Pilpres 2019

Pengamat LIPI Nilai Keputusan Jokowi Pilih Ma'ruf Amin Kesalahan Fatal. Benarkah Kena Jebakan Batman

Terpilihnya nama Ma'ruf Amin sebagai figur pendamping Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dinilai salah fatal.

Editor: Candra Okta Della
bentengsumbar.com
Ma'ruf Amin dan Joko Widodo. 

Syamsuddin Haris menulis di akun twitternya, "Tdk tepat membebani beliau (Ma'ruf Amin) dgn jabatan cawapres di usia senja."

3. Jokowi Butuh Figur Bernyali dan Visioner

Menurut Syamsuddin Haris, Jokowi membutuhkan figur sebagai cawapres yang memiliki nyali, visioner, dan tidak penakut.

Sosok seperti itu, kata Syamsuddin, ada pada diri Mahfud MD.

"Jokowi butuh figur cawapres yg visioner, tegas, bernyali, dan berani spt anda," ujar Syamsuddin.

Jokowi Kena Jebakan Batman!

Istilah jebakan batman sampai hari ini masih hangat dibahas. Kubu Prabowo Subianto menilai, langkah politik Jokowi salah karena sudah terjerat jebakan batman.

Dilansir dari Kompas.com Wasekjen PAN Erwin Izharrudin menilai ucapan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief adalah sebuah 'jebakan batman' untuk partai oposisi.

Dia mengatakan pernyataan Andi mengenai mahar Rp 500 miliar itu adalah strategi dalam politik.

"Mengenai mahar, sampai saat ini kita nggak pernah dengar itu, ya. Menurut saya pribadi, itu mungkin hanya strategi di mana Sandiaga Uno memang sudah kita gadang-gadang maju," kata Erwin 

Erwin mengatakan Jokowi memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres karena masuk dalam 'jebakan batman' tersebut.

Dia menilai awalnya memang Prabowo Subianto sudah digadang-gadang akan bersanding dengan Sandiaga karena Sandi dianggap mampu menyelesaikan masalah ekonomi Indonesia.

"Dengan adanya ini, partai oposisi mengira Sandiaga Uno nggak akan diambil. Yang diambilnya itu ulama. Maka lahirnya kubu sebelah ngambil ulama. Sebenarnya ini jebakan batman, karena kita harusnya Indonesia ini yang ngerti ekonomi, bukan ulama, agar kita dapat meng-create pengusaha di Indonesia banyak seperti Singapura dan ini tugas Sandi. Kalau Prabowo itu membawa ide-ide dan gagasan untuk Indonesia ke depan," ungkapnya.

Dia pun menyindir Jokowi karena telah memilih Ma'ruf, yang berlatar belakang ulama, sebagai cawapresnya. Dia membandingkan Prabowo dengan Jokowi.

Dia menilai Jokowi-lah yang memilih ulama sebagai cawapres, bukan ulama yang memilih capres atau cawapres, seperti Prabowo yang diusung oleh Ijtimak Ulama.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved