menyenangkan baru saja dialami oleh influencer Cindy Charlotta.

Pasalnya, anak keduanya baru saja mengalami dehidrasi yang cukup membahayakan.

Cindy Charlotta mengaku sang anak terus menerus muntah hingga hampir kehilangan kesadaran.

Tidak hanya itu, saat di rumah sakit pun Cindy Charlotta baru mengetahui bahwa darah sang anak telah menggental. 

Ilustrasi anak alami dehidrasi
Ilustrasi anak alami dehidrasi (Istimewa)

"Pas darah diambil udah kentel banget emang mereka mencet-mencet tangan Naura buat ngumpulin darah di tabung cukup lama," tulis Cindy Charlotta melalui instagram pribadinya @lifeatarcilland, Rabu (26/9).

Ibu dua orang anak ini mengaku panik sekaligus kaget karena gejala dehidrasi yang dialami anaknya terjadi begitu cepat.

Bahkan hanya berkisar selama kurang lebih 2 jam saja.

 
 

Dehidrasi merupakan kondisi saat tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang diterimanya.

Kondisi ini seringkali dianggap sepele karena gejala utamanya yang berupa rasa haus.

Namun faktanya keadaan kekurangan air ini dapat menghambat proses metabolisme tubuh dan jika dibiarkan terus-menerus akan mengancam jiwa.

Dilansir dari Mom Junction, balita seperti anak kedua Cindy Charlotta adalah kelompok yang paling rentan mengalami dehidrasi karena tubuh mereka menyimpan cadangan cairan yang lebih sedikit.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan dehidrasi pada balita.

Di antaranya adalah peningkatan suhu tubuh, diare, dan muntah.

Diare adalah penyebab utama kehilangan air pada balita.  

Ilustrasi
Ilustrasi (detikFood)

Diare biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, dan bahkan alergi makanan.

Kondisi ini menyebabkan kehilangan air yang cepat dari tubuh balita, sehingga menyebabkan dehidrasi.

Muntah dengan cepat menghabiskan cadangan cairan tubuh, seperti halnya diare.

Suhu tubuh yang tinggi saat demam juga membuat tubuh kehilangan air dengan cepat, terutama ketika balita berkeringat.

Berikut beberapa tanda dehidrasi pada anak.

- Mulut kering adalah tanda awal dehidrasi pada balita, mulut kering ditandai dengan air liur lebih sedikit, dan bibir kering.

- Anak tidak buang air kecil setidaknya selama 3 jam.

- Ketika batita menangis, terdapat sedikit bahkan tidak ada air mata.

- Mata balita tampak cekung.

- Fontanelle/bagian ubun-ubun di atas kepala anak menyusut ketika disentuh.

- Kulit kering dan pecah-pecah.

- Balita tidak tertarik dengan aktivitas apa pun.

- Tingkat konsentrasi anak yang lebih rendah, ia juga akan rewel ketika dibujuk untuk melakukan sesuatu.

Ilustrasi
Ilustrasi (Vemale.com)

Saat anak mengalami tanda-tanda diatas, Moms baiknya memberikan anak oral rehydration salts (ORS) atau biasa dikenal dengan oralit.

Oral rehydration salts merupakan obat yang dijual bebas untuk rehidrasi balita.

Selain itu, para ahli merekomendasikan untuk orangtua agar memakaikan anak mereka dengan pakaian yang ringan, berwarna terang, dan longgar dalam cuaca panas dan lembap.

Pakaian seperti itu, akan mengurangi kemungkinan pemanasan berlebih dan dehidrasi

Untuk mencegah kekurangan cairan dalam tubuh, Moms biasakan memberi minum pada anak, sedikitnya 8 gelas per hari. Bisa lebih jika aktivitas anak sangat banyak.

Namun bila anak sudah menunjukan tanda-tanda serius, jangan segan untuk segera bawa anak ke dokter.(*)

Artikel ini telah dipublikasikan di situs Nakita.grid.id dengan judul:

Waspadai Gejala Dehidrasi Pada Anak, Bisa Sebabkan Kematian!

Sumber: Nakita
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved