64 Tahun Mengaku Sebagai Putri Raja, Semua Terkuak Setelah Ia Meninggal, Begini Kisahnya
Tsar Nicholas II dari Rusia, istrinya dan kelima anaknya secara brutal dieksekusi oleh regu tembak di ruang bawah tanah di Ekaterinburg.
SRIPOKU.COM -- Setelah tiga abad, dinasti yang memerintah Romanov jatuh, berakhir dengan kekerasan dan kekejaman pada 17 Juli 1918.
Tsar Nicholas II dari Rusia, istrinya (Tsarina Alexandra), dan kelima anaknya (Putri Olga, Putri Maria, Putri Tatiana, Putri Anastasia, dan Tsarevitch Alexei) secara brutal dieksekusi oleh regu tembak di ruang bawah tanah di Ekaterinburg.
Mayat mereka dikuburkan di dekat hutan.

Namun, tak lama kemudian, terdengar kabar bahwa beberapa dari mereka mampu bertahan hidup.
Anak perempuan paling muda, Anastasia dikabarkan berhasil lolos.
Hal ini berawal di tahun 1920 di Berlin.
Waktu itu, ada seorang perempuan yang mencoba bunuh diri dengan melompat ke dalam sungai, namun dia berhasil diselamatkan oleh petugas polisi.
Perempuan itu tidak memiliki dokumen identitas yang menjelaskan siapa dirinya.
Dua tahun berikutnya, perempuan tersebut diberi nama Anna Anderson.
Anna sendiri dikenal anti-sosial atau penyendiri.
Ia juga memiliki bekas luka aneh di tubuhnya.
Suatu hari seorang narapidana mengatakan bahwa perempuan itu mirip Putri Anastasia.

Karena berita pers Eropa mengenai kasus aneh saudara-saudara Romanov, teman lama dan mantan pelayan Romanov mengunjungi perempuan itu untuk mengkonfirmasi identitasnya.
Beberapa dari mereka yakin bahwa ia adalah Anastasia, namun ada pula yang mengatakan tidak.
Suatu hari, Anna Anderson dikunjungi mantan penjaga pribadi neneknya yang membawa foto keluarga Romanov dan memberinya daftar anak-anak perempuan Romanov.
Ketika Anderson meninggalkan rumah sakit, beberapa pendukung mengakui identitas Romanov-nya, sedang yang lain menolaknya dengan tegas.
Ketika terlalu banyak pertanyaan mengenai identitasnya, dia memberi jawaban samar atau menangis histeris untuk menghindari mengakui dirinya sebagai seorang Putri.
Ketika penyelidikan lebih lanjut dilakukan, bibi Anastasia, Putri Irene dari Prussia didatangkan, namun Anderson tidak mengenalinya dan meninggalkannya.
Anderson mengaku sulit menjawab pertanyaan mengenai identitasnya.

Ia lalu pindah tempat tinggal, bepergian di antara berbagai istana dan rumah kerajaan yang mendukungnya.
Ketika keluarga kerajaan memperebutkan kekayaan Romanov yang belum pernah ada yang dikonfrmasi setelah PD I di pengadilan, seseorang menyewa pengacara untuk membuktikan bahwa Anderson adalah Putri Anastasia.
Anastasia, memulai kasus hukum terpanjang dalam sejarah Jerman.
Titik balik dari kisah identitas ini ada pada sebuah koran Berlin yang telah menjalankan laporan investigasi pada 1927 bahwa nama asli Anna Anderson adalah Franziska Schanzkowska dan dia seorang pekerja pabrik Polandia.
Menurut laporan ini, Schanzkowska terluka dalam ledakan pabrik, setelah itu dia dinyatakan hilang.
Kejadian tersebut bertepatan dengan kedatangan Anderson di Berlin dan saudara laki-laki Schanzkowska mengklaim bahwa Anderson adalah saudara perempuannya.
Anderson menolak semua klaim ini dan dengan tenang mengulangi bahwa dia adalah Anastasia Romanov.
Anna Anderson pindah ke Amerika Serikat, menikah, dan menjalani sisa hidupnya di sana sampai 1984.
Dia meninggal karena pneumonia.
Tujuh tahun kemudian, di sebuah hutan dekat Ekaterinburg, lima tengkorak manusia ditemukan dan dicocokkan dengan Romanov.
Dua tengkorak lainnya ditemukan di hutan dua hari kemudian dan peneliti percaya itu dua tengkorak dua anak bungsu Romanov.
Berkat teknologi baru, ilmuwan menyimpulkan bahwa darah Anderson tidak cocok dengan Romanov.
Sehingga, Anna Anderson tidak terbukti sebagai Putri Anastasia. (*)
Artikel ini telah dipublikasikan di situs Nova.grid.id dengan judul:
Ngaku Sebagai Putri Raja, Perempuan Ini Menipu Orang Selama 64 Tahun, Ini Kisahnya!